32. Sma Army💜

123 101 16
                                    

Dyra tersenyum di hadapan cermin, ia sudah menyisir rambut panjangnya dan sudah merias wajahnya walau hanya usapan dari bedak bayi. Senyumnya tak luput juga dari bibir manisnya itu, Dyra sudah bersiap untuk pergi ke sekolah pada Hari Senin ini. Dyra tak sabar untuk memasukki Sekolah baru, apalagi ia akan satu Sekolah oleh sang kekasih. Mamih membantu menyiapkan Dyra bekal. Mamih juga sudah membantu Dyra untuk mengepang rambutnya. Karena dua hari ini Dyra akan melaksanakan masa MOS.

"Dy udah siap belum?" teriak Mamih sembari membuka pintu kamar anak sulungnya. Dyra tersenyum dan mengangguk, "Udah kok Mih, yuk berangkat."

Pertama kali Sekolah. Dyra diantar oleh sang Mamih tercinta, Mamih ikut senang saat Dyra senang. Mereka sudah sampai di depan Gerbang Sma Army. Salah satu SMA terbaik di Kota Cirebon saat ini. Dyra menyalimi tangan Mamih dan pamit untuk segera masuk ke dalam Sekolah.

"Semangat Anak Mamih," ucap Mamih sambil tersenyum dan mengusap bahu Dyra lembut tidak lupa memberikan saku kepada Anaknya ini. Dyra ikut tersenyum juga saat melihat Mamihnya tersenyum ceria. Sesudah pamit Dyra pun langsung masuk ke dalam Sekolah Barunya.

Dyra melihat Jam di tangannya, sekarang sudah pukul setengah enam pagi. Dyra buru-buru duduk di Ruang Tunggu karena menunggu seseorang. Sambil menunggu Dyra memperhatikan Sekolah Barunya yang sangat luar biasa ini. Warna Sekolahnya adalah Ungu, bendera Sekolah ini pun Ungu, intinya serba Ungu dan membuat Dyra jatuh cinta sekali karena Warna Ungu adalah kesukaannya.

Gadis berdandan seperti badut menghampiri Dyra sontak Dyra terjungkal dari tempat duduk saking terkejutnya. Gadis yang mirip badut itu membantu Dyra untuk berdiri.

"Kayak kenal?" ujar Dyra sambil mendekatkan wajahnya ke wajah gadis badut itu. Gadis yang mirip badut itu langsung cemberut karena Dyra tak mengenalnya.

"Ini Adel Dyra!" sahut gadis yang mirip dengan badut ini. Dyra melotot tak percaya dan langsung tertawa.

"Haha ini sumpah Adel? Hahaha," ungkap Dyra masih dengan tawanya. Adel langsung saja ikut tertawa juga.

"Hehe iya ini Adel," balas Adel sembari memainkan rambutnya. Dyra masih tertawa dan mengambil hanphone untuk berfoto ria bersama sahabatnya ini.

Cekrek

"Lucu posting ahh," ujar Dyra sambil mengepost foto mereka di social medianya. Adel hanya merespon dengan mengangguk saja.

"By the way kok Adel pake riasan badut?" tanya Dyra heran sambil memperhatikan Adel dari atas sampai bawah.

"Gue disuruh dandan mirip Badut sama pembinanya," jawab Adel sambil tersenyum lebar. Dyra mengangguk, "Oh pantesan haha."

"Sekolahnya bagus banget ya," puji Adel sembari memperhatikan Sekolah Baru mereka saat ini. Dyra mengangguk mantap.

"Murid baru kumpul ke lapangan," teriak Pembina dari arah Timur. Dua tikus ini mendengar teriakan pembina tadi dan sontak saja Adel dan Dyra langsung berlari ke arah Lapangan.

Saat sampai ke Lapanagan, siswa lelaki menatap kagum ke arah Dyra. Walau Dyra mengepang rambutnya menjadi dua dan memakai kacamata bundar seperti anak culun. Tetapi tetap saja kecantikannya tidak bisa pudar dari wajahnya.

"Dy pasti banyak yang naksir sama lo," bisik Adel ke telinga Dyra. Dyra hanya tersenyum canggung ke arah Murid-murid baru yang sedang duduk bersila di lapangan luas ini.

"Gak ah," balas Dyra ke telinga Adel. Adel gemas kepada sahabatnya satu ini, Dyra adalah orang yang sangat tidak peka.

"Yang baru ke sini cepat duduk," ucap Salah satu cowok tampan bergigi kelinci itu. Dyra dan Adel mengangguk patuh dan ikut berduduk sila di lapangan yang sebentar lagi akan terasa panas.

PROMISE FOREVER [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang