karena kaki yang belum pulih, Jaehyun tidak diizinkan bergabung ambil nilai basket oleh guru olahraganya. sebagai gantinya, Jaehyun disuruh meringkas materi dari buku cetak.
di sinilah Jaehyun sekarang, sendirian di kelas sedang fokus menyalin ringkasan tentang materi basket. tidak sampai 15 menit Jaehyun selesai menulis.
tangannya sedikit memijat pelan pergelangan kaki kirinya karena terasa ngilu. sepertinya Jaehyun terlalu mengabaikan rasa sakitnya kemarin.
suara langkah kaki memasuk ruang kelas Jaehyun, lalu berhenti di depan Jaehyun yang menunduk memijat kaki, membuat Jaehyun mendongak untuk melihatnya.
seseorang yang baru datang itu menarik kursi terdekat untuk duduk di depan Jaehyun, lalu memukul tangan Jaehyun yang sedang memijat kakinya.
"jangan dipijat ntar makin parah, sini" dengan pelan ia mengangkat kaki kiri Jaehyun ke atas pahanya, lalu mengompres dengan kompresan es batu.
"dibilangin di rumah aja, kalau kayak gini lo ga usah ikut kemah aja ya besok?" omel Rose lalu menekan kompresnya pada kaki Jaehyun, spontan Jaehyun meringis.
"akhh"
"kalau lo ga ikut, gue ga ikut. bagusnya 3 hari libur kita ngapain, Jae?" tanya Rose.
"dih, gue ikut" elak Jaehyun.
"makanya don't ignore your pain" ucap Rose.
setelah itu hening beberapa saat. sampai Rose berbicara lagi.
"lo kenapa Jae akhir-akhir ini jarang ngomong? nahan sakit? atau ada pikiran?" tanya Rose.
akhir-akhir ini Rose merasa Jaehyun jarang bicara kepadanya. entah karena menahan sakit lukanya atau apa.
"ngga ada" jawab Jaehyun singkat.
"cerita dong Jae, kita kan best friend forever until death tear us apart" ucap Rose dengan gaya berlebihannya.
mereka bertatapan sebentar, Rose menunggu Jaehyun bicara, sedangkan Jaehyun hanya menatap Rose.
"ga ada yang mau diceritain. lo ga belajar?" tanya Jaehyun, sadar kalau ini jam belajar sekolah.
dengan cepat Rose menggeleng, "jamkos" masih lanjut menatap Jaehyun.
"Jae" panggil Rose sambil menarik senyumnya.
sebenarnya Jaehyun lemah ditatap lama oleh Rose sambil mendapat senyum hangat Rose.
"apa?"
"tau ga hari sabtu genap 6 tahun kita sahabatan" ujar Rose.
kemudian Jaehyun menyalakan layar hpnya, melihat tanggal yang tertera di sana. 22 Juni, tiga hari lagi hubungan mereka berumur 6 tahun.
"oh iya, berarti pas kita kemah" Rose mengangguk.
"do you have a plan?" tanya Jaehyun, dan Rose mengangguk lagi.
"friday night, spending late night with you and having deep talk about us, at camp. let's make it romantic Jae" tutur Rose menatap Jaehyun penuh arti.
kupu-kupu seperti beterbangan di perut Jaehyun. kalimat Rose membuat pikiran Jaehyun bercabang. terutama pada bagian let's make it romantic, sepertinya Jaehyun berpikir terlalu jauh.
"no, not that goddamn thing, Jung Jaehyun" ucap Rose tersenyum jahil, ia tau apa yang Jaehyun pikirkan.
kriiing!
bel pertukaran pelajaran berbunyi. Rose menurunkan kaki Jaehyun dengan hati-hati. ia telah selesai mengompresnya, dan kini hendak kembali ke kelas.
sebelum pergi Rose menyempatkan melakukan sesuatu yang membuat jantung Jaehyun berdetak tidak normal. dan selagi belum ada anak kelas Jaehyun yang masuk.
ia menangkup rahang Jaehyun dan mengecup pipinya singkat. sejak terakhir kali ia mengecup pipi Jaehyun di rumah sakit, rasanya Rose ingin melakukannya lagi.
cup.
"hehe, bye!" cengir Rose.
saat ia berbalik melangkah ke luar kelas, ada Chaeyeon disusul Yuju di belakangnya. tapi Chaeyeon tampak kaku, entah dia melihatnya atau tidak, Rose harap tidak karena ia akan malu.
"h-hai Chaey" sapa Rose bersikap biasa saja.
"..hai" balas Chaeyeon canggung.
"eh ngapain Ros?" tanya Yuju baru sampai di depan kelas
"ngompres kaki Jaehyun tadi. dah ya gue balik"
mampus semoga ga liat,
semoga ga liat
—Rose•••
chapter 27, done.
ini chapter tambahan karena gabut,
maap yak ga jelas😭
KAMU SEDANG MEMBACA
rest ; jaerose [finished]
Fanfictionthey were trying to walk away and hold on, at the same time, that's the mind at war with the heart ⚠️ fiksi hanyalah fiksi hr: #1 jaerose #1 blackpink [July 25th ~ September 2nd] COMPLETED. 600 - 2000 words / chapters. 33 chapters. instagram, pinte...