• extra; my side •

182 20 2
                                    

Hari ini sekolah SMA 101 ngadain perkemahan pramuka di daerah Cibubur. Beberapa heboh kesenangan, beberapa lagi ngeluh karena hari liburnya bakal dihabisin buat beraktivitas diluar ruangan.

Siswa-siswi udah pada baris rapi, nunggu giliran namanya di panggil buat masuk ke dalam bus.

"Aku mau pulang aja, Woo." Byungchan ngeluh, dia gak suka acara kayak gini, tapi sekolahan nya ngewajibin biar seluruh siswa ikut kalo engga nilai PKN-nya bakal dikurangin.

"Ya masa pulang kan udah—"

"CHOI BYUNGCHAN MASUK! INGET YA! TEMPAT DUDUKNYA SESUAI ABSEN, JANGAN ADA YANG PINDAH-PINDAH!"

"—tuh nama kamu udah di panggil, sana masuk." Seungwoo mendorong pelan Byungchan biar mau jalan, soalnya daritadi Byungchan cuma ngelayutan sama Seungwoo sambil terus ngerengek.

Byungchan berjalan maju dengan wajah ditekuk, kemudian menoleh menatap Seungwoo yang masih di dalam barisan menunggu namanya di panggil.

Guratan wajah Byungchan terbaca, seakan berkata 'yah kita gak bisa sebangku' kepada Seungwoo. Yang di tatap malah tertawa, merasa gemas sendiri.

Byungchan memasuki bus, kemudian dengan cepat menemukan kursinya berada. Ia manaruh tas berisi snack yang ia bawa di bawah kakinya, sedangkan tas besar yang ia bawa disimpan dalam bagasi bus.

Byungchan menatapi bangku sebelahnya yang masih kosong, kalo penempatan bangku disusun secara urut, pasti yang akan duduk di sebelahnya adalah orang yang absennya di bawah Byungchan, siapa lagi kalau bukan—

"Yoi anjay Byungchan ma bro kita sebangku."

—Cho Seungyoun. Byungchan memutar bola matanya malas, sedangkan orang di depannya malah nyengir lebar.

"Lo di pojok ah Chan, gue gak demen di bawah AC, ntar muntah."

Tanpa protes, Byungchan menggeser badannya, tentunya sama snack-snack yang dia bawa.

Seungyoun duduk di samping Byungchan, menatapi snack yang Byungchan bawa. "Widihhhh, banyak bener nih." dan dengan kurang ajarnya Seungyoun langsung ngambil tas snack Byungchan, ngeluarin satu persatu makanan yang Byungchan bawa.

"Brengsek Seungyoun, taro ga! Itu buat nanti ih!"

"Liat doang elah pelit bener sama temen sendiri, kita kan akrab."

"Palelu akrab! Rapihin lagi ah entar, rusuh banget sih!"

"Iye iye —biskuit keju, rinbee, potabe, potato, roti, taro, taro lagi, taro lagi, yaela banyak bener taro mentang-mentang Seungwoo suka banget sama taro."

"Bacot, Youn!"

"Bucin-bucin!"

"Emang lo gak bakal bucin kalo cowok lo di satu kelas yang sama? Sirik banget sih."

Mendadak Seungyoun jadi dramatis, "Hiks bener Chan, mendadak aku rindu Sejin. Sejin-ku sayang."

Byungchan mendelik, kemudian menatap keluar jendela, memperhatikan teman-temannya yang masih berbaris. Ada Wooseok, Hangyul, Jinhyuk —tunggu! Seungwoo dimana?

Byungchan reflek berdiri, menatapi satu persatu bangku deretan belakang. Kalau Seungwoo gak ada di barisan, Seungwoo harusnya udah masuk. Tapi, Seungwoo kemana?

"Nyari siapa, Chan?"

Byungchan terlonjak kaget, ia membelak begitu mendapati Seungwoo yang ia cari ada di sampingnya. "Kok kamu disini?! Seungyoun mana?!"

"Tuh." Seungwoo menunjuk Seungyoun, yang berada di kursi paling belakang. Sambil memangku gitar, Seungyoun mengangkat kedua alisnya menggoda Byungchan, kemudian tangannya yang lain ia angkat untuk menunjukan satu bungkus potabe yang Seungyoun ambil dari tas Byungchan.

MELLIFLUOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang