Auth POV
Jennie keluar ruang sidang dengan senyum yang terus saja merekah di wajah nya.
Haruto yang melihat hal tersebut segera menghampiri Jennie. Ia ikut tersenyum melihat Jennie nampak bahagia.
"Gimana mbak?" Tanya Haruto.
Jennie langsung menarik tangan Haruto, ia menarik Haruto dan memeluk pemuda itu erat.
"Saya bahagia banget haru. Saya gak bisa gambarin gimana yang saya rasain sekarang, tapi saya bahagia."Haruto tersenyum begitu tulus mendengar penuturan Jennie,tangan nya ikut membalas pelukan hangat Jennie,
"Saya ikut seneng liat mbak Jennie senyum kayak gini. Saya harap kedepan nya gak ada lagi masalah yang ngebuat air mata mbak Jennie netes.""Makasih, Haru. Makasih banyak."
"Mama!"
Jennie melepas pelukan nya dari Haruto, ia menengok ke sumber suara tersebut.
Mendapati Julio yang tengah berlari ke arahnya.Jennie merentangkan tangan nya lebar, mengisyaratkan untuk julio memeluk nya.
Julio berlari dan memeluk Jennie, ia naik di kursi milik Jennie dan duduk di pangkuan wanita tersebut.
"Julio kangen sama mama." Ucap Julio.
Jennie menambah erat pelukan nya,membelai surai hitam putra satu-satunya itu.
"Mama juga kangen julio, pake banget."Haruto tersenyum melihat kehangatan antara Jennie dan Julio. Perasaan nya menghangat menyaksikan adegan tersebut.
"Julio gak kangen sama om haru, nih? Padahal Om Haru kangen Julio juga loh." Rajuk Haruto.
Julio mengulas cengiran miliknya, ia beralih ke gendongan Haruto dan memeluk pemuda tersebut layaknya ayah nya sendiri.
"Julio kangen kok sama Om Haru. Udah lama gak ketemu Om Haru." Jelas Julio.
"Mau jalan-jalan gak?" Tawar Haruto.
Julio menatap Haruto dengan penuh antusias, "MAU!!"
~~~
"Lagi-lagi senja. Sesuka itu kamu sama senja di pantai,sampe setiap ngehabisin waktu sama saya selalu di sini."
Haruto malah asik menatap senja, enggan menjawab ataupun hanya sekedar menoleh ke arah Jennie.
Jennie yang menyadari diam nya Haruto, akhirnya menoleh ke arah Haruto. Melihat pemuda itu yang tengah menikmati jingganya. senja.
"Seindah itu senja bagi kamu, sampe-sampe ucapan saya gak kamu tanggapi." Sindir Jennie.
"Setiap saya liat senja, saya selalu ingat mbak Jennie. Saya selalu ingat senyum mbak Jennie, yang selalu mbak Jennie tunjukin buat nutupin luka mbak Jennie..."
"... bagi saya Senja itu kayak mbak Jennie." Ucapnya, pada akhir kalimat ia menoleh ke arah Jennie, menatap Jennie dalam.
Mata Jennie dan Haruto saling bertemu, menciptakan suasana hangat antara keduanya. Ditambah senja yang seakan mendukung suasana antara mereka.
"HUA, MAMA! JULIO JATUH!"
Pekikan Julio tadi membuyarkan tautan mata Haruto dan Jennie.
Haruto dengan cekatan berlari ke arah Julio.
Haruto segera meraih Julio dalam gendongan nya, kemudian ia berlari lagi ke tempat nya dan Jennie berteduh.
Ia pangku Julio, sambil menenangkan Julio agar tak lagi menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
JANDA'S BOYFRIEND ✔
Fiksi PenggemarHaruto yang salah mengira perempuan yang ia temui, dan terlanjur menaruh hati ke perempuan tersebut. Haruto yang sudah jatuh cinta pada Jennie, seorang janda yang sialnya sangat cantik dan lucu menurut Haruto.