38. It's You💜

144 73 32
                                    

"Pelukanmu hangat dan juga tenang sehingga membuatku nyaman saat bersamamu."

•••••

Hari telah menjelang Malam, Dyra berjalan bak seorang mayat, tatapannya yang kosong, tubuhnya yang lemah. Jikalau ada motor yang lewat dan menabraknya mungkin saja ia telah terjungkal beberapa meter pada akhirnya mati secara mengenaskan. Tetapi itu bukan alur kehidupannya. Dyra memang sedang di uji hatinya, entah apa ada yang sama dengan nasibnya saat ini.

Hubungan dirinya dan orang yang ia sayang telah usai tepat pada Anniversary mereka yang ke dua tahun. Dyra sangka ia akan menikmati Hari Anniversary itu bersama Nevan seperti dulu. Ya, seperti saat satu tahun yang lalu. Jika di dunia ini benar-benar ada Doraemon, Dyra sangat ingin meminta Mesin Waktu untuk mengulang kebersamaan bersama Nevan yang indah dulu.

Dyra tidak pernah tidur nyenyak akhir-akhir ini, hubungannya sudah kandas satu bulan yang lalu. Mungkin ini saatnya Dyra harus berubah dan mengukir kembali kehidupannya yang hancur berantakan. Berjuang pun percuma, karena Nevan telah mengaku di hadapan semua Siswa dan Siswi bahwa Rani akan ia lamar setelah mereka berdua tamat sekolah menengah atas.

Di tanya kecewa? Tentu saja Dyra kecewa bukan hanya kecewa saja, Dyra saat ini sangat-sangat kecewa.
Di tanya sedih? Tentu saja Dyra sedih, dulu ia dan Nevan pernah berjanji dan berkata bahwa mereka akan selalu bersama sampai pada titik kematian mereka. Nevan selalu berjanji ini itu kepada Dyra, tetapi Nevan sendiri yang mundur dan menyerah. Tidakkah ia malu? Karena telah berjanji tetapi tidak menepati semua janjinya?

"Assalamualaikum," salam Dyra sembari membuka pintu besar rumahnya. Saat ia memasukki Ruang Keluarga, Dyra melihat Neneknya yang sedang duduk dan menonton film di Televisi.

"Eh Dyra!" sapa Neneknya dengan hangat, Dyra tersenyum dan menyalami tangan berkerut milik Neneknya, ia harus bisa berakting bahwa dirinya selama ini baik-baik saja di depan semua Keluarganya.

"Nek, Dyra mau ganti baju dulu ya!" pamit Dyra akan tetapi sebelum Dyra meninggalkan Ruang Keluarga tangannya tertahan oleh tangan Neneknya.

"Dy, Nevan gak ke sini?" tanya Neneknya dengan nada penasaran, karena biasanya Nevan akan main satu minggu tiga kali ke rumah.

"Gak," jawab Dyra singkat dan menaruh Tasnya di Soffa.

"Kenapa?" tanya Nenek lagi, karena tumben Nevan tidak main ke rumah.

"Udah putus," ungkap Dyra sembari menarik nafasnya karena hatinya merasa sangat sesak jika selalu membahas tentang Nevan. Hatinya belum bisa berkompromi dengan otaknya, kalau isi otak ingin segera melupakannya tetapi hati ingin kembali memilikinya.

"Padahal dia keliatannya cinta banget sama kamu?" bingung Nenek, selama ini Nevan adalah kesukaan Neneknya karena Nevan paling sering bertemu Nenek di rumah. Mereka berdua juga sudah mengobrol bersama layaknya seorang keluarga.

Dyra hanya menggedikkan bahu tak mau membahas lagi dan langsung masuk ke dalam kamarnya. Dyra menggerutu, "Kata siapa cinta? Kalau orang cinta tuh..., gak mungkin sehabis putus langsung punya cewek baru lagi."

•••••

Bell pulang sekolah berbunyi, para siswa dan siswi berlalu lalang pergi meninggalkan pekarangan sekolah. Tetapi gerbang sekolah di tutup oleh Pak Satpam bernama Pak Yanto.

"Lah, Pak kenapa di tutup atuh?" tanya seorang siswa dengan pakaian amburadul itu.

"Tuh," jawab Pak Yanto sembari menunjuk ke arah Lapangan yang disana sudah terdapat Julian, Dyra dan juga Adel. Siswa dan siswi yang penasaran pun langsung pergi berlarian ke arah Lapangan untuk menyaksikan perbuatan Ketua Osis Sma Army ini dan Adik kelas baru yang cantiknya luar biasa.

PROMISE FOREVER [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang