Tidak mudah memang melupakan orang yang pernah singgah di hati sebagai orang spesial begitupun aleta yang selalu teringat semua kenangan manis dan pahit dengan arga tetapi semua itu harus ia kubur dalam-dalam.
Rana memasuki kamar aleta "aleta bangun sayang, di bawah sudah ada fandra katanya kamu ada janji buat spedaan,"
Aleta yang mendengar itu mengucek matanya dia melihat jam dinding pukul 05.30 "iya omah aleta udah bangun sebentar nyawanya belum mau ngumpul,"
"Yaudah abis itu cuci muka, omah turun dulu,"kata rana di balas anggukan oleh aleta
Setelah siap dengan setelan celana joger, kaos hitam polos, serta sepatu olahraga aleta menguncir rambutnya lalu turun ke bawah untuk berolahraga dengan fandra pagi ini
"Sorry gue lama ya?" Ujar aleta melihat fandra yang sedang menunggunya
"Enggak ko, udah siap?" Tanya fandra
"Udah ayok,sebentar gue pamit dulu sama omah," aleta berjalan menuju meja makan karna omahnya pasti lagi nyiapin sarapan untuk opah dengan bibi "omah aleta berangkat ya," pamitnya
"Eh tunggu minum dulu susunya buat ganjel perut," sergah rana mwnyodorkan segelas susu vanila lalu di teguknoleh aleta "fandra titip cucu omah ya, hati hati kalian," ucap omahnya
"Iya omah fandra sama aleta berangkat ya assalamualaikum," kata fandra berjalan keluar rumah disusu oleh aleta
"Waalaikumssalam havefun," teriak rana karna keduanya sudah tertelan oleh pintu
"Oh iya fan gue kan gak punya sepeda bego gimana mau sepedaan," kata aleta
Fandra terkekeh lucu sekali wanita yang di depanya "lo buta liat sepeda gue ada dua udah ayok,"
Aleta melihat sepeda yang di bawa fandra bagaimana bisa cowo itu membawa sepeda sambung sendirian kerumah aleta? "Fan lo legend banget asli gimana bisa lo bawa sepeda bginian sampe rumah gue?"
Fandra tertawa "lo gila ya al mana bisa gue bawa sndirian tadi gue di bantu sama sopir gue, udah ayok keburu siang,"
"Masih juga pagi buta siangnya lagi sarapan," dengus aleta menaiki sepeda sambung yang di belakang sedangkan fandra yang di depan
Mereka mengayuh sepeda sambung dengan dua beban itu keluar komplek cuaca pagi ini sangat segar banyak orang lain juga berlari pagi dan berolahraga karna hari ini wekend pasti semua orang memanfaatkan dengan baik berbeda dengan aleta biasanya dia hanya mengurung diri di kamar tidur seharian, karna hari ini saja fandra mengajaknya olaharaga
Keringat di leher dan di dahi aleta sudah mengucur rasanya kakinya sudah tidak kuat untuk mengayuh "fandraaaaa..... Gue capek," dengus aleta
"Di depan ada warung bubur ayam nanti kita istirahat," jawab fandra
Setelah tiga menit mereka sampai di depan warung yang bertulis 'bubur ayam pakde yono' aleta turun dari sepedanya begitupun fandra semua orang memerhatikan mereka seperti seorang kekasih
"Capek banget kayaknya sampe basah gini," fandra mengusap dahi aleta dengan punggung tanganya
"Gue udah lama gak olahraga jadi gini," jawab aleta "fan kok orang orang pada natap kita begitu si muka gue emang kucel?" Bisik aleta
Fandra terkekeh bagaimana bisa aleta punya pemikiran kalo wajahnya kucel padahal kulitnya saja sangat putih "al lo gak liat baju kita sama pasti orang ngira yang enggak enggak udah ayok makan gak usah mikirin orang,"
Aleta langsung turun menatap bajunya benar dia dengan fandra hari ini mrmakai baju dengan warna yang sama bodoh sekali aleta kenapa dari tadi enggak sadar aleta berusaha cuek walaupun lumayan risih.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGA ALETA (TAHAP REVISI)
Teen FictionArga aleta by babyoreoo Aleta dirgantara rinjani cewe yang kalo emosi mengeluarkan jiwa bar-barnya Kedua orang tuanya meninggal dunia aleta di angkat sebuah kluarga untuk menjadi anaknya akan tetapi aleta tidak mengetahui siapa orang tua angkatnya...