• extra; acacia •

194 21 0
                                    

"Ditemukan korban jiwa seorang pelajar SMA dengan inisial CS disebuah gedung tua dengan keadaan mengenaskan. Tertembak tepat di kepala, kehilangan terlalu banyak darah, dan luka cakar cukup dalam di leher serta bagian dada. Kepolisian sedang berusaha menyelidiki—''

Click!

"KAK SEUNGWOO!" teriakan itu berhasil membuat seorang cowok yang sedang fokus pada game-nya berdecak kesal, terganggu oleh teriakan super lantang adiknya. Tapi, dia sudah akan menang dan terlalu nanggung jika menghentikannya sekarang.

Saat Seungwoo berhasil fokus ke game didepannya, pintu kamar tiba-tiba terbuka dan menampilkan raut wajah kesal sang adik. "KAK SEUNGWOO IH! MENTANG-MENTANG UDAH UJIAN JADI BISA MAIN GAME SEHARIAN! BILANGIN MAMI, NIH!?"

"Mulutmu itu loh, berisik banget." layar komputer didepannya mati, tentu saja setelah berhasil memenangkannya. Sekarang, fokus Seungwoo kembali pada adik kecilnya. "Kenapa, hm?"

Subin merengut, tapi senyuman teduh Seungwoo tak ayal membuat suasana hatinya membaik. "Kak Seungyoun meninggal, baru aja diberitain."

"Seungyoun siapa —SUBIN JANGAN NGACO KAMU!" panik, cowok itu mencari ponselnya. Begitu dapat, benda pipih itu dinyalakan dan seketika itu juga Seungwoo menyesal karena banyak sekali pesan serta telepon tak terjawab dari Seungyoun kemarin malam. Tepat sebelum kematiannya. "Fourth persons."

"Apanya?"

Tubuh Seungwoo jatuh ke pelukan sang adik, "Udah empat orang yang jadi pacar kakak, mati mengenaskan begitu. Kakak kayaknya bawa sial banget, ya?"

"Dih mana ada begitu?!" Subin dengan senang hati memukul punggung lebar Seungwoo begitu mendengar ucapan-tak-masuk-akal dari sang kakak. "Padahal kakak gak ngapa-ngapain, emang udah takdir kali? So stop blamed yourself."

"Subiiiinnnn—" yang punya nama mengernyitkan alis jijik, "—mana ada takdir yang kebetulan terjadi sampai empat kali! Mereka semua mati setelah berganti status jadi pacar kakak. Aneh banget tahu!"

Adiknya mengangguk, betul juga. Tapi, dia terlalu malas memikirkan apa penyebab sebenarnya. "Mana aku tahu, aku kan ikan. Udah sih, doain aja biar arwah mantan-mantan kakak bahagia disana."

Seungwoo balas mengangguk, tapi hatinya tidak bisa dibohongi jika dia merasa ini semua seperti direncanakan.

— a c a c i a —

Persis seperti yang dia pikirkan, saat dirinya menginjakkan kaki di sekolah untuk mengurus berkas-berkas kelulusan, banyak murid yang telah menjadikannya sebagai objek pembicaraan. Disepanjang lorong itu setidaknya ada beberapa orang yang respect—menghentikan ghibahan mereka saat orangnya muncul— juga ada yang sengaja mengeraskan suara agar Seungwoo mendengarnya.

Seungwoo sudah tahu alasan kenapa dirinya menjadi trending topic lagi. Alasannya tentu kematian Cho Seungyoun selaku pacar Seungwoo yang meninggal kemarin. Kasusnya sama persis dengan tiga orang lainnya yang juga meninggal setelah menyandang status menjadi pacar Han Seungwoo, hanya saja cara kematiannya berbeda.

Pacar pertamanya saat kelas 3 SMP, setengah tahun sebelum kelulusan. Cewek pertama yang berhasil memutus gelar jomlo sejak lahir Seungwoo. Namanya Kwon Eunbi. Tapi, tidak sampai sebulan, Eunbi kemudian ditemukan tewas di rumahnya sendiri dalam keadaan menggantung di langit-langit kamar.

Seungwoo sempat stress ditambah tekanan dari orang-orang yang menuduhnya membunuh pacar sendiri sampai pihak kepolisian mengesahkan jika Eunbi bunuh diri. Tidak ada bekas pembunuhan yang tertinggal, tali yang menggantung pun terdapat sidik jari cewek itu. Kasus itu ditutup dan Seungwoo bisa tenang mengurus ujian kelulusan sekalipun ada sedikit rasa takut.

MELLIFLUOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang