35. Masa Lalu💜

97 71 31
                                    

"Masa lalu datang, itu bertanda akan adanya sebuah badai."

•••••

"Seru banget," seru Riva sambil berjalan santai keluar dari Karaci bersama Dyra, Adel, Fina dan juga Gita. Mereka telah selesai Berkaraoke ria tadi dan banyak menyanyikan lagu-lagu kesukaan mereka.

"Eh ke Mall yuk. Beli sweater couple!" ajak Fina dengan rasa senangnya. Mereka berempat mengangguk karena mereka juga ingin memiliki Sweater Couple agar bisa dimasukkan ke dalam kenangan terakhir mereka bersama untuk hari ini.

"Ada sweater merek baru kalau ga salah," tutur Dyra memberi tau kepada sahabat-sahabatnya bahwa Hari Ini terdapat merek-merek baru di Mall Telaten ini. Tempat Karaci dekat dengan Mall Telaten.

"Lagi diskon juga," ungkap Gita sembari menarik Dyra untuk berjalan menuju ke dalam Mall Telaten.

"Kuylah mumpung ada uang," sahut Adel dan ikut pergi ke dalam Mall untuk melihat-lihat barang yang ingin mereka beli.

Sesampainya di Toko Merek Channel, akhirnya Mereka pun memilih barang-barang yang ingin mereka beli. Dyra dikejutkan akan keberadaan Nevan dan Kakak Kelasnya bernama Rani di Mall. Dyra tentu saja sakit hati karena melihat Rani yang berjalan mesra dengan kekasihnya. Tidak hanya itu Dyra juga melihat Rani yang mencium Pipi Tirus milik Nevan dengan mesranya.

Dyra tak kuat melihat itu semua ia langsung saja berlari dan menemui mereka berdua. Di saat itu juga Dyra langsung menampar Pipi Tirus milik Nevan yang tadi bekas di cium oleh Rani.

PLAK...

"Bajingan, Kita putus!" teriak Dyra sembari menteskan air matanya dan berlari meninggalkan Mall. Suara tamparan itu bergeming di telinga Nevan tak hanya itu saja, semua penghuni dan orang-orang di Mall tersebut melihat kejadian itu, sahabat-sahabat Dyra juga melihatnya dengan jelas.

Air mata itu tumpah kembali saat melihat Kekasihnya bermesraan dengan cewek lain. Rani terkejut dan ingin mengelap Pipi Tirus milik Nevan yang sudah memerah tetapi Nevan langsung menebas kasar tangan milik Rani.

Mata elang milik Nevan memerah ia menahan sakit di hatinya karena melihat gadisnya yang berlari meninggalkan dirinya, itu semua karena perbuatan yang ia lakukan kepada gadis yang ia cintai. Nevan sangat menyesal, ia pun langsung ikut berlari untuk mengejar gadisnya itu.

Nevan mencari gadisnya di seluruh Koridor Mall tetapi tidak menemukannya. Nevan sangat ingin menangis sekarang, karena Nevan juga merasakan Sakit yang di rasakan Dyra saat ia melihat ekspresi gadisnya.

Dyra telah sampai di dalam angkutan umum, hari semakin gelap di tambah lagi dengan guyuran hujan. Dyra menangis tersedu-sedu di dalam angkutan umum yang hanya berpenghuni bapak dan dua ibu-ibu.

"Neng geulis teh ku naon?" tanya ibu di sebelah Dyra. Karena merasa ada sesuatu di gadis remaja sebelahnya ini.

"Hehe, gak kenapa-kenapa bu."

"Oh yaudah kalau gitu mah."

Ibu itu pun berhenti dan tak mau mengurusi urusan pribadi yang mungkin tidak mau gadis remaja ini sampaikan. Dyra hanya menanggapi dengan senyuman ia mengelap semua air matanya dengan tangan.

"Kiri Mang," ucap Dyra sembari turun dari Angkutan umum itu dan memberikan sebuah uang kepada penyetirnya.

Dyra berjalan dengan tatapan kosongnnya, sampai ia tidak sadar jika ia sudah di depan gerbang rumahnya. Dyra buru-buru masuk ke dalam rumah karena hari ini ia sendirian di rumah.

Dyra berlari ke dalam Kamarnya dan bergegas untuk membuang semua kenangannya bersama Nevan. Dyra terlanjur sangat sakit hati, urusan kecil menjadi besar sekarang. Figura yang berisi Fotonya dan Nevan pun ia masukkan ke dalam Kardus, Boneka-boneka, Poster, Sepatu, Baju, Jam, dan Jacket yang diberikan Nevan kepada dirinya ia masukkan juga ke dalam Kardus dan menaruh Kardus berisikan bermacam Kenangan itu ke dalam Gudang rumah.

Dyra langsung mendobrak pintu Kamar Mandi dan membersihkan diri sembari terus-terusan menangis dalam diam. Setelah selesai ia Mandi. Dyra langsung menjatuhkan diri di Kasur King Size miliknya, ia memeluk guling dan masih saja sambil menangis. Tangisannya tak henti-henti sampai ia menutup matanya.

•••••

"Lo tau gak, Nevan itu dulunya Temen gue waktu SD tau!" ungkap Rani sembari tertawa pelan. Laila terkejut akan ungkapan yang di ucapkan oleh Rani.

"Oh ya, ya ampun berarti kalian emang udah jodoh dong!" balas Laila sambil mengekspresikan wajahnya yang menampilkan ekspresi terkejut. Rani pun tersenyum.

"Gue bener-bener jatuh cinta sama Nevan. Intinya gue gak mau kehilangan dia," celetuk Rani dan Laila pun mengangguk menyetujui.

"Gue yakin kok, Nevan bakal Cinta Mati sama lo," ujar Laila sambil terus-terusan memuji Rani.

Dyra yang mendengar semua percakapan mereka hanya bisa menundukkan kepala. Kakak kelasnya itu memang benar, Sepertinya Nevan akan langsung jatuh cinta dengan Rani. Buktinya Nevan mendiami Dyra akhir-akhir ini, Dyra tidak ada apa-apanya dengan Rani sang cewek gamers. Dyra sekarang tau Rani adalah Masa Lalu dari Nevan. Dan datangnya Masa Lalu itu membuat sebuah Badai yang tidak ia sangka.

Satu hal lagi, Dyra bermain game saja tidak bisa, ia buta dengan game. Sedangkan Kakak kelasnya Rani? ia selalu bisa bermain game apapun. Pantas saja, Nevan menyukai Rani karena Nevan suka game dan Rani juga suka game, mereka sepertinya cocok dan sudah mengenal lama dari sejak mereka kecil.

•••••

Dyra dan Nevan bertemu setelah pulang sekolah, Dyra mengumpul kan semua nyawa yang ia punya. Dyra harus kuat dan harus bisa terlihat bahagia agar semuanya baik-baik saja. Nevan tersenyum tipis saat melihat Dyra yang sudah ada di Taman Belakang Sekolah.

"Maaf Dy."

"Hm."

"Aku sayang Kamu."

"Hm."

"Jaga diri kamu baik-baik ya."

"Hm."

"Semangat, sekarang kan udah kelas 10 bukan anak kecil lagi, kamu juga udah masuk SMA!"

"Hm."

"Maafin aku."

"...."

"Aku bakal usahain. Seperti kata aku, kalau kamu mau ngajak balikan aku pasti mau. Karena aku udah janji gak akan pernah ninggalin kamu."

"....."

"Dan cinta aku ke kamu kayaknya udah cinta mati, Dy."

"....."

"Mungkin ini egois menurut kamu, Dy. Tapi emang kayak gini kenyataannya, perasaan ini gak akan pernah berubah. Aku bisa pastiin hal itu."

"....."

"Makasih untuk 2 tahunnya. Suka dukanya, makasih udah bertahan sama segala sikap aku. Semoga kamu menemukan lelaki yang lebih baik dari aku, lelaki yang lebih cintain kamu. I love U."

Nevan dan Dyra saling bertatap-tatapan Dyra tak bisa menahan tangisnya, kenapa harus seperti ini. Hati Dyra ingin bilang gak mau pisah tapi Otak dan bibirnya hanya bisa terdiam.

Hatinya sakit, sakit sekali orang yang ia cintai sekarang harus berpisah dengannya. Setelah Nevan berbicara Nevan pun langsung pergi, Dyra tau Nevan juga ingin meneteskan air mata karena di lihat mata Nevan yang sudah memerah.

"Cobaan apalagi yang engkau berikan ya allah, Hiks...," tutur Dyra sembari menutupi wajahnya ia sungguh sangat terpukul. Hatinya sedang diberikan cobaan oleh Allah SWT.

•••••

"Aku yakin walau kita tak lagi bersama, tetapi segala kenangan kita akan selalu bersama." -Dyra 2021

.
.
.
Bersambung💜
Update: 22 september 2020
Salam manis: Nanaz💜

PROMISE FOREVER [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang