Mawar Merah
Ku pikir semua masih dapat di perbaiki, jauh di lubuk hatiku aku hanya ingin kalian berdua melihatku, memperhatikanku dan memberiku kasih sayang yang seharusnya ku dapatkan sejak kecil, namun.....
Ku rasa, semua sudah terlambat.
**~~**~~**~~**~~**
**~~**~~**
**~~**Seorang gadis berjalan memasuki rumah yang tidak terlalu besar di hadapannya, berniat melewati ruang tamu yang akan membawanya ke lantai 2 dimana di situlah kamarnya terletak.
Namun gadis bersurai coklat harus menghentikan langkahnya saat matanya menangkap sosok wanita paruh baya yang ia kenali bersama sosok pria asing.
Detik itu juga matanya memanas, selama ini ia berusaha menahan tangisannya di depan kedua sosok yang ia masih sayangi, namun sekarang ia benar benar sudah tak bisa ia bendung lagi.
Ibunya, dengan berani membawa seorang pria asing ke rumah, hatinya detik itu juga hancur, jika dulu ia berharap semua masih bisa diperbaiki, namun sekarang tidak, ia yakin semua sudah terlambat.
"i...ibu"
Gumam Asuna membuat wanita paruh baya yang di panggil ibu menoleh dan mendapati putrinya, Yuuki Asuna berdiri di depan pintu dan menatapnya dengan pandangan yang sulut di artikan.
"A...asuna?" kaget wanita tersebut saat Asuna melihatnya apalagi bersama seorang pria asing.
Asuna hanya menundukkan kepalanya dalam, lalu berjalan keluar dari rumahnya, ia mengidahkan panggilan ibunya. Kakinya berjalan keluar dari perkarangan rumah, dengan air mata yang mengalir dengan deras di wajahnya.
'semua sudah hancur, semua tidak akan pernah seperti dulu' batin Asuna. Ia pun berlari secepat yang ia bisa untuk menghindari sang ibu yang sedang berusaha memanggilnya.
"Asuna!!" teriak wanita tersebut, melihat Asuna berlari tak mendengarkan panggilannya.
Seketika, sebuah rasa bersalah menghinggap di hatinya, namun apa yang ia bisa buat. Ia akui bahwa hubungannya bersama ayah Asuna sudah tak bisa ia lanjutkan, mereka sudah tak bisa bersama. Dan Asuna, salah satu dari mereka perlu mendapat hak untuk tetap bisa menjaga Asuna.
'maafkan ibu Asuna' batinnya menyesal.
"Yuuki San, sebaiknya kau tidak perlu terburu buru, biarkan Asuna san memahaminya terlebih dulu" ucap seorang pria sambil memegang pundak ibu Asuna.
Sementara dirinya hanya tertunduk sedih sambil mengganguk kepalanya paham.
**...**...**...**...**
"Kirito, ayo jalan jalan sebentar" seorang gadis bersurai emas berucap sambil menatap jalanan melalui kaca mobil sport Kirito.
"memang kau mau kemana Alice? Aku lagi malas" ucap Kirito malas.
Alice menatap Kirito sekejap lalu mengalihkan pandangannya kembali ke jalanan, menatap para pejalan kaki yang berlalu lalang. Sementara otaknya memikirkan akan kemana mereka harus pergi. Sebelum akhirnya matanya menangkap sosok gadis bersurai coklat yang berlari di tengah kerumunan dengan tidak karuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROSES [SAO]
FanficMawar Hitam, Gelap dan Suram Mawar Merah, Memukau dan Memikat Mawar Biru, Dingin dan Hampa Mawar Kuning, hangat dan ceria Empat sosok yang menjadikan Warna Mawar sebagai lambang isi hati mereka. ***** "aku lelah kehilangan, dan sekarang kau juga aka...