Acara reuni itu diadakan lagi, dan untuk pertama kalinya, acara reuni ini diadakan dengan kehadiran Kevin.
Perdana, setelah Naya dan Kevin sudah saling berdamai dengan masalah masa lalu.
Pria dengan rambut yang sekarang di cat warna biru gelap itu memasuki restoran langganan mereka dengan tampannya. Banyak pengunjung yang berhenti memakan makanan mereka hanya untuk melihat ketampanan pria itu saat memasuki restoran.
"Juy!"
Juyeon yang merasa dipanggil oleh temannya itu langsung saja menghampiri meja mereka. "Ey wasap bapak dokter," sapa Kevin sambil menepuk bahu Juyeon.
"Udah lama?"
Mereka menggeleng. "Ngga kok, gue sama Naya juga baru dateng."
Juyeon melirik ke arah gadis kecil yang ada di pangkuan Chanhee, siapa lagi jika bukan Adinda. Juyeon langsung saja bermain dengan Adinda dan menunjukkan tangan besarnya itu. "Jangan jongkok gitu, cuy, ngehalangin jalan," peringat Chanhee.
"Eunbi mana sih?" Tanya Naya selaku perempuan sendiri disana. Siapapun jika menjadi Naya tentu saja akan risih, menjadi perempuan sendiri di antara banyaknya lekaki.
"Masih dijalan," jawab Kevin.
Kemudian mereka saling mengirim kode satu sama lain, membuat Juyeon terkekeh. "Santai aja kali, gue sama Eunseo biasa aja kok."
Hm iya biasa.
Tapi pas Eunseonya dateng kok langsung mati gaya ya?
"Udah pada pesen belom?" Tanya Eunbi melihat isi meja masih kosong.
"Udah, Bi. Sorry yeh, nih si kunyuk kelaperan," kata Changmin sambil menunjuk Chanhee.
"Yeuu."
"Iya, Bi gue juga udah pesen duluan, ini si Adinda takut rewel kalau ga ada makan," ujar Naya. "Oh kalau dek Adinda gapapa, uyu uyu, sini sama kakak," goda Eunbi kepada Adinda. Saat akan di gendong Eunbi, Adinda menangis dan Chanhee menertawakannya.
"Takut sama lu, Bi, rambut lu sih merah-merah gitu," ledek Chanhee.
"Rambut lu juga merah njir."
"Nih juga rambut lu kok jadi biru gini sih?" tanya Eunbi sambil menunjuk rambut Juyeon. Yang ditunjuk hanya terkekeh.
Kemudian Eunseo datang memberikan kunci mobil kepada Eunbi. Juyeon auto tegang.
Aduh ketemu mantan setelah beberapa hari ga ketemu tuh ada perasaan jedag jedug gitu. Apalagi kalau masih sayang mantan.
"Ih lucuuuuu, Adinda inget aku gaa??" Tanya Eunseo sambil berjongkok, melihat Eunseo bermain bersana Adinda begini, Juyeon jadi ingin ikut nimbrung.
"Etdah tadi Juyeon, sekarang elu, jangan jongkok disini ih, ngehalangin jalan!" Protes Chanhee.
Eunseo hanya menggidikan bahunya dan membawa Adinda ke gendongannya yang ternyata reaksinya berbeda dari saat dirinya akan digendong Eunbi.
Eunseo membawa Adinda duduk ke tempatnya—di sebelah Naya dan berhadapan dengan Juyeon.
"Udah bisa ngomong belum sih?"
Naya mengangguk. "Udah lah tapi dia malu-malu gitu. Dia mau ngomong pas sama Kevin, Changmin, Kak Sangyeon doang."
"Ih, cewe centil nih, sukanya sama cowo ganteng," canda Eunseo sambil mencubit pipi Adinda.
"Oh berarti lu berdua ga ganteng," kata Changmin menunjuk Juyeon dan Chanhee.
"Belagu lu, kalau berdiri samping Kak Jungkook juga lu kepental," balas Eunbi sambil melempar tusuk gigi ke arah Changmin.
"Sorry ye, kegantengan gue beda level sama kalian," ujar Chanhee yang hanya mendapat ejekan dari Changmin.

KAMU SEDANG MEMBACA
ࣧ 𝐒𝐀𝐋𝐓𝐘 [✓]
Fanfictionᥫ᭡'ִֶָ 𝐣𝐮𝐲𝐞𝐨𝐧 𝐞𝐮𝐧𝐬𝐞𝐨 ◜ kisah manis juyeon eunseo dengan rasa asin di dalamnya. ©POPELHAZE 2020 ﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌ started : 26/10/20 ended : 12/12/21