7

1.9K 304 39
                                    

Auth POV

Haruto sudah bersiap di rumah Hyunsuk bersama dengan beberapa berkas dan buku serta gadgetnya.  Malam ini ia bersama Hyunsuk berniat untuk menyelesaikan tugas mereka dalam semalam.

Itung-itung sambil modus ke Jennie, pikir Haruto.

"Om Hyunsuk!!!" Teriak Julio dari lantai dua.

Julio lari menghampiri Hyunsuk, dan segera memeluk Hyunsuk erat.

"Julio jangan lari, nanti jatoh!" Ucap Jennie dari dapur.

Haruto yang melihat dan mendengar hal tersebut tersenyum penuh arti, membayangkan jika ia menikah dengan Jennie.

"Tuh dengerin kata mama julio, gak boleh lari lari. " Ucap Haruto.

"Biarin, gak usah dengerin mama. Mama tuh cerewet banget." Ucap Julio sambil mengerucutkan bibirnya.

Setelahnya Jennie menghampiri Haruto serta Hyunsuk sembari membawa nampan berisi makanan serta minuman.

"Nanti jangan malem-malem ngerjain tugasnya, besok masih harus ngampuskan." Ucap Jennie ke Hyunsuk.

"Iya mbak."

"Mbak Jennie gak mau ngucapin sesuatu ke saya?" Tanya Haruto sambil menatap Jennie dengan senyumnya.

"Saya harus ngucapin apa ke kamu?" Tanya Jennie lagi.

"Ngucapin sayang juga gak papa kok mbak." Ucap Haruto asal.

"Sayang?.."

"Gitu?"

Pipi Haruto merona seketika. Niat untuk menggoda Jennie, tapi malah dirinya yang digoda.

"E-eh makasih mbak." Ucap Haruto gugup.

Hyunsuk yang melihat tingkah Haruto hanya mampu menggeleng pelan.

Jennie mengalihkan pandangannya ke Julio yang asik duduk di pangkuan Hyunsuk.

"Julio sekarang tidur ya, besok sekolah." Perintah Jennie.

Julio langsung memeluk Jennie dan berada di gendongan Jennie.

"Kalian cepet selesain tugas, jangan begadang." Ucap Jennie,setelahnya ia pergi dari tempat itu.

"Suk kalo gwe jadi kakak ipar lo gimana?"

Pletak

"Gak usah ngadi-ngadi. Otak lo kalo malem makin absurd."

~~~


Haruto mengerjapkan matanya, ia terbangun dini hari. Ia dan Hyunsuk tertidur di sofa setelah menyelesaikan tugas mereka.

Karena merasa haus haruto pergi ke dapur rumah tersebut.

Saat di sana ia melihat Jennie yang tengah duduk sembari menggenggam sebuah gelas yang nampaknya berisi wine.

"Mbak Jennie?" Panggil Haruto.

Jennie menoleh, menatap Haruto sembari tersenyum.

"Mau gabung?" Tanya Jennie sambil melirik kursi di sampingnya.

Haruto melihat Jennie seperti ini terasa sedikit aneh. Ia merasa sedikit kasian atau iba, atau mungkin merasa ikut sakit hati (?).

Haruto duduk disebelah Jennie sambil masih menatap Jennie lekat,
"Belum tidur mbak?"

"Saya gak bisa tidur." Jawab Jennie.

"Gak baik begadang mbak. Kalo ada masalah mending cerita ke saya." Saran Haruto.

JANDA'S BOYFRIEND ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang