🍁
Kyuhyun masih terdiam di tempat. Beberapa waktu tetap ia lalui untuk menatap tajam dua orang di depan sana. Kepalan tangan itu semakin mencengkram. Membiarkan udara di sela jari-jari miliknya hilang tak tersisa.
Manik hitam Kyuhyun semakin tajam saat Changmin dengan lancangnya mencium puncak kepala Seohyun. Kesabaran yang tersisa seketika lenyap. Sesuatu dalam dirinya tiba-tiba datang mencemooh hingga membuatnya ingin menghancurkan apapun yang ada.
Maka, dengan penuh kesadaran, Kyuhyun melangkah cepat. Mendekati keduanya saat Changmin memandang dirinya lurus-lurus.
Tangan Kyuhyun menarik pergelangan Seohyun begitu saja. Membuat wanita itu terkejut dan membentur kasar dada bidang Kyuhyun.
Changmin tersenyum penuh arti. Mata elang itu sama-sama menusuk menyuguhkan pancaran tersirat makna. Changmin melangkah mensejajarkan sang mulut dengan telinga Kyuhyun, kemudian berbisik lirih "Jangan berlaku bodoh lagi dengan perasaanmu."
Kyuhyun melirik Changmin tajam, kemudian berucap untuk merespon ucapan pria tersebut meskipun tidak seratus persen selaras "Aku mampu menenangkan dia tanpa bantuanmu." dingin. Aksen itu lebih dari desisan kaku. Membuat Changmin lagi-lagi mengulum senyum misterius dan segera berlalu dari sana.
Kyuhyun memberi sedikit jarak, menangkup pipi Seohyun yang sekarang penuh oleh lelehan air mata. Pandangannya ia arahkan tepat menemui sang netra. Kemudian mengerjakan kedua ibu jari untuk menghapus anak sungai di sana.
"Mereka benar. Kau tidak pantas menikah dengan anak haram sepertiku. Ak—" Kyuhyun menghentikan ucapan Seohyun dengan ibu jarinya. Mengelus pelan permukaan bibir Seohyun hingga membuat wanita itu reflek terdiam.
"Aku membiarkanmu menangis, bukan karena ingin mendengar pembenaranmu atas mereka yang nyatanya tidak penting untukku. Aku menikah denganmu, bukan dengan statusmu."
Senyum mengerjap beberapa kali. Melihat Kyuhyun saksama bersama bekas linangan air mata. Kalimat Kyuhyun menenangkan, juga mengejutkan. Pria itu tidak pernah mengatakan hal seserius ini mengenai pernikahan mereka.
"Tapi itu artinya, aku tidak bisa membantumu untuk bebas dengan mudah."
"Bukankah sudah kukatakan, sekalipun kau tidak bisa menjadi pintu untukku bebas, setidaknya kau bisa menjadi dinding untuk bersandar.
"Tidak menyesal?"
Kyuhyun menggeleng tegas. Menandakan bahwa dia benar-benar yakin atas keputusannya. Keberadaan Changmin untuk menenangkan Seohyun beberapa menit lalu benar-benar menohok Kyuhyun, dan mengingatkan kembali bahwa ternyata perasaan dan hatinya ikut andil dalam memilih gadis ini.
Seohyun menelan ludah serat. Tenggorokan tiba-tiba terasa tercekat. Dan ia mulai kesulitan dalam merangkai kata-kata. Baik untuk berterima kasih atau menjabarkan bagaimana perasaannya yang sudah berpihak pada Kyuhyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Love Line
Fanfiction🍁🍁🍁 Tujuannya ingin bebas, bukan malah terikat. Jika Seohyun umpan yang salah, maka Kyuhyun akan melepasnya. Jika Seohyun tidak berguna, maka Kyuhyun akan membuangnya. Dan jika Seohyun sudah tidak berarti apa-apa, maka Kyuhyun akan menjauhinya. H...