Mawar Biru

191 17 2
                                    

Mawar Biru

Aku bertahan di sini karena aku hanya ingin melihatmu tetap tersenyum, hanya itu keinginanku

**~~**~~**~~**~~**~~**
**~~**~~**~~**
**~~**

Seorang pemuda bersurai terang, saat ini sedang mengelap sebuah piring dan gelas yang habis sudah di cuci olehnya.

Pikirannya melayang mengingat ngingat semua yang telah ia lalui, hingga sebuah tepukan di bahunya membuatnya tersadar.

"Eugeo, habis ini Ada pengantaran, jangan telat oke" seorang gadis berucap membuat Eugeo tersadar dari lamunannya.

"ba..baiklah Fanatio san" balas Eugeo saat tersadar.

Wanita berumur itu hanya tersenyum kecil saat mendengar ucapan Eugeo lalu ia pun keluar dari dapur dan menuju ruangannya.

Yah bisa di bilang, wanita bernama Fanatio itu adalah salah satu pendiri kafe tempat Eugeo bekerja. Ia bersama sang suami Bercouli mengelola kafe yang dulunya kecil ini menjadi kafe yang cukup besar sekarang, sekarang kafe ini di gemari oleh anak anak muda yang suka ingin nongkrong. Dan juga terkadang beberapa pejabat datang kesini hanya untuk memesan sebua kopi yang katanya sangat nikmat itu.

Eugeo bekerja disini tentu untuk bisa memenuhi kebutuhannya, apalagi mengingat sang ayah yang sudah tidak bekerja karena di pecat oleh bosnya.

Sekarang Eugeo lah yang harus mencari nafkah baik untuk dirinya mau pun sang ayah demi kebutuhan mereka sehari hari. Jika di awal Eugeo di tolak karena masih terlalu muda untuk bekerja, namun sekarang sudah tidak, bisa di bilang sejak umurnya 16 tahun ia sadar bahwa dirinya tak bisa terus menerus bergantung pada sang ayah, apalagi saat mengetahui bahwa ayahnya yang bisa memiliki uang tanpa berkeja pun ternyata bermain judi untuk itu.

Dan sejak saat itu Eugeo memutuskan untuk mencari kerja sampingan, untuk bisa memenuhi kebutuhannya dan juga sang ayah.

Sudah 2 atau 3 tahun Eugeo telah bekerja di tempat ini, dan Asuna tentu tak mengetahui itu. Ia tahu gadis itu akan khawatir dan yang pasti gadis itu akan mengomelinya banyak hal karena melakukan kerja sampingan. Dan Eugeo tentu tak ingin itu, terlebih ia tak ingin jika Asuna ikut mengkhawatirkannya.

Baginya gadis itu sendiri telah banyak menyimpan beban, dan Eugeo tak ingin menambah beban gadis itu dengan membuatnya khawatir.

Jujur, sudah sejak lama ia menyukai gadis bersurai coklat itu. Entah sejak kapan, namun rasa yang dimilikinya kepada gadis itu jauh lebih dari kata sahabat. Ia, ingin terus bersama dengan Asuna, ia ingin melindungi gadis itu dengan tangannya sendiri, ia ingin bisa membuat Asuna bahagia hanya dengannya.

Yah, dia benar benar menyukai atau lebih tepatnya ia telah mencintai gadis itu. Baginya, hal yang bisa membuatnya bertahan dari penderitaanya ini adalah Asuna, gadis ceria yang nyatanya memikul beban sendiri tanpa di ketahui orang orang.

Dalam benaknya ia ingin bertanya pada gadis itu, namun ia sadar bahwa Asuna sendiri sepertinya juga tak ingin merepotkan dirinya. Ia tahu, bahwa Asuna sendiri pasti telah sadar bahwa dirinya ini telah memiliki kehidupan yang menyakitkan.

Baik dirinya maupun Asuna, mereka berdua tetap memilih diam dan berkata tidak ada apa apa, mereka berdua berusaha saling menenangkan satu sama lain meski pada kenyataannya keduanya sama sama saling mengkhawatirkan.

ROSES [SAO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang