:: Limabelas

1.1K 148 20
                                    

🍁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁

Minho segera menghampiri Jonghyun. Rautnya benar-benar menampakkan sebuah kekhawatiran yang besar ketika menangkap pahatan cemas di wajah sang sahabat.

"Bagaimana?" tanya Minho saat Jonghyun tak juga bersuara menyangkut sesuatu.

Jonghyun menatap Minho tanpa semangat. Dia butuh beberapa menit untuk mencerna apa yang baru saja terjadi. Semakin ia berusaha memahami, semakin ia merasa tidak mengerti.

Satu gelengan akhirnya diberikan sebagai jawaban.

Minho tentu saja mengernyit. Jelas-jelas pria itu menghampiri Kyuhyun dan sempat mengobrol meski sebentar.

"Bukannya tadi kalian berbicara?"

"Dia hanya bilang jika Seohyun adalah pewaris utama Kyunghee dari Seo Grub. Dia anak orang kaya, Minho."

"A...Apa?" Minho mengerjap. Jonghyun hanya mampu mengusap wajahnya kasar.

"Aku tidak tahu kenapa menjadi sangat kebetulan seperti ini. Dan aku lebih tidak tahu ini pertanda baik atau buruk. Mereka terikat, dan semakin terkait karena perusahaan."

Minho menggaruk rambutnya yang tiba-tiba menjadi sangat gatal. "Harusnya pertanda baik, kan? Kita tidak perlu memaksa Kyuhyun untuk bertanggung jawab lagi."

"Benar, akan menjadi pertanda baik jika Kyuhyun tahu keputusan apa yang harus dia ambil. Tapi jika dia tetap menolak bertanggung jawab, menjadi egois, dan mencari target lain selain gadis itu atau bahkan mencelakai Seohyun, ini akan menjadi malapetaka."

Minho berdecak. Seratus persen paham maksud Jonghyun. Dan mendadak, kepalanya menjadi pening.

"Lalu, kita harus bagaimana?"

Jonghyun menatap Minho. Kemudian menghela pelan.

Satu kedikan bahu diberikan, "Semoga malam ini tidak ada bencana yang terjadi."

🍁🍁🍁

Kyuhyun membelokkan kemudi. Mobil tersebut keluar dari arena balap. Membuat Seohyun yang sedari tadi diam di samping pria itu seketika mengernyit. Mulutnya tetap membisu untuk mengeluarkan suara, namun pandangannya mulai waspada membaca ekspresi Kyuhyun yang sangat nyata.

Jika di situasi normal, dan di hubungan yang wajar, Seohyun akan mencaci maki Kyuhyun tanpa ampun karena sudah menyia-nyiakan peluang menjadi pemenang, kesempatan sudah di depan mata.

Namun, karena keadaan yang tidak mendukung, gadis itu harus merelakan berpuluh-puluh juta won lenyap, serta berusaha memahami kondisi yang terjadi pada dirinya. Setelah Kyuhyun melakukan ciuman begitu saja di depan umum, pria idiot itu lagi-lagi menyeret Seohyun untuk bergabung dalam satu kendaraan.

Lebih gilanya, Seohyun menerima tanpa perlawanan hanya karena sorot mata kosong penuh ratapan lelah yang terpancar pekat dari jelaga hitam Kyuhyun.

Behind The Love LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang