Prolog

738 36 2
                                    

Hii semuanya :)
Nice to meet u
hope u enjoy the story
don't forget to vote and leave the comment.

Also don't forget to follow me.
karena follow itu gratis hihihi

-Humairah 🌻

Ira Pov

Hai, nama gue Aira Xavier. Kalian bisa panggil gue Ira. Balet. Gue suka banget sama balet. Usia gue enam belas tahun. Dan gue sangat bersyukur dengan keluarga dan kehidupan yang gue punya sekarang.

Gue anak kedua dari dua bersaudara dan tentunya gue adalah anak kesayangan mama dan papa.
Gue punya kakak cowok yang super menyebalkan. Rama Xavier. Dia tuh, ih. Sumpah ya, udah nyebelin, dingin, cuek, dan suka nyuruh-nyuruh. Meskipun nyebelin, dingin, dan cuek tapi dia sayang sama gue.

Dia selalu jemput antar gue ke tempat les, itupun kalau mama yang suruh. Kalau bukan mama yang nyuruh, mana mungkin dia mau. Gue sayang sama dia. Tuh cowok dingin selalu ada di samping gue.

Dia itu udah kayak sahabat gue. Kalau gue punya masalah pasti gue ceritanya ke dia. Dan dia selalu bantu gue agar bisa menyelesaikan masalah gue. Tapi, kalau datang nyebelinnya. Bawaannya mau berantem mulu sama tuh orang.

Rama Pov

Selama 2 tahun hidup gue aman, damai, tentram dan di penuhi dengan cinta dan kasih sayang. Tapi semenjak tuh cewek lahir dan ada di kehidupan gue. Seketika semuanya berubah. Mama dan papa berubah dan lebih sayang sama dia. Gue di campakkan gitu aja.

Gue nggak nyangka setelah seminggu mama dan papa pulang dari Bali, mama hamil. Gue waktu itu di titip di rumahnya nenek. Dan, gue punya adik. Gue nggak senang tuh, malah malas punya adek kek dia.

Tiap hari pasti ada aja yang di ributin sama dia dan ujung-ujungnya selalu gue yang ngalah. Sial. Menyebalkan? Jangan di tanya lagi. Tuh bocah suka nyuri dan pakai barang barang gue tanpa seizin dan sepengetahuan gue.

Tapi, gue bersyukurlah punya dia. Setidaknya gue punya babu yang bisa di suruh ini itu. Pokoknya adalah suka dukanya jadi seorang kakak. Gue sayang sama dia. Siapapun yang berani gangguin dia, nggak segan-segan gue buat dia nggak bisa melihat matahari lagi.

''Aww, jadi terharu.'' Ira tersenyum malu.

''Najis.'' Gue menatapnya malas.

Dan, inilah kisah kami berdua.

***

Ia mengucek kedua matanya saat sinar matahari berhasil menusuk matanya. Suara berisik alarm membuat ia harus kembali ke dunia nyata dari mimpi indahnya.

Seorang cowok berdiri dengan memakai baju kokoh putih dan sarung solat, berkacak pinggang melihat gadis itu.

''Ayo, bangun!'' perintahnya sambil menarik selimut yang menutupi tubuh gadis itu.

Ia berdecak kesal dengan mata yang masih tertutup. Cowok itu selalu saja menganggu tidurnya. Melihat gadis itu tak kunjung bangun, ia langsung memukulnya dengan bantal guling.

''Apaan, sih!'' ia mulai menggerutu. ''Masih malam nih. Gangguin orang tidur aja.''

''Malam lo bilang?'' ia menggeleng-gelengkan kepalanya. ''Buka mata lo! Lo liat sekarang jam berapa!''

Ia membuka matanya yang sangat berat, melirik jam dinding yang memperlihatkan pukul 06.30. Gadis itu menghembuskan napasnya, cowok bersarung itu selalu saja merusak tidurnya. Kenapa ia tidak membiarkannya tidur dengan nyenyak. Ia hanya tidur tiga jam setelah berhasil menamatkan drakor dengan enam belas episode.

Gadis itu menarik kembali selimut, menyembunyikan tubuhnya sambil memejamkan mata. Tidak memperdulikan cowok yang sedang menatap tajam kearahnya.

''Ayo, bangun. Ingat! Hari ini hari pertama lo MOS. Gue nggak mau telat ke sekolah gara-gara nungguin lo bangun.'' cowok itu sangat cerewet.

Dengan malasnya ia bangun dari tidurnya. Padahal ia masih ingin bermanja-manja dengan kasur. Wajahnya khas seperti orang bangun tidur. Rambutnya sangat berantakan. Ira menggaruk tekuknya, entah mengapa ia merasa sangat malas untuk mandi pagi.

''Ayo.'' ujarnya lagi.

''Iya, iya. Udah sana keluar.'' jawab Ira menyuruh cowok itu untuk pergi.

Ia menatap tajam Ira, memperingatinya. ''Awas, kalau lo tidur lagi.''

Cowok itu berbalik dan berjalan menuju pintu kamar. Ira menatapnya lalu tersenyum saat pintu tertutup dan cowok itu sudah pergi. Tanpa, menunggu lama ia kembali melanjutkan tidurnya yang terganggu. Masih ada beberapa menit untuk dirinya tidur.

Tak lama pintu kamar terbuka dan cowok itu datang. ''Ira!'' teriaknya.

Dengan cepat Ira bangun dari tempat tidurnya dan berlari menuju kamar mandi sebelum ia di lempari sendal oleh cowok menyebalkan itu.

ME VS MY BROTHER (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang