Auth POV
Jennie tersenyum tipis ke pasangan di depannya, "Maaf harus ngerepotin kalian."
"Gak papa kok Jen. Lagi pula jarang juga Julio minta ditemenin kayak gini?" Ucap pria tersebut halus.
Hati Jennie masih sakit, sakit sekali. Melihat senyum tersebut, membuat Jennie kembali terluka.
Jennie berlutut, mesejajarkan tubuhnya dengan putranya.
"Julio jangan nakal ya, nurutin kata-kata papa. Nanti jangan minta aneh-aneh.""Siap kapten!" Ucap Julio sambil memberi hormat ke Jennie.
"Chae aku titip Julio ya." Ucap Jennie ke wanita dihadapannya.
"Iya gak papa kok. Aku udah anggap Julio kayak anak aku sendiri."
Ingin rasanya Jennie menangis saat ini. Bagaimana bisa Jennie tetap tegar melihat mantan suaminya dengan wanita mantan simpanannya?
"Hati-hati di jalan ya woo!" Ucap Jennie ambil melambaikan tangan.
Seusai peninggalan mobil Wonwoo, motor Hyunsuk memasuki halaman rumah.
Hyunsuk nampak dengan cepat-cepat menghampiri Jennie.
"Mbak kenapa sih? Harus banget gitu minta tolong ke cowok brengsek itu?!" Bentak Hyunsuk ke Jennie.
Jennie hanya terdiam. Dia melewati Hyunsuk begitu saja, memilih untuk masuk ke rumah.
Jennie sudah bosan menjadi bahan gunjing tetangganya. Oleh karena itu Jennie memilih menghindari masalah.
"Mbak Jennie!" Panggil Hyunsuk sambil menarik tangan Jennie.
"Kenapa mbak nitipin Julio ke cowok tadi hah?! Gak bisa apa mbak nitipin ke orang lain?!" Bentak Hyunsuk lagi.
Jennie masih diam dan enggan menjawab pertanyaan Hyunsuk.
"Mbak Jen jawab!" Teriak Hyunsuk.
"MBAK HARUS GIMANA SIH SUK? MBAK SIBUK, MBAK GAK BISA NEMENIN JULIO. KAMU JUGA SIBUK KAN? JADI JANGAN BIKIN SUASANA RUSUH!" Teriak Jennie.
Ibu Jennie yang asal nya berada di taman akhirnya langsung ke dalam rumah mendengar teriakan Jennie.
"Kalian kenapa lagi?" Tanya Ibu Jennie.
"Gak papa mi. Jennie mau berangkat kerja, nanti julio pulang jam 7 malem." Ucap Jennie, yang segera meninggalkan rumahnya.
Jennie terlalu lelah untuk berdebat dengan sang adik. Ia juga masih merasa sakit hati, tapi ia bisa apa?
Julio dan Wonwoo adalah sepasang anak dan ayah kandung. Tak mungkin Jennie memberi jarak antara keduanya.
Jennie terlalu egois untuk hal itu.
~~~
"Mbak lisa!!!! Kebakaran!!!!"
Lisa yang awalnya sedang asik bermain ponsel di ruang tamu langsung berlari ke arah teriakan adiknya.
"WOY JANGAN DIEM TONO. CEPET AMBIL LAP BASAH!!" Teriak Lisa yang tak kalah panik.
Haruto dengan panik mengambil lap dan membasahi lap tersebut. Ia segera memadamkan api tersebut dengan lap basah itu.
"Huh syukurlah!" Hela Lisa lega.
"Lo kenapa sih mbak sampe masak ditinggal gitu aja?" Tanya Haruto kesal.
"Ya maap to. Gwe lagi balesin chat temen gwe." Jawab lisa.
"Sepenting apa sih emangnya? Kayak temen lo lagi darurat aja, lebay tau gak sih!" Omel Haruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
JANDA'S BOYFRIEND ✔
FanficHaruto yang salah mengira perempuan yang ia temui, dan terlanjur menaruh hati ke perempuan tersebut. Haruto yang sudah jatuh cinta pada Jennie, seorang janda yang sialnya sangat cantik dan lucu menurut Haruto.