ㅤㅤTHREE

517 76 5
                                    

"Eh kak kak lihat deh," Seoyeon menyenggol Seonghwa dan memperlihatkan isi ponselnya kepadanya.

"Ini beneran?"

Seoyeon mengangguk kemudian melirik Eunseo yang duduk di sebrang mereka berdua sedang menikmati makanannya. "Kasih tau jangan?"

"Gausahlah, kasian mereka baru baikan," sayangnya ucapan Seonghwa itu terdengar membuat Eunseo mendongak dan menatap mereka bingung.

"Kenapa?"

Seonghwa dan Seoyeon langsung tersenyum canggung dan menggeleng. "Gapapa kok, Kak. Ini ada baju couple lucu."

Eunseo yang dasarnya mudah mengerti gerak gerik orang langsung saja meletakkan sendoknya dan menatap keduanya tajam. "Kasih tau ga?"

Seonghwa ketakutan duluan, kawannya ini walaupun terlihat lemah lembut di luar sebenarnya sangatlah galak. Ia hanya akan baik jika berada di mood yang bagus, sayang sepertinya setiap hari pun Eunseo tak pernah berada di mood yang bagus.

Akhirnya Seonghwa pasrah dan menyuruh Seoyeon untuk memberitahunya.

Eunseo mengambil ponsel Seoyeon dan seketika emosinya memuncak.


🍹


"HAH DEMI?!"

"Iya anjir! Sumpah mau gue tanyain tuh nanti si Juyeon!" Kata Eunseo kepada ponsel yang berada di telinganya.

"Tadi juga gue emang ketemu mereka di depan kelas, Juyeon bilang mau kerja kelompok sama Dea. Gue tau Juyeon tuh sekelompok sama Kino Yeeun, tapi Kino sama Yeeun tuh lagi ada rapat himpunan. Kayanya mereka cuma berdua gitu kerkelnya, tapi tanyain deh," jelas Eunbi.

"Besok mau gue temuin tuh si Dea anjir, apaan maksudnya Snapgram lope lope mana ada cowo gue di sgnya," Eunbi tentu semangat mendengarnya.

"YES AYO LABRAK DIA MAI PREN! GUE JUGA UDAH GREGET SAMA TUH ANAK!"

"Lu taukan yang Jiwon ceritain?"

"Tau! Tadi dia ngobrol sama gue pulang kampus. Emang bajingan hahahaha."

Kemudian suara password yang sedang dimasukan terdengar membuat Eunseo buru-buru menghentikan obrolannya dengan Eunbi.

Mengetahui itu Juyeon, Eunseo langsung saja turun ke bawah dan menemui kekasihnya itu.

"Habis dari mana?"

Juyeon melepaskan sepatunya dan mengernyit. "Habis kerkel, kan tadi aku bilang ke kamu."

"Kerkel di Starbucks? iya?" Mengerti intonasi Eunseo. Juyeon paham dengan situasi. Pasti Eunseo sedang cemburu dan akan menanyakannya banyak hal setelahnya.

"Kenapa lagi sih, Seo? Aku cuma kerja kelompok."

"Kamu kerja kelompok tapi Eunbi bilang ke aku kalau Kino sama Yeeun tuh sekelompok sama kamu, dan mereka ada rapat himpunan, kenapa kamu tetep pergi kerkel?!" Kata Eunseo sedikit menaikkan intonasi berbicaranya.

Here we go again.

Juyeon menghela nafasnya, ia meletakkan tasnya di sofa sebagai penanda bahwa ia lelah. Tetapi sepertinya Eunseo masih ingin melanjutkan argumen ini.

"Seo, aku juga gatau kalau Kino sama Yeeun bakal rapat dadakan, jadinya aku tetep pergi ke tempat kerkel sama Dea, dan kita tetep ngerjain tugas kerkelnya kok, ga lebih," jelas Juyeon secara jujur.

Ia memang tak tau Kino dan Yeeun ada rapat 'dadakan'. Jadi ia tetap pergi bersama Dea.

"Terus maksud Dea ngeSG kamu pake emot hati apaan?!"

 ࣧ 𝐒𝐀𝐋𝐓𝐘 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang