EUGEO'S FARTHER

147 11 6
                                    

**~~**~~**~~**~~**~~**

**~~**~~**~~**~~**

**~~**~~**~~**

**~~**~~**

**~~**

Dring

Dring

Sebuah deringan handphone membuat seorang pemuda bersurai gelap yang saat ini sedang berjalan sepanjang koridor yang mulai sepi, namun ia tak sendiri berjalan melainkan sosok yang telah memiliki janji dengannya berjalan di belakangnya mengikuti langkahnya.

Kirito menatap handphonenya dan mengeryit bingung mendapati nama sosok si penelpon di ponselnya. Asuna yang berada di belakangnya hanya mengeryit bingung menatap punggung Kirito yang hanya terdiam menatap ponsel nya yang berdering

"Kirito, kenapa kau tidak mengangkatnya?" tanya Asuna bingung.

"eh tidak, aku akan mengangkatnya sekarang" balas Kirito saat sadar jika ponsel nya masih berdering.

Klik

Setelah menekan tombol hijau yang akan menghubungkannya dengan si penelpon, Kirito pun mendekatkan ponselnya nya itu ke telinganya dan bersiap menyapa si penelpon.

"ada apa Alice?" tanya Kirito bingung.

"........."

"eh tapi bukankah mobilmu ada di markas?"

"........."

"begitu yah, baiklah, jadi Klein ada di sini dan menungguku di gerbang sekolah?"

"........."

"baiklah, kau hati hati saja, hubungi aku kalau terjadi sesuatu"

"........."

Tuut

Dan pada akhirnya sambungan pun terputus, dengan Kirito yang langsung mematikan telponnya terlebih dahulu. Asuna yang kini berada di samping Kirito menatap pemuda itu dengan pandangan bingung.

"ada apa Kirito? Apa itu Alice? Ada apa dengannya?" tanya Asuna sedikit khawatir, pasalnya dari kemarin hingga belum sempat bertemu dengan gadis bersurai emas itu. Dan hal ini membuatnya menjadi berpikiran negatif jika terjadi sesuatu pada gadis tersebut.

"tenanglah Asuna, aku...yah itu tadi Alice yang menelpon, kau tak usah khawatir sebab Alice sudah bisa pergi kesekolah tadi, dan yah dia tidak akan pulang dengan kita, dia tadi sudah di jemput oleh teman kami lebih dahulu, katanya ada yang harus dia urus, kau tak usah khawatir" jelas Kirito cepat saat melihat raut kekhawatiran di wajah Asuna .

"benarkah? Syukurlah kalau begitu" balas Asuna tenang.

Kirito yang berada disampingnya hanya mengganguk sebagai balasan, namun dalam benaknya ia memikirkan atas apa yang di ucapkan Alice sewaktu menelponnya tadi.

"yo Kirito lama sekali kau datang, aku lelah tau menunggumu"

Sebuah suara secara tiba tiba masuk ke indra pendengarannya membuatnya tersadar dan mendapati sosok yang dikatakan Alice sebelumnya di telpon.

ROSES [SAO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang