36| sebuah perasaan

75 5 0
                                    

Rasa cinta masih ada,tetapi tidak bisa berbuat apa-apa
Karna memang takdir yang memisahkan

Heyo double publish chek


Malam ini adalah malam minggu, aleta baru saja bangun dari tidurnya karna setelah arga mengantarnya dia langsung terlelap tanpa mengganti pakaianya.

"Hah jam 17.30 gila gue kebo banget akh belom solat magrib," aleta berlari menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dan segera solat karna itu kewajibanya.

Setelah selesai dengan mandi dan solatnya gadis itu duduk di pinggir ranjang membuka ponselnya ternyata banyak chet masuk terutama dari grup kelasnya dan ada nama fandra tertera disana

Fandra

Al lo sibuk gak? Temenin gue bisa gak?

Engga, temenin kemana?

Ke butik ambil baju pesenan mamy gue

Yauda sini

Siap tuan putri

Gila.

Hehe

Read

Aleta mengambil cardiganya dan celana jins, biasanya malam minggunya hanya sibuk nonton drakor tapi fandra mengajaknya kluar.

Setelah 4 menit berkutat di depan cermin untuk mempoleskan sdikit bedak dan lipbalm aleta keluar dari kamar untuk menunggu fandra di depan

Tin...

Suara tlakson mobil berbunyi aleta keuar dari rumahnya yang sudah ada fandra sedang menatapnya

"Ayok ko diem," kata aleta membuka suara

"Eh iya, gak ada yg ketinggalan kan?" Tanya fandra tersadar dari lamunanya

"Enggak ko,"

_______

Arga sedang menemani feby ke butik gadis itu mengadu ke papy-nya yang membuat arga harus menuruti perintahnya.

"Ga yang ini bagus gak?" Tanya feby kepada arga tentang dres yang dia ambil barusan dan hanya di balas anggukan oleh sang empu

"Kamu kenapa si ga dari tadi diem aja kayak gak ada bahagia-bahagianya," ketus feby

Arga bangun dari duduknya "lo tanya sama gue!? Jelas gue gak pernah bahagia sama lo feby. karna gue kayak hidup di atas perintah lo bukan kemauan gue! Inget lo emang udah milikin gue tapi enggak hati gue," sentak arga

Cowo itu keluar dari butik saat di depan pintu ia berpas-pasan dengan aleta dan fandra yang membuatnya semakin marah

"Lah ga lo ngapain disini?" Tanya aleta tetapi arga malah mepercepat langkahnya dan tidak menjawab pertanyaan aleta

"Kenapa tu anak, aneh" gumam aleta

"Biarin lagi buru-buru kali, ayok" kata fandra menarik tangan aleta sedangkan aleta masih melihat arga keluar dari parkiran

ARGA ALETA (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang