Part 2

2.4K 269 0
                                    

Zinse pulang malam dan dimarahi Ayahnya, pria paruh baya itu khawatir. Putri sematawayangnya itu pandai sekali membuatnya kelimpungan. Dan hanya dibalas rayuan gadis itu, supaya Ayahnya tak marah.

"Ayah kau semakin tua jika marah seperti itu".

"Aku hanya mengisi kebosananku, Ayah tak perlu khawatir. Aku kuat seperti Ayah".

Ayahnya hanya menggeleng pasrah, putrinya itu selalu pandai berkelit dari amukannya.

Ibu Zinse sudah lama sakit, meski sakitnya ringan dan hanya kambuh saat tertentu. Namun tetap saja membuat Zinse sedih, Ayahnya pun sama. Ingin sekali Morfion, Ayahnya turun tahta. Untuk menghabiskan masa tuanya bersama sang istri.

Tetapi putri sematawayangnya ini belum menginginkan pernikahan. Morfion hanya bisa menuggu sampai putrinya siap, dia yakin putrinya tak akan sembarangan memilih laki laki.

Karena bagaimana pun, suami Zinse kelak adalak penerus tahta kerajaan. Yang akan mendampingi Zinse mengurus kerajaan bangsa naga.

Setiap laki laki yang ingin menjadikan Zinse istri harus, lulus tes kelayakan menjadi raja. Morfion sudah menyiapkan tempat dan beberapa tes kelayakan itu. Namun sampai sekarang belum ada yang berhasil, karena mereka tak tulus mencintai putrinya. Mereka hanya menyukai paras cantik putrinya.

******

Zinse baru sampai didepan goa kemarin, ingin melihat keadaan pemuda yang ditolongnya kemarin. Didalam goa tidak ada siapa pun, kosong dan bersih.

Mungkin dia sudah pergi. Lagi pula pemuda itu sudah besar kenapa harus ku khawatirkan? Batin Zinse

Namun saat berbalik Zinse dikejutkan dengan kehadiran pemuda yang ditolongnya. Dia tersenyum manis dengan pakaian khas bangsawan manusia. Pantasa saja Zinse merasakan karisma yang tak main main dari pemuda itu.

Untung aku sudah berubah, sepertinya dia sudah membaik. Batin Zinse lega.

"Namaku Stevan, kita belum berkenalan secara resmi," ucap pemuda bernama Steva menyodorkan tanangnya.

Zinse hanya memandangnya sekilas dan pergi begitu saja. Untungnya setiap kedunia manusia Zinse tak berpakaian yang begitu mencolok. Hingga setiap orang yang melihatnya hanya akan berpikir Ia warga biasa. Zinse juga tak pernah melupakan tudungnya, yang wajib dibawa selalu. Pakaian yang dikenakan Zinse juga kadang berbeda beda tergantung tempat yang disinggahinya. Zinse mempunyai model pakaian sendiri, baik itu khas kerajaan kuno maupun modern.

 Zinse mempunyai model pakaian sendiri, baik itu khas kerajaan kuno maupun modern

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau mau kamana?" Stevan menyusulnya, menyesuaikan langkah mereka. Ini kesempatan yang bagus untuk mengenalnya lebih jauh.

"Kenapa kau tak menjawab?".

Stevan terus saja mencoba Zinse berbicara, sampai dirinya lelah dan mereka diliputi keheningan. Sulit sekali membuat gadis dihadapannya membalas ucapannya meski hanya sekata.

The Dragon Princess ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang