Part 8

1.4K 195 1
                                    

Paras tampan dan rupawan Zyan memang sudah menjadi icaran kau hawa sejak kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Paras tampan dan rupawan Zyan memang sudah menjadi icaran kau hawa sejak kecil. Banyak para wanita bangsawan yang berniat menjodohkan Zyan dengan putri mereka.

Beruntungnya Zyan memiliki Ibu yang siap siaga seperti Heana. Yang tau dengan hati para wanita itu.

Zyan hanya memiliki satu perinsip. Pria sejati mengejar bukan dikejar.

Zyan bukan tak menyukai perempuan. Hanya saja dia sudah diwanti wanti oleh Ibunya yang sangat hapal tabeat perempuan bangsawan. Untuk jangan mudah terpedaya dengan wajah cantik dan menawan para wanita. Begitu juga dengan sikap wanita yang kebanyakan gadis bangsawan hanya mementingkan diri mereka sendiri.

Manis diluar busuk didalam.

Beruntungnya Zyan juga jarang menampakan diri sebagai wujud naganya. Sehingga dia dengan mudah mencari wanita dengan wujud naganya dengan pura pura terluka. Sebernarnya dia sengaja melukai diri sendiri.

Dan ya, benar kata ibunya. Mereka mementingkan diri sendiri dan tak mau menolong mereka yang membutuhkan. Hanya beberapa yang tulus salah satunya adik dari putri melody. Namun sayang gadis itu masih belia dan hanya cocok dengan adiknya. Sampai akhirnya mentest putri naga Zinse yang terkenal cuek dan cantik menawan itu.

Dan benar kita tidak bisa menilai seseorang hanya dari cerita orang lain. Putri raja naga itu mempunyai daya tarik tersendiri untuk membuanya terpesona. Ya, selain wajah ayunya.

Dan Zyan harus memilikinya.

_______________

"HAH?".

"Ayah sedang mengajaku bercanda?".

Morfion menggelengkan kepalanya menatap putrinya serius. Untuk masa depan putrinya bukan hal yang pantas dibercandakan.

"Zyan lulus ujian dari Ayah, sayang," Morfion mencoba sabar membujuk sang putri, "Ibumu juga setuju".

Rayuan yang sungguh dasyat Ayah. Batin Zinse kesal.

"Tapi aku masih belia. Belum cukup umur untuk menikah," Zinse mengedipkan matanya memasang wajah termemelasnya dan terimutnya.

Morfion hanya menggeleng gemas dan mencubit pipi putrinya. "Kau ini. Umurmu bahkan hampir 200 tahun".

"Itu muda Ayah," rengeknya keukeuh.

"Pendekatanlah dulu! Kau belum mengenal jauh Zyan. Jika kau mengenalnya dekat Ayah yakin kau suka".

"Tidak. Gak mau, Clus saja yang menikah," rayu Zinse tak mengerti dengan jalan pikir Ayahnya.

Hei aku masih muda.

"Ck... Untuk sekarang Ayah akan tegas. Kau harus menikah, dengan Zyan ataupun tidak," Morfion meninggalkan Zinse dengan kekesalannya. Mata Zinse berkobar kekesalan membara, seperti siap menyantap daging lezat.

The Dragon Princess ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang