12

1.4K 274 21
                                    

Auth POV

Haruto masih menatap mata Jennie lekat, meminta sebuah penjelasan dari bibir indah milik Jennie tersebut.

"Saya gak papa Haru. Kamu gak perlu khawatir in hal yang gak penting." Ucap Jennie menenangkan Haruto.

"Bagi saya apa pun tentang mbak Jennie itu penting. Baik masa lalu mbak Jennie atau pun rahasia lain tentang mbak Jennie. Saya mohon jangan tutupi hal ini mbak!" Pinta Haruto.

Jennie nampak menghela nafasnya kasar, ia menyerah pada pendiriannya sendiri.

"Saya harap kamu gak merasa iba ke saya. Itu luka dari papa nya Julio. Kamu gak perlu khawatir, luka itu sudah tujuh tahun lalu." Jelas Jennie.





Flashback《《《

Jennie terus menangis dan menjerit saat ini, ia benar-benar tak kuasa melihat tubuhnya yang mulai telanjang.

"WONWOO KAMU BILANG KALO KAMU SAYANG AKU, TAPI KENAPA KAMU LAKUIN INI?!" Bentak Jennie sambil terisak.

Ia tak bisa lakukan apa pun, tangan dan kakinya digenggam erat oleh teman-teman Wonwoo.

Wonwoo nampak menyeringai, ia membelai lembut wajah Jennie.

"Kamu bilang kamu juga sayang aku kak Jen? Kalo kamu sayang aku, kamu seharusnya bantu aku nyelesaiin dare ini." Jelasnya.

Perasaan Jennie semakin tak karuan saat mendengar ucapan Wonwoo.

"Wonwoo.. aku mohon jangan gini.. aku wanita woo, ibu kamu juga kan? Gak seharusnya kamu ngerendahin wanita yang kamu sayang.." Jelas Jennie sambil terus menguatkan batinnya.

Wonwoo nampak memberi aba-aba ke teman-temannya. Dan setelahnya mulut Jennie dibekap oleh tangan dari teman Wonwoo tersebut.

Wonwoo dengan leluasa melucuti Jennie satu persatu, mempertontonkan tubuh Jennie ke kedua temannya tersebut.

"Badan kamu bagus Jen, tapi kenapa kamu selalu nolak permintaan aku?" Tanya Wonwoo sambil terus mengagumi tubuh molek Jennie.

Jennie sudah menangis tersendu-sendu saat itu. Ia malu dihadapan teman Wonwoo, ia malu akan angin yang menjadi saksi bisu nya saat ini.

Namun Jennie tak pantang menyerah, dengan cepat Jennie menggigit tangan yang menutup mulutnya, hingga orang tersebut merintih kesakitan.

Kemudian Jennie menendang kaki kedua orang tersebut satu persatu, serta mendorong tubuh Wonwoo hingga tersungkur.

Jennie dengan cepat berlari ke arah pintu itu, berharap ia bisa bebas dari kungkungan kekasihnya sendiri.

Jennie hanya bisa membisu kala tau bahwa pintu tersebut telah terkunci.

"S*alan! Cepet bawa Jennie ke sini!" Perintah Wonwoo.

Jennie masih terus meronta-ronta dan menangis, ia merasa takut kala melihat wajah Wonwoo yang dipenuhi amarah.

Wonwoo mengambil sesuatu di saku celananya, silet. Ia mengiris kulit telapak kaki Jennie, hingga nampak bagian lapisan kulit tersebut terkelupas bagai daging yang dipisahkan dari tulangnya. 

"Akh!!" Teriak Jennie kesakitan.

"Kalo kamu nurut, aku gak bakal lakuin ini ke kamu."

》》》》







Haruto bisa lihat raut wajah Jennie yang terlihat sedih dan takut. Seakan kenangan tersebut menimbulkan trauma dan luka tersendiri untuknya.

JANDA'S BOYFRIEND ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang