Sepuluh bulan kemudian
Matahari pagi masuk lewat celah jendela membuat sang empu enggan mmebuka mata karna silau di sebelahnya ada wanita yang sedang ia peluk tidurnya masih terjaga tidak merasa terganggu sedikitpun.
Suara telfon membuat arga melepas pelukanya untuk aleta mengambil handphonya ada nama billy disana tertera
"Kenapa? Tanya arga"
"Feby kabur daru rumah sakit jiwa"
"Kobisa!?"
"Detailnya gua kurang tau tapi intinya dia cabut dari rsj lo jaga aleta gue takut dia kenapa-napa kandunganya udah besar,"
"Thanks bill infonya"
Kandungan aleta sudah menginjak 9 bulan, kata dokter mungkin sekitar emoat hari lagi ia melahirkan dan hari ini ia akan rawat inap di rumah sakit agar waspada terhadap kelahiranya.
"Al bangun sayang" ucap arga
Aleta membuka matanya perlahan "engkh morning" sapanya
Arga tersenyum,senyum yang hanya di perlihatkan ke aleta tidak ke orang lain "morning queen morning juga anak papah," ucapnya mengelus perut aleta sedangkan aleta hanya geli mendengarkanya mungkin belum terbiasa.
"Aku mau ke kamar mandi dulu kalo mau ke bawah tunggu aku selesai dari toilet," lanjut arga
Aleta hanya mengangguk
Cowo itu selalu khawatir saat aleta ke bawah melewati tangga semenjak aleta di nyatakan hamil arga mulai posesif terhadapnya tapi aleta tidak risih malah senang
Arga sangat lama di toilet membuat aleta tidak betah lagi menunggunya entah kenapa perutnya terasa sangat lapar gadis itu keluar kamar
Menuruni satu persatu anak tangga belum sampai ujung ia sudah di kejurkan oleh ruangan yang sangat brantakan serta feby di ujung tangga yang sedang menatapnya nyalang
"Cewek murahan lo gak pantes sama arga! Lo gak pantes! Seharusnya gue yang jadi istri arga bukan lo bitch! Lo itu penghancur lo rusak hubungan gue sama arga. Kenapa lo berhenti? Ayok lanjut jalan, kenapa? Takut?"
Aleta sudah gemetar dia tidak takut dengan feby tapi gadis itu ingat dengan anak yang berada di dalam perutnya ia tidak mau anaknya kenapa-napa
Feby menatap perut buncit aleta tatapan membunuh itu mengarah pada perutnya "puas lo aleta udah rebut arga dari gue. udah ambil semua yang seharusnya milik gue dan lo seenaknya masukin gue ke rumah sakit jiwa seharusnya lo yang ada disana bukan gue! Seharusnya gue yang ngandung anak arga bukan lo!"
Feby menaiki anak tangga menyusul aleta menarik tangan aleta kebawah hingga aleta terpleset
"akhh hiks hiks aku mohon jangan sakitin anak aku hiks," air matanya sudah tidak bisa aleta tahan dia menangis memohon walaupun perutnya terasa sangat sakit
Feby tersenyum menampar aleta dengan kencang "dasar cewe gatau diri,hidup gua ancur karna lo bangsat!"
Arga yang baru saja keluar dari toilet melihat aleta sudah tidak ada di kamar ia berlari keluar karna mendengar suara keributan
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGA ALETA (TAHAP REVISI)
Teen FictionArga aleta by babyoreoo Aleta dirgantara rinjani cewe yang kalo emosi mengeluarkan jiwa bar-barnya Kedua orang tuanya meninggal dunia aleta di angkat sebuah kluarga untuk menjadi anaknya akan tetapi aleta tidak mengetahui siapa orang tua angkatnya...