1 Tahun kemudian
"Alhamdulillah ya teman-temanku yang amat takku sayang. Soal ujiannya gampang-gampang banget," ucap Gita lega sembari merentangkan tangannya lebar-lebar. Dyra mengerutkan dahi heran. Sedangkan Fina menggaruk kepala yang tidak gatal sambil nyengar-nyengir kayak orgil. Giliran Riva yang bertanya karena penasaran apa iya Gita menjawabnya dengan mudah.
"Gampang?" tanya Riva tak percaya akan ucapan Gita. Setaunya soal ujian itu cukup susah dan membuat kepalanya seakan-akan ingin meledak. Selama di rumah aja, Riva sudah belajar dari jauh-jauh hari tetapi tetap saja tak sampai ke dalam otaknya yang kecil ini.
"Iya..., Gampang buat di jawab asal" ujar Gita pada akhirnya, Gita menjawab soalnya hanya dengan asal-asalan saja. Karena selama di rumah aja kerjaan Gita cuman rebahan, biasalah kaum rebahan dilawan.
"Cih," cetus Fina sembari melotot ke arah Gita. Riva pun berkata, "Kirain beneran gampang, Git."
"Gak mungkin kali Gita bisa ngerjain soal bener-bener paling juga nyontek ke Google," tutur Fina sembari melipatkan kedua tangan di pinggangnya.
"Fitnah ya Lo jenong. Heh, asal lo tau gue gak akan nyontek ke Google. Gue jawabnya itu ngasal tapi, pake pikiran gue sendiri. Emangnya elo?" sindir Gita sambil menunjukkan jarinya di depan muka Fina.
"Ih kok malah ribut," sahut Dyra sambil menjauhi Gita dari Fina. Riva pun ikut membantu dan menenangkan Fina.
"Udah ah Fin malu dah gede ribut mulu," sarkas Riva berniat menenangkan Fina. Fina hanya diam sambil melotot ke arah Gita. Gita pun tak ingin kalah, ia juga melototi Fina tajam.
"Kan kita udah pengen Lulus sekolah nih. Kira-kira kalian bakal masuk SMA mana?" tanya Dyra penasaran sembari melirik teman-temannya.
"SMA mana ya?" bingung Riva sambil mengetuk-ngetukkan jarinya di dagu kecilnya itu.
"Tadinya gue pengen di ambil sama uwak gue. Tapi ibu gue gak rela, terus uwak gue maksa. Dan akhirnya ibu gue malah ngomong ke gue terserah gue, mau ikut uwak atau tetap sekolah disini," cerita Fina panjang lebar.
"Yah, padahal impian Riva kita bisa sama-sama sekolah bareng lagi tanpa kekurangan satu anggota sekalipun," ujar Riva sambil menundukkan kepalanya merasa sedih jika terjadi mereka tak bisa satu sekolah lagi.
"Ikut uwak lu aja sana ah, Bosen gue liat lo!" tandas Gita sambil membuang wajahnya tak ingin menatap Fina. Fina hanya tertawa menanggapinya.
"Guys!" teriak Adel sambil berlari-lari menuju mereka berempat. Tadi Adel disuruh ke ruang guru karena ada urusan bersama sang guru terutama ibundanya.
"Besok pengumuman Lulus atau Gaknya," seru Adel sambil tersenyum lebar. Mereka berempat sontak kaget dan saling melirik satu sama lain.
"Wah gak sabar!" ujar Fina sambil jingkrak-jingkrak heboh.
"Senangnya," ucap Riva tak kalah heboh.
"Semoga kita semua Lulus," doa Dyra sambil menatap semua teman-temannya.
"Aamiin," tutur Gita sambil tersenyum menampilkan giginya. Mereka berlima berjalan menuju ke rumah Dyra yang lumayan dekat dengan sekolahan. Hanya butuh waktu 30 menit akan sampai ke kediaman Dyra. Niatnya mereka semua ingin membeli seblak langganan Dyra. Mereka juga ingin berpesta ria karena kelulusan mereka di tahun 2021 ini.
"Pesen dulu aja ya?" tanya Dyra menatap satu persatu teman-temannya.
"Ok," jawab mereka serempak dan menganggukan kepala. Mereka menunggu Dyra di kursi panjang.
"Mbak pesen Seblak 5 ya!" pinta Dyra sambil tersenyum manis ke arah Mbak jualan seblak itu.
"Campur semua?" tanya Mbak seblak yang bernama Mbak Eva.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE FOREVER [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction❛❛Selamat Pagi, Bidadari♥️❛❛ Dari perkenalan yang Absurd di aplikasi chatting dan munculnya sebuah rasa diantara mereka. Hingga mereka berdua sepakat untuk membuat sebuah Janji Selamanya. Sampai mana Janji mereka akan bertahan? start : 02 juni 202...