• spring breeze •

320 32 1
                                    

[ DON'T FORGET TO SUPPORT US! ]

HAPPY READING!

••• ••• •••

"You meeting me, our miracle felt like a dream, it was clear."

🌷

Musim semi mungkin menjadi musim yang paling nyaman bagi sebagian orang, karena pada musim inilah mereka bisa melihat bunga-bunga bermekaran dengan indah.

Tapi, tidak dengan seorang pemuda yang bernama Choi Byungchan ini. Dia justru merasakan yang sebaliknya, karena musim semi mengingatkan dia akan perpisahannya dengan sang kekasih —atau mungkin... mantan kekasih?
Sudah 2 tahun semenjak hubungan mereka berakhir, namun Byungchan selalu saja mengingat mantan kekasihnya itu.

dua tahun lalu....

Disinilah Byungchan, duduk di kursi taman sambil menunggu sang kekasih yang sedang dalam perjalanan menuju taman itu.

"Ini sudah 10 menit, dan dia masih belum datang? Apa terjadi sesuatu padanya?" kaki Byungchan sudah keram menunggu selama itu.

"Maaf, aku terlambat tadi jalanan macet." itu Han Seungwoo kekasih Byungchan.

"Tidak apa, aku juga baru datang, kok." bohong sekali Choi Byungchan ini, padahal dia dari tadi menggerutu tentang betapa lamanya sang kekasih.

Hening selama beberapa detik, dan akhirnya Byungchan berani bersuara. "Kakak ada yang ingin dibicarakan?"

"Ah itu... kakak ingin kita putus."

JDERR!

Bagai tersambar petir di siang bolong, tubuh Byungchan kaku, hubungan mereka yang sudah berjalan selama 7 tahun berakhir begitu saja.

"T-tapi kenapa, kak? Kenapa? Tujuh tahun kita bersama dan kakak tega mengakhirinya begitu saja?" suara Byungchan gemetar, dia menahan tangisnya dia tidak ingin terlihat lemah di depan Seungwoo.

"Maaf, tapi kamu terlalu baik untukku."

Alasan klasik!

"Hahaha, alasan macam apa itu kak Seungwoo! Berikan aku alasan yang sebenarnya, kak!" Byungchan marah, tentu, Seungwoo itu pintar tapi mengapa dia membuat alasan bodoh seperti itu.

"Tapi itu yang sebenarnya Byungchan."

"BOHONG!"

"Baiklah, akan ku beritahu alasan yang sebenarnya." Seungwoo mengamati mata Byungchan yang berkaca-kaca, jujur Seungwoo bahkan tidak tega untuk memberitahu alasan yang sebenarnya pada Byungchan, tapi Seungwoo harus agar Byungchan tidak sakit hati dikemudian hari. "Aku mencintai Wooseok." Seungwoo menunduk tidak berani melihat wajah Byungchan.

"Sekretarismu itu? T-tapi kenapa? —hikss.." tangis Byungchan pecah detik itu juga.

"Perasaan bisa berubah kapan saja Byungchan, maafkan aku..."

"Hiks.. —baiklah, mungkin memang takdir tidak ingin kita bersatu." Byungchan berusaha untuk tersenyum, tapi air matanya terus saja mengalir.

"Maafkan aku, mari bertemu lagi saat angin musim dingin telah berlalu,sebagai teman." Seungwoo pergi, meninggalkan Byungchan duduk sendirian di taman itu, diterpa angin musim semi. Dan mungkin itu terakhir mereka bertemu.

🌷

"Haaah—" Byungchan menghelas nafas, nyatanya setelah perpisahan itu, mereka bahkan tidak pernah bertemu lagi atau bahkan mengontak satu sama lain.

"Bodoh sekali aku yang masih datang ke sini, padahal aku tahu Kak Seungwoo tidak akan datang lagi." Byungchan beranjak dari taman itu dan langsung memesan taksi menuju apartemen-nya.

••• • e n d • •••

— 🍭—

MELLIFLUOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang