Mulai sekarang ak bakal ajak kalian naik roller coaster di part" slanjutnya..
Happy Reading..
Kai menatap arah jendela kamar Ruhee sejenak, setelah sebelumnya ia menemani putranya itu di dalam kamar hingga tertidur, kini giliran ia yang kembali hanyut dalam ingatannya selama beberapa hari terakhir ini.
Saera menjadi sangat sensitif akhir-akhir ini. Jikapun itu di karenakan perihal pekerjaan, seharusnya wanita itu sudah cukup mampu mengatasi hal semacam itu sebelum-sebelumnya. Bahkan Kai sempat mengaguminya dulu saat mereka masih berpacaran.
Tapi sayangnya kini berbeda. Jika masalah pekerjaan saja istrinya itu masih mampu mengatasinya sendiri tanpa perlu bantuannya, maka lain halnya yang ini. Saera masih terus berada dalam lingkaran masa kelamnya lagi tentang impiannya memiliki seorang anak.
Kai tahu jika sekarang ia mengatakan akan menyerah maka rasanya kurang pantas, mengingat ia adalah suami sekaligus kepala keluarga di rumah tangganya.
"Apa aku pernah melakukan kesalahan di masa lalu?" Tanyanya dalam kesunyian.
🍀
Yujin meletakkan 2 cangkir kopi buatannya di atas meja kayu di teras rumahnya. Memberikan 1 cangkir satunya pada Baekhyun sebagai jamuan."Sekali lagi aku minta maaf. Tidak seharusnya aku---"
"Tidak apa. Aku mengerti." Jawab Baekhyun paham.
Jujur saja Yujin sungguh tidak pernah bermaksud untuk mengganggu rumah tangga Baekhyun, hanya karena mereka teman lama, karena jujur saja bagi Yujin, Baekhyun adalah sosok teman paling bisa diandalkan sejak lama. Bahkan teman yang paling banyak membantunya sejak mereka kecil.
Baekhyun menghela nafasnya panjang, ia merutuki kebodohannya sendiri, tapi entah mengapa setan dalam hatinya justru lebih kuat hingga dorongan apapun yang ia ingin hindarkan justru berakhir melakukan.
Bukankah ia seharusnya pulang sekarang? Mengingat Yena, istrinya itu sejak siang menjelang sore tadi wanita itu sudah kerepotan sendiri dalam memasak.
Tapi lihatlah sekarang, justru Baekhyun masih berada di rumah Yujin entah untuk tujuan apa. Bahkan bodohnya lagi ponselnya mati sedari tadi karena habis baterai.
"Bisakah kita mengobrol saja di dalam? Aku kurang nyaman jika berada di sini." Ucap Baekhyun lirih.
Seketika itu juga Yujin mempersilahkan sahabatnya itu untuk masuk ke dalam rumah dan menutupnya kembali.
Baekhyun duduk di sofa ruang tamu dekat pintu. Pria itu melamun sebentar sebelum tanganya tiba-tiba mencekal menahan tangan Yujin untuk menatapnya.
"Ada apa? Kau butuh sesuatu?" Tanyanya menatap lekat Baekhyun.
Pria Byun itu terdiam sejenak sebelum pada akhirnya menarik tangan Yujin sedikit menyentak hingga sampai wanita itu terduduk tepat di samping Baekhyun.
"Boleh aku bertanya sesuatu padamu?"
Yujin tidak menjawab tapi sorot matanya sudah menatap Baekhyun penuh antusias, menunggu pria itu mengatakan apa yang menjadi pertanyaannya.
"Apa kau yakin kau akan bercerai dengan suamimu? Kau sudah memikirkannya?" Tanya Baekhyun serius.
Yujin tersenyum tipis, "kau hanya perlu mendukungku sampai akhir." Jawabnya.
"Jawab pertanyaanku dengan jelas Yujin." Pinta Baekhyun tegas, sorot matanya mengatakan bahwa apa yang pria itu pancarkan adalah sebuah amarah yang tertahan dan Yujin paham akan hal itu, tapi masalahnya sekalipun ia benar akan kekhawatiran Baekhyun kepadanya, sahabatnya itu tak perlu seyakin ini untuk memastikan akan keputusannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU 2 [TAMAT]
FanfictionDi sarankan untuk membaca YOU 1 dulu sebelum baca ini.. There is no end to being truly happy like a fairy tale you have ever read. Because the real world is not the same as the imaginary world. There is a God who rules everything, not because of our...