ㅤㅤ TWENTY THREE

777 66 31
                                    

5 years later
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
5 Tahun berlalu, dan sekarang Eunseo sedang bermain ke kantor Naya untuk menghilangkan penat bersama Eunbi.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
"Adinda jangan lari-lari dong, kasihan Hananya lari-lari terus," tegur Naya kepada Adinda.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
"Kakinya Hana aja yang kecil, Bun. Ayo Hana kejar aku kalau bisa," ledek Adinda dan kembali berlari dan Hana yang mengejar.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
"Adinda udah kelas 5 aja, perasaan baru kemarin aku godain dia gara-gara malu-malu ngobrol sama Changmin," celetuk Eunbi.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
Harusnya sekarang Naya bersantai di rumah, tetapi karena ia ada barang yang tertinggal, ia terpaksa harus pergi ke kantornya, dan ternyata Eunseo ingin ikut dengannya karena Hana yang ingin bertemu dengan Adinda.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
Ya, Hana adalah anak Eunseo, wajahnya mirip sekali dengan Eunseo bahkan Chris bilang Hana mirip Eunseo waktu kecil. Persis sekali.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
"Ini nungguin mas kamu?" Tanya Naya menggoda Eunseo dan diikuti Eunbi setelahnya.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
Karena Eunseo memanggil suaminya dengan sebutan 'Mas'. Sampai kadang Hana ikutan memanggil ayahnya dengan sebutan 'Mas'.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
Tak lama kemudian pintu terbuka dan menunjukan Kevin Jiwon dan Minho yang datang dengan kotak berisi donat yang mereka beli sebelum pergi kesini.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
"Adinda! Kevin's here!" Seru Kevin, dan Adinda langsung berhambur kepada Kevin. Dengan Adinda yang sudah sebesar ini, Kevin tak bisa lagi menggendongnya, tingginya bahkan hampir semampai dengan Jiwon.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
Sepertinya dulu ayah dan ibunya Adinda sangat tinggi.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
"Apa tuh?"
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
"Doughnut, you want some?" Adinda mengangguk dan langsung membuka kotak donat tersebut. "Bagi sama Hana, Din," suruh Naya.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
"Iya, Bun. Hana sini, tapi kamu jangan makan yang manis-manis, nanti batuk," Hana hanya mengangguk dan menerima donat yang diberi.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
Minho hanya berdiri dan memberikan ekspresi lucu kepada Hana karena sedari tadi ia datang, Hana tidak melihatnya.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
Saat Hana melihatnya, ia langsung memekik, "Mas!"
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
Eunseo otomatis kaget dan menegur Hana. Minho hanya tertawa dan menggendong Hana.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
"Dipanggil 'Mas' lagi, Seo. Hahaha," Eunseo hanya menatapnya kesal dan beralih ke ponselnya yang sedari tadi tidak ada pesan masuk sama sekali.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
Eunseo kesal.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
"Nunggu siapa sih? Rusuh amat sama hp perasaan," sahut Minho.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
Eunseo tak menjawab dan hanya membuang muka ke arah Minho. "Masih ga ilang ae tuh galaknya,"
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
"APA?!"
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
"Engga, ampun."
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
Kemudian pintu kantor terbuka lagi memperlihatkan suami Naya, Eric, dengan baju santai membawa seorang anak laki-laki di gendongannya.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
"Anak siapa tuh, Ric?" Tanya Minho.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
"Ponakan, Bang. Disuruh ngurus, Abang gue sama istrinya sibuk kerja terus."
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
Eunseo menghela nafasnya, orang yang ia tunggu tak kunjung muncul. Pasalnya sedari tadi di rumah pun, ia telpon tak di angkat.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
"Kak Eunseo, itu dipanggil Bang Juyeon," ujar Eric.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
Eunseo berdecak kesal, "suruh kesini aja, males gerak," ujar Eunseo sambil melempar ponselnya.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
Eric yang pada dasarnya memang takut dengan Eunseo hanya mengangguk dan memanggil Juyeon untuk masuk ke dalam.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
Juyeon dengan pakaian kemeja dan celana bahan hitam—yang baru pulang dari rumah sakit, muncul dari pintu dan tersenyum ke arah teman-temannya. "Hey Adinda udah besar kamu, inget aku ga?" Kata Juyeon sambil mengacak rambut Adinda.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
"Iyalah, aku sekarang udah kelas 5, Om. Mau ujian, bentar lagi pulang belajar sama Ayah."
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
"Emang Ayah bisa ngajarnya?"
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
Kemudian Adinda menggeleng polos dan Juyeon menertawakan imajinasinya membayangkan Eric yang sedang mengajari Adinda.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
"Ju, ngambek tuh, serem gue," kata Minho sambil menunjuk Eunseo yang sedang duduk sambil pura-pura bermain dengan susunan lego.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
"Lu apain?"
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
"Ga gue apa-apain, udah ah sana, lu kan ahlinya. Gue bagian pegang Hana aja."
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
Sementara Hana melihat keduanya bergantian jadi bingung.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
Ini bapak gue yang mana?
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
Kemudian Juyeon menghampiri Eunseo. Dan duduk di depannya. "Lu marah kenapa?"
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
Saat ditanya seperti itu, Eunseo meliriknya tajam dan kembali sibuk dengan lego yang ia mainkan. Membuat susunan tak tentu hanya ingin menunjukkan bahwa ia marah.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
"Si Minho sampe takut sama lu tuh, jangan gitu kasihan."
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
PRAK
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
Eunseo menghancurkan lego-lego yang ia susun dan menatap Juyeon nyalang.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
"Gitu cara ngomong ke istri?"
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
Juyeon cengengesan. "Ngga dong, maapin sayang aduduh ngambek ya ga dijawab telponnya," Juyeon menarik pipi Eunseo gemas.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
"Ngapain sih ngomongnya begitu? Telpon juga ga diangkat, Hana mau nelpon kamu tau ga!" Ujar Eunseo.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
"Gapapa, biar readersnya bertanya-tanya, hah ini jadinya nikah sama siapa. Padahal kamu nikahnya sama aku kan akhirnya,"
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
"Diem."
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
Juyeon hanya tersenyum pasrah. Istrinya udah ga cemburu-cemburuan tapi galaknya tetep ada. Suka tiba-tiba jantungan sama Eunseo. Apalagi pas udah ada Hana, tingkat kegalakannya Eunseo bertambah.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
"Mamah, Papah yang mana sih?" Tanya Hana yang sekarang datang dengan menarik Minho.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
"Papah yang ini, sayang," kata Juyeon sambil mencium pipi Hana gemas. "Tuh hidung papah lebih tajem daripada Om Minho."
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
"Lu ngehina gue?" Tanya Minho tidak santai.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
"Papah kemana aja? Aku mau telpon papah ga diangkat," tanya Hana sambil mengerucutkan bibirnya. "Tau tuh, di telpon ga diangkat-angkat, sibuk banget kayanya," timpal Eunseo.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
Ini yang ngambek istrinya Juyeon, kenapa yang ketar ketir si Minho.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
"Papah tadi nyembuhin orang sakit dulu, terus ga sempet buka hp, maaf ya," dan Hana mengangguk memaafkan Juyeon. Eunseo tak percaya anak gadisnya ini bisa memaafkan seorang pria dengan gampangnya.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
Dia juga sih.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
"Jisun sama si upin ipin kemana?"
"Seonghwa juga"
"Yeeun Kino juga kemana?"
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
Tanya mereka setelahnya. "Jisun sama upin ipin gabisa dateng kesini katanya, pacarnya Changmin rese gitu, Seonghwa kan lagi diluar kota, Yeeun ngurusin nikahan, Kino gatau kemana" Jawab Eunbi setelahnya.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
"Udah dibilangin Changmin tuh sama temannya Hyunjae aja, malah berbelok ke orang lain," kata Kevin.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
"Eh, Seo. Dapet salam dari Kak Jungkook katanya," tambah Eunbi tanpa melihat ke arah Eunseo sehingga ia tak tau kalau sekarang Eunseo terkejut karena ia menyebutkan nama Jungkook di depan Juyeon.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
"Yuk pulang," ajak Juyeon ke Hana dan kemudian mereka berdiri. Juyeon mengambil tas kecil Hana dan berpamitan dengan yang lain. Eunseo tau, Juyeon tak suka membahas Jungkook.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
Topik sensitif, kata Juyeon.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
Padahal cemburu.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
"Bi, lu nyebut Kak Jungkook," kata Eunseo saat melewati Eunbi. Dan Eunbi langsung melebarkan matanya dan menutup mulutnya.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
"Anjir gue lupa sorry, Seo. Gue kira dia ga dateng."
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
"Udah gapapa, gue duluan ya. Mas tungguin!"
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
Kepergian keluarga kecil Juyeon itu menciptakan keheningan di dalam kantor Naya yang sekarang berubah menjadi taman kanak-kanak karena Kevin dan Minho yang malah bermain mainannya Adinda.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
"Si Eunseonya ga cemburuan, Juyeonnya yang cemburuan," kata Jiwon.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
"Ya tapi masih mending lah, Juyeon cemburunya cuma ke Kak Jungkook. Eunseo dulu satu galaksi di cemburuin," ujar Naya dan disetujui oleh Eunbi.

 ࣧ 𝐒𝐀𝐋𝐓𝐘 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang