20| baby

171 5 0
                                    

Tidak ada yang bisa menyembuhkan masalalu layaknya waktu
Dan mereka tidak akan bisa mengambil cinta yang sudah di takdirkan tuhan.

Arga sudah berada di depan rumah megah milik anandito wijaya apa lagi selain ingin menjemput cucunya untuk ke sekolah bareng

"Omah aleta berangkat ya arga udah didepan," ucap aleta mencium punggung tangan rana

"Hati-hati yah," jawab rana

"Iya omah," aleta berlari ke depan yang sudah di hadiri arga dengan switer abu-abunya

"Ga ko muka kamu lebam-lebam gini kamu abis ribut?" Tanya aleta melihat wajah arga yang sudah lebam biru

"Aku gapapa al ayok berangkat nanti telat,"

"Iyaa," kalo aleta melanjutkan pertanyaan yang ada di otaknya arga akan marah lebih baik aleta nurut dan hilangkan rasa kepo yang ada di pikiranya

Motor ninja merah sudah membelah ramainya ibu kota aleta menaruh dagunya di pundak arga tanganya sudah melingkar di pinggang arga.

"Al?" Panggil arga di balik helm fullfacenya "hm" jawab aleta

"Kamu mau janji sesuatu gak sama aku?" Tanya arga

"Janji apa emangnya?"

"Kamu harus janji selalu ada untuk aku dan kita selalu bersama sampai maut yang misahin kita, janji gak?"

"Iyaa aku janji aku bakal selamanya milik kamu sepenuhnya bukan orang lain,"

"Promise?," tanya arga "promise" jawab aleta

Sekarang motor arga sudah berada di depan gerbang sekolah mereka terlambat 10 menit tapi gerbang sudah di tutup.

"Yah telat lagi ga gimana nih mana pak satpam gak ada lagi,"

"Bolos aja yuk al,"

"Enggak kita harus masuk masa bolos, mau bolos kemana lagi pake seragam begini,"

"Sekali-kali al, lgian kan lagi pada rapat buat kelulusan kelas 12 pasti kita freecllas yakin deh yuk bolos," ucap arga memohon seperti anak kecil minta balon

"Yaudah deh tapi janji sama aku obatin luka yang ada di muka kamu terus kamu hutang penjelasan!"

"Siap nyonya wijaya, obatinya dimana?"

"Di warung mamy aja,"

Arga memarkirkan motornya di sebelah warung yang bertulis warung mamy jeny, warung itu letaknya tidak begitu jauh dari sekolah dan bisanya warung ini jadi tempat nongkrong para cewe-cewe.

"Mamy ada obat merah sama kapas gak my?" Tanya aleta

"Eh aleta ada mamy ambil dulu yah," jawab mamy jeny

"Duduk sini aja ga, kamu ribut sama siapa?"

"Fandra!" Jawabnya singkat

"Ko bis-- ucapan aleta terpotong karna mamy datang untuk memberikan obat merah "ini aleta obatnya mamy tinggal ke belakang dulu ya,"

"Ko bisa gimana ceritanya?" Tanya aleta lagi mengobati lebamn yang di sudut bibir

"Dia ngajakin ketemuan tadi malem aku samperin yaudah rib-- aww ko di teken si," arga mendengus karna aleta menekan lebamnya

"Lagian kamu ma malah di samperin bego banget si ga namanya bunuh dir tau gak!"

"Kan aku masih hidup al apa yang bunuh diri si,"

"Lagi gak pengen bercanda, terus kamu pasti semalem gak pulang yakan?"

"Iyaalah kalo pulang mamy ngomel bukanya sembuh malah makin sakit lagian juga aku gak mau bikin mamy khawatir,"

ARGA ALETA (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang