[ DON'T FORGET TO SUPPORT US! ]
warn; blood, desperate, cutting, self-harm, broken home, and mental illness(?)
HAPPY READING!
••• ••• •••
PRANG!
Eunwoo menghela napas pelan ketika mendengar suara pecahan disertai teriakan amarah, tangisan, pukulan, dan berakhir dengan keduanya pergi meninggalkan rumah. Langkah kakinya dengan pelan berjalan menuju kamar sebelah untuk memastikan apakah adiknya baik-baik saja, karena sejak tadi —sejak orangtuanya pulang membawa sederet pertengkaran mereka, Eunwoo belum mendengar suara adiknya sama sekali.
Khawatir? Jelas.
Tanpa perlu menerka-nerka apa yang tengah terjadi pada adiknya, Eunwoo sudah lebih dulu tahu apa yang kini adiknya lakukan untuk menghalau suara-suara menyesakkan itu. Pintu penghubung antar kamar yang tidak pernah terkunci memudahkannya menyambangi kamar sang adik.
Seperti biasa; gelap.
Selama hampir dua puluh tahun hidup bersama dan melewati setiap pertengkaran yang terjadi dengan kalimat baik-baik saja, Byungchan tidak pernah merubah kebiasaannya. Yang makin lama membuat Eunwoo khawatir akan adiknya itu.
Tangan Eunwoo meraba dinding untuk mencari dimana letak saklar lampu kamar Byungchan, dan tidak sampai semenit kemudian, kamar adiknya itu sudah terang benderang. Menampilkan kekacauan didalamnya dan tubuh ringkih diatas ranjang yang wajahnya tertutup bantal.
Eunwoo mendekat, dia duduk ditepi ranjang; menyingkirkan bantal juga sisa tissue yang diyakini menjadi pelarian air mata adiknya. Byungchan tertidur dengan mata bengkak, hidung memerah, dan kantung mata yang terlihat menyeramkan.
Menghela napas, lagi-lagi Eunwoo merasa sangat gagal menjaga adiknya. Byungchan terlihat lebih kurus dengan tulang pipi yang menonjol; terdapat kantong mata di under eye adiknya. Mungkin orang-orang tidak terlalu memperhatikan karena tertolong tubuh adiknya yang tinggi ditambah senyuman menawannya, tapi bagi Eunwoo berbeda.
Hampir dua puluh tahun sejak Byungchan lahir dan resmi menjadi adik kandung Eunwoo, tak pernah sekalipun terbesit di otak mereka kalau kehidupan indah keduanya akan berubah seratus delapan puluh derajat seperti neraka. Eunwoo juga tidak menyangka, adik yang dulu super hiperaktif menjadi pendiam —hanya berbicara seperlunya saja. Bahkan dia tidak ingat kapan terakhir kali sang adik mengeluarkan tawa tulusnya.
Semua masalah tidak pernah Byungchan ceritakan.
Semua beban tidak pernah Byungchan bagikan.
Semuanya ditanggung dia sendiri hingga kadang Eunwoo khawatir tentang kesehatan adiknya; kesehatan mentalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MELLIFLUOUS
Fanfic[ ONESHOOT ] [ FLUFFY ] [ ROMANCE ] [ GENERAL ] [ COMFORT ] [ MATURE ] [ ANGST ] 1st project collaboration. + Seungwoo Byungchan [ Seungchan ] + bxb. humu. yaoi + NO NEED HOMOPHOBIC + JANGAN SALAH LAPAK enjoy! start : Juli 2020 end : September 2...