Dyra menghentakan kakinya di koridor sekolah. Karena ia sedang ngambek oleh sang Mamih. Dyra ingin cepat-cepat duduk di dalam kelas, ia pun langsung masuk ke dalam dan duduk dibangku miliknya.
Jam menunjukkan pukul enam pagi. Siswa dan siswi pun berdatangan karena Hari ini adalah Hari Senin. Mereka semua harus melaksanakan Upacara.
"Hei Dyra!" sapa Adel dengan tersenyum sangat lebar. Dyra yang mendengar sapaan Adel pun langsung tersenyum juga. Adel telah sampai di depan Dyra dan memeluk gadis cantik itu.
"Hehe," tawa Dyra karena mereka berpelukan di tengah-tengah Kelas seperti orang kasmaran saja. Untung saja tidak di sangka sesuka lawan jenis.
"Woi," teriak Riva sambil memegangi tasnya yang besar, sebesar hatinya kepada Kak Hildan.
"Eh Riva!" sapa Dyra sambil tersenyum. Adel pun ikut tersenyum sambil mendudukan diri di sebelah bangku Dyra. Karena mereka berdua semeja.
Di lapangan terlihat cewek manis bergigi kelinci yang sedang berlari-lari menuju ke dalam kelas. Cewek itupun memasukki kelas sambil mempragakan gaya naruto berlari.
"Ngoshhh ngoshh ngoshhh," deru Fina sambil memegangi dadanya karena merasa sesak karena berlari-larian dari gerbang sekolah sampai menuju ke dalam kelas.
"Fina-fina," ucap Dyra sambil menggelengkan kepalanya tak tahan menahan tawa. Dyra, Riva dan Adel hanya bisa tertawa saat melihat seberantak apa pakaian yang di pakai Fina karena terlalu kencang berlari.
"YA ALLAH UNTUNG GUE GAK TELAT YA ALLAH," teriak Gita heboh sambil menggeleng-gelengkan kepalanya seperti bang toyib gak pulang-pulang. Dyra, Adel dam Riva pun ikut menggelengkan kepalanya karena mereka sama sekali gak da yang waras otaknya sedikit pun.
"Telat terossss," sahut Fina sambil membenarkan dasi yang berada di bajunya.
"Lo juga Fin," jawa Gita tak terima. Riva dan Adel tertawa, sedangkan Dyra hanya tersenyum. Fina memperlihatkan wajah yang tak biasa dari sebelumnya. Itu membuat Dyra, Adel, Riva dan Gita merasa khawatir.
"Lo kenapa Fin?" tanya Riva penasaran sambil melihat ke arah Fina yang sedang memegangi perutnya seperti menahan sakit.
"Lagi dapet?" tanya Adel lagi sangat penasaran. Gita pun ikut membantu Fina sambil mengelus perutnya, "Sakit banget ya?" ucap Gita.
"Haduhhhh gue mau berak," jawab Fina akhirnya. Mereka yang tadinya sangat khawatir dan penasaran kini menujukan ekspresi berbeda-beda. Dyra langsung tertawa ngakak. Adel tertawa sambil mengebrak-gebrak mejanya. Riva hanya nyengir idiot dan Gita hanya bisa bengong, planga-plongo kayak orang bego.
"Ada-ada aja si lo Fin," kata Gita sambil meringis sebal.
"Sangka gue ada apaan anjir," sahut Riva sambil mengelap dahinya yang ada keringatnya.
"Bikin kaget aja," ucap Adel sambil mengelus dadanya.
"Yaudah mau berak di Wc?" tanya Dyra memastikan Fina mau tidak BAB di Wc Sekolah.
"Gak ah, iuhh," jawab Fina sambil meringis jijik.
"Upacara woi upacara," teriak Dyra akhirnya, untuk mempringati teman-temannya karena sekarang sudah waktunya mereka melaksanakan upacara setiap hari senin.
•••••
Pelajaran pertama kedua dan ketiga telah selesai, Mereka boleh beristirahat 15 menit untuk melanjutkan pelajaran selanjutnya.
"Ke kantin yok," ajak Gita sembari menarik Dyra dalam dekapannya. Dyra hanya nyengir untuk merespon perbuatan Gita.
"Hayuklah," jawab Fina, Adel dan Riva mengikuti Gita dan Dyra yang sudah berada di depan. Gita menempel dengan Dyra seperti perangko.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE FOREVER [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction❛❛Selamat Pagi, Bidadari♥️❛❛ Dari perkenalan yang Absurd di aplikasi chatting dan munculnya sebuah rasa diantara mereka. Hingga mereka berdua sepakat untuk membuat sebuah Janji Selamanya. Sampai mana Janji mereka akan bertahan? start : 02 juni 202...