13

1.4K 292 93
                                    

Auth POV

Haruto nampak sangat bahagia saat ini, ia menatap dirinya dari cermin.
Kemudian tangannya berpindah memegang dadanya, ia dapat merasakan degub jantungnya yang sangat cepat.

Drtt

Haruto meraih ponsel nya, melihat pesan yang baru saja ia terima.

Yuna
Ru kamu bisa gak jemput aku?
Aku gak bisa pulang, dompet aku ketinggalan, motor aku ban nya bocor, ini juga udah malem jadi kampus udah mulai sepi.

Haruto memutar bola matanya malas, kalaupun ia menolak pasti akan dipaksa jadi percuma saja. 

Haru.WA
Lo ngerepotin tau gak?
Lo tunggu, gwe berangkat.

Semoga saja Jennie belum menunggu, bisa-bisa Haruto menyesal seharian penuh.



~~


Jennie melirik ke kanan dan kiri, kemudian menatap jam tangannya. Sepertinya ia terlalu awal dari janji yang ia dan Haruto sepakati.

Jennie langsung duduk di bangku yang tak jauh dari taman tersebut, mungkin Haruto tak akan lama.

"Jangan gugup jen!"



~~~

Haruto menatap malas gadis yang sedang memakai helm yang ia siapkan untuk Jennie, ia benar-benar tak suka dalam situasi seperti ini.

"Lo bisa gak sih jangan minta hal kayak gini? jangan bertingkah seolah gwe suka sama lo!"Ucap Haruto.

namun Yuna nampak tak memedulikan hal tersebut, dengan santai ia naik ke motor haruto.

"Anter aku ke toko buku sebentar ya, ada yang mau aku beli." pinta Yuna.

Haruto menghela nafasnya malas,"Lo kok ngelunjak sih?!"

"sebentar kok, gak lama." bujuknya.

Akhirnya Haruto juga yang mengalah, Haruto tak ingin berdebat lebih panjang lagi.

drtt drtt

Haruto meraih ponselnya, berniat untuk mengangkat panggilan yang masuk ke ponselnya.

"Kok lama sih ru, ayo keburu malem!" Ucapan Yuna membuat Haruto mengurungkan niat mengangkat panggilan tersebut.

haruto pun melajukan motornya tanpa tau siapa yang tengah susah payah menghubungi nya.






~~~




Jennie menyerngitkan dahinya kala panggilannya diabaikan oleh Haruto, bahkan pesan yang Jennie kirim tak di tanggapi oleh haruto.

Jane
Kamu masih dijalan ya? kok saya telepon gak kamu balas?
Saya masih tunggu kau datang, jangan sampai kamu telat lebih dari satu jam!

setelahnya Jennie meletakkan ponselnya lagi. Lagi-lagi ia menghela nafasnya sudah terlalu bosan menunggu haruto yang tak kunjung datang.

drtt drtt

Dengan cepat Jennie membuka ponselnya, ia berharap bahwa yang baru saja mengirim pesan adalah Haruto.
Namun dugaannya salah. bukan haruto, melainkan kakak dari pemuda tersebut sekaligus sahabat Jennie.

Lalilis
jen, adek gwe lagi sama lo sekarang?

Jane
Belum lis, ini gwe juga lagi nunggu di taman.
kenapa lis?

JANDA'S BOYFRIEND ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang