Fakta

156 10 2
                                    

**~~**~~**~~**~~**
**~~**~~**
**~~**

Brun

Brun

Sebuah suara mobil berhenti di depan sebuah mansion yang cukup besar. Dari dalam mobil turun sosok seorang gadis dengan pandangan dinginnya. Berjalan memasuki mansion tersebut, dengan muka datarnya hingga kakinya berhenti di sebuah ruang tamu yang mana sosok teman anggotanya sedang duduk.

Sosok pemuda yang sedari tadi sibuk dengan handphonenya sambil bersantai di sofa mengalihkan pandangannya dan menatap gadis yang berdiri beberapa meter darinya yang memandangnya dengan datar.

"yo Sinon, kau sudah sampai ternyata" sapa Klein yang sedari tadi sudah sampai lebih dahulu di markas mereka bersama Alice.

Sinon menatap sekilas Klein, lalu mengalihkan pandangannya seakan mencari seseorang.

"kemana Alice? Apa dia bisa mengobati lukanya sendiri?" tanya Sinon.

Klein yang melihat Sinon tak membalasnya hanya berdecak kesal akan sifat gadis tersebut, lalu menghela nafas sesaat berusaha memahami sifat gadis tersebut.

"hm, tadi katanya dia bisa mengatasi itu sendiri, tapi Fizel yang kebetulan ada di sini ingin membantu Alice untuk mengobati lukanya" jelas Klein membuat Sinon mengganguk paham.

Sinon pun berjalan menuju sofa dimana Klein juga duduk di sana. Merebahkan dirinya lalu menyandarkannya di sofa tersebut dengan rileks. Klein menatap sekilas Sinon yang duduk di sebelahnya sebelum acuh kembali. Namun ia mengingat kembali apa yang baru saja tadi mereka lakukan, membuatnya ingin bertanya pada gadis dingin disampingnya.

"bagaimana tadi? Apa kau telah mengurus jasad jasad yang sudah kau bunuh?" tanya Klein.

Sinon tidak langsung menjawab pertanyaan Klein, ia terdiam sesaat mengambil nafas dalam lalu menghembuskannya secara perlahan.

"hm, Eugene san membantuku bersama beberapa anggota kepolisiannya tadi" jelas Sinon membuat Klein mengganguk paham, lalu mengalihkan pandangannya menatap sekitarnya.

Sesaat keheningan terjadi antara mereka, sebelum Klein membuka suara.

"Kikuoka san mengatakan jika seluruh anggota RATH akan terlibat dalam misi Kirito dan Alice yang berhubungan dengan mereka, apa kau siap untuk itu?" tanya Klein tanpa mengalihkan pandangannya dari sebuah taman yang terlihat melalui kaca jendela yang tidak terlalu jauh dari jarak mereka duduk.

Sinon tidak menjawab ucapan Klein, melainkan ia hanya terdiam, ingatannya beralih dimana sebuah kenangan buruk selalu berhasil menghantuinya setiap malam. Rasa takut adalah kelemahan terbesarnya, maka dari itu ia ingin menghilangkan atau tepatnya ia ingin membunuh rasa takutnya itu, untuk bisa maju kedepan, untuk bisa membalaskan dendam yang selama bertahun tahun telah tertanam di hatinya.

"kau tahu Klein, bertahun tahun aku menunggu untuk ini, bagaimana pun kebencianku tidak akan hilang hingga dendamku terbalaskan" jelas Sinon, tangannya seketika terkepal kuat berusaha menahan emosi yang selama ini sangat ingin ia luapkan.

Klein yang melihatnya, hanya terdiam, ia sangat paham akan ucapan Sinon. Di sini, setiap para anggota RATH adalah korban dari kekejian organisasi Laughing Coffin. Mereka hidup, mereka dibesarkan di sini demi dendam yang harus terbalaskan atas rasa sakit yang di berikan oleh organisasi kriminal itu pada mereka.

ROSES [SAO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang