Pagi ini, seperti yang sudah Juyeon kira, ia terbangun dengan kasur yang kosong di sebelahnya. Yang biasanya ia akan tidur sambil memeluk Eunseo dengan erat, kali ini ia hanya memeluk boneka roti yang besar.
Semalam saking khawatirnya ia menelpon Eunbi berkali-kali untuk menanyai keadaan Eunseo.
'Udah tidur anaknya, dia aman kok, tadi juga lancar ngeghibah sama gue.'
Dan setelah itu Juyeon akhirnya memilih untuk mengistirahatkan badan dan pikirannya. Jika sudah seperti ini, Juyeon tak bisa melakukan apapun selain menunggu selama dua hari untuk memberikan Eunseo waktu.
Ia sudah sangat hapal dengan hal ini sampai-sampai Juyeon melupakan dirinya sendiri. Ia akan sangat kacau jika Eunseo seperti ini, dirinya terlihat berantakan tanpa Eunseo karena terus memikirkan gadis itu.
Sungguh berdampaknya Eunseo terhadap dirinya.
Seperti sudah dimantra akan hidup sengsara jika dirinya tak bersama Eunseo.
Sebuah telpon masuk ke ponselnya, Juyeon mengambilnya dan melihat nama si penelepon.
Berharap itu Eunseo, ia sangat kegirangan sampai hampir menjatuhkan ponselnya ke wajahnya.
Ternyata oh ternyata.
Dea Maharani.
Juyeon berdecak kesal dan mengangkatnya. "Halo?"
"Selamat pagi, Kak. Maaf menganggu, semalam saya mau beritahu tapi kayanya gasopan kalau saya hubungi malam-malam," ucapan Dea itu mengingatkannga akan semalam tentang Eunseo yang hendak menelpon Dea dan Juyeon yang melarangnya karena menganggapnya tak sopan.
"Iya kenapa?"
"Ini kak, flashdisk kakak ternyata kebawa sama saya."
Juyeon hanya membalasnya dengan 'oh'. Toh flashdisk itu tidak berisi hal aneh-aneh kecuali file tugas dan lebih dari 1000 foto dan video Eunseo di dalamnya.
Ya sebucin itu seorang Juyeon sampai menyimpan banyak foto dan video Eunseo di dalamnya.
Mulai dari foto saat Eunseo masih kecil, foto Eunseo menghadiri pernikahan ibunya yang kedua kalinya, video Eunseo menyanyi di depan kelas, video kelulusan Eunseo saat SMP, foto kelulusan SMA dengan Juyeon, sampai foto-foto saat keduanya berkeliling Bali.
"Yaudah bawa aja nanti."
"Oke kak, maaf menganggu."
Setelah mengakhiri panggilan, Juyeon bangun dan bersiap-siap untuk pergi ke kampus dengan keadaan pikiran yang kacau. Juyeon ragu untuk menyerap materi nanti, akankah ia fokus?
🍹
"Seo dicariin sama Kak Chris tuh!" Kata Jiwon sambil menepuk pundak Eunseo. "Oke oke, gue duluan ya, Won!"
Eunseo keluar dari kelasnya dan menemui Chris disana. Pria dari Australia yang sudah menjadi sahabatnya sejak dirinya masih kecil. "Ayo Kak!"
Chris mengangguk dan langsung saja berjalan disebelah Eunseo. "Musuhan lagi?" Tanya Chris yang dibalas anggukan oleh Eunseo. "Pusing gue sama kalian hahaha."
"Gue juga pusing, Kak."
"Yaudahlah putus aja,"
"Ga segampang itu!"
Chris hanya tertawa setelahnya dan melanjutkan obrolan lain dengan Eunseo. Sampai Eunseo melihat orang yang familiar di depannya. Seorang gadis berwajah jutek yang sangat dikenalnya. "Kak, itu Kak Jiho? Sama siapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ࣧ 𝐒𝐀𝐋𝐓𝐘 [✓]
Fanfictionᥫ᭡'ִֶָ 𝐣𝐮𝐲𝐞𝐨𝐧 𝐞𝐮𝐧𝐬𝐞𝐨 ◜ kisah manis juyeon eunseo dengan rasa asin di dalamnya. ©POPELHAZE 2020 ﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌ started : 26/10/20 ended : 12/12/21