TIIIIN!!
"MBA!"
"EUNSEO!!"
CIIITTT!!!
Yunho jantungnya apa kabar?
Astaga tumbuh bersama Eunseo memang selalu saja membuat jantung Yunho hampir berhenti berdetak. Terlalu banyak rintangan dan momen menegangkan bersama Eunseo.
"Kalau nyebrang liat-liat dong!" Protes si pengemudi kepada Eunseo yang sekarang sedang mentralkan nafasnya setelah dirinya hampir tertabrak. Untungnya Juyeon sigap menariknya.
"Kamu gapapa?"
Yunho langsung saja menyebrang dan menghampiri Eunseo. "Mba gausah nekat deh ah! Gimana kalau tadi gue ga nolong lu, trus lu ketabrak!"
Punten mas Yunho, ini yang nolong Eunseo tadi Juyeon loh, mas.
"Ah gimana sih udah 22 tahun masih gabisa nyebrang! Mas makasih ya udah nolong temen saya ini. Yuk mbak gue anterin pulang, nanti kalau ga di anter nyasar lu," Eunseo merasa lega m saat Yunho akan menariknya pergi. Tapi Juyeon langsung menahan tangan Yunho.
Walaupun tangan Yunho itu kekar, tangan Juyeon lebih besar. Bahkan Yunho bisa merasakan seluruh telepak tangan Juyeon di pergelangan tangannya dan sedikit mencengkramnya.
"Gue lagi ada urusan sama Eunseo," suaranya terdengar serius. Yunho menciut.
"O-oh oke, Mba nanti lagi ya."
"Yun, Yun, Ah Yunho!" Telat, Yunho sudah menyebrang lagi dan berlari masuk ke rumahnya.
Juyeon membawa Eunseo ke tempat yang jauh dari perumahan agar tak ada yang mendengar obrolan mereka ini.
"Juyeon lepas ih, aku mau pulang!"
Dan tangan Eunseo akhirnya bisa terlepas dari Juyeon.
"Malesin banget sih," Eunseo yang akan berbalik lagi itu ditahan oleh Juyeon lagi.
Aduh ini kenapa banyak acara tahan menahan sih?
"Seo, dengerin aku dulu. Kamu tuh selalu kebiasaan kalau aku mau ngomong kamu pasti pergi duluan,"
"Kamu mau jelasin apa sih, Ju? Awal kamu sama Dea pacaran? Alasan lain kamu mutusin aku?"
"Seo, aku kesulut emosi okay? Aku ga ada niat buat mutusin kamu, aku ga milih siapapun, Seo. Aku cuma pengen kamu ngerti dan ga bikin keributan di tempat umum tapi aku malah ngomong gitu. Aku gamau pisah sama kamu."
"Plis jangan gini, Seo. Aku ngaku aku salah, aku bakal putusin Dea aku bakal serius sama kamu, aku bakal jauhin mereka-mereka yang bikin kamu cemburu, tapi jangan gini."
Eunseo menatap ke arah lain sambil menggeleng. Tidak, ia tak mau menerima Juyeon lagi. Seberapa cinta dirinya dengan Juyeon, Eunseo tak bisa menerimanya lagi. Juyeon sudah berpaling, hati Juyeon sudah terbagi, dan itu ketakutan Eunseo selama ini.
"Eunseo, aku bakal lakuin apapun itu, Seo buat kamu, plis maafin aku," Juyeon mulai menggenggam tangan Eunseo mencoba meyakinkannya.
"Eunseo–"
"Juyeon, kamj tau kan aku selama ini cemburu-cemburu sama kamu karena apa,"
"Aku cuma takut kamu berpaling, iya tau carakj salah pake labrak sana sini, sinisin orang sana sini, ribut sama kamj gara gara curiga, iya tau aku salah. Bahkan orang aja gampang nebak kalau aku gabisa percaya sama kamu,"
"Tapi aku selalu coba buat biarin kamu, Juy. Aku kadang diem kamu baik sama orang, aku coba buat percaya sama kamu kok, Juy. Aku selalu nunggu kamu biar bisa ambil tindakan sementara aku nahan cemburu aku, tapi kamu gapernah tuh ada sama sekali berubah,"
KAMU SEDANG MEMBACA
ࣧ 𝐒𝐀𝐋𝐓𝐘 [✓]
Fanfictionᥫ᭡'ִֶָ 𝐣𝐮𝐲𝐞𝐨𝐧 𝐞𝐮𝐧𝐬𝐞𝐨 ◜ kisah manis juyeon eunseo dengan rasa asin di dalamnya. ©POPELHAZE 2020 ﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌ started : 26/10/20 ended : 12/12/21