Prolog-MOS

140 26 24
                                    

Masa Orientasi Siswa atau lebih sering disebut MOS. Pagi itu Zahra Kanaya sedang menunggu sahabatnya menjemputnya. Gadis dengan perawakan cantik dengan rambut berwarna kecoklatan dan diikat dua karena tuntutan MOS, dengan seragam SMPnya membuatnya tampak mengemaskan. Tak lama, seorang laki-laki dengan seragam SMP yang sama dengan Zahra datang membawa motor hijau army kesayangannya.

"Lama banget sih, Al," ucap Zahra dengan muka sebal.

"Iya maaf, Ra. tadi agak ngga sengaja kesiangan," balas laki-laki dengan nametag Alqa Agsara. Laki-laki bertubuh tinggi dengan kulit putih serta rambut berwarna hitam pekat. Alqa adalah sahabat dari Zahra sejak kecil.

"Ya udah, Al, buruan yuk. ntar telat."

"Tenang Ra, kan, masih ada dua puluh menit."

"Ih ... dua puluh menit tuh sebenter tau."

"Ya ampun keluar bawelnya."

"Kalo gue nggak bawel ntar kita telat, Al. kan ini hari pertama MOS, masa kita telat sih," gerutu Zahra.

"Iya-iya."

Kemudian Zahra segera menaiki motor Alqa. Mereka segera berangkat menuju sekolah. Tak berselang lama mereka sampai di SMA Arkana. Segera Alqa memarkirkan motornya di Parkiran sekolah yang letaknya di di dalam Sekolah.

"Al, ada yang kurang nggak?" tanya Zahra seraya kembali mengecek siapa tahu ada yang kurang.

"Ga ada. Dandan Lo kayak biasanya kok ... cantik," goda Alqa sengaja. Ya walau memang itu yang mau ia ucapankan.

"Ih, lo bisa aja sih, Al." Zahra menjadi salah tingkah hal itu ditunjukkan dari pipinya yang bersemu merah.

"Ya ampun, Ra. Sampe merah gitu pipinya," kekeh Alqa pelan.

"Udah yuk, Al, masuk yuk. Ntar telat." Zahra mengalihkan pembicaraan.

"Hm."

Lalu mereka berjalan menuju kearah lapangan, banyak orang yang sudah berkumpul disana. Wajar saja, waktu sudah menujukkan pukul 06.50. Sepuluh menit lagi acara MOS dimulai.

Belum jauh mereka berjalan.

"Stop!!!" suara gadis berkulit putih dengan rambut ikal berwarna coklat tua kepirangan dengan rok diatas lutut serta memiliki paras yang bisa dibilang cantik dan kebule-bulean itu mengintrupsi mereka berdua.

"Iya. Ada apa, ya?" tanya Zahra polos.

"Gue mau kenalin diri gue ke lo kalo gue Mila Chintia. Anak yang punya sekolah ini, jadi lo harus patuh sama gue," ucap Mila percaya diri dengan nada sok berkuasa.

"Kan lo sama kayak kita. Anak baru." Alqa menatap dingin Mila. Alqa memang sering dingin jika dengan orang yang baru ia kenal, dan terkadang ia juga ketus. jika orang belum mengenalnya, pasti mengira dia orang yang angkuh. Padahal tidak. karena gaya Alqa yang dingin juga, ia menjadi salah satu laki-laki incaran di SMP-nya dulu. Termasuk Mila yang seketika menjadi terpesona dan segera merapikan rambutnya.

"Nama lo siapa?" tanya Mila dengan nada sok manisnya.

Alqa berdecak sinis. "nggak penting siapa nama gue."

Mila memandang sebal Alqa yang seperti jual mahal. Mila sangat tak suka ada laki-laki yang menolaknya, apa yang ia inginkan harus ia dapatkan. "Jangan sok jual mahal gitu, deh. Lo pasti juga tertarik, kan, sama gue."

"Enggak." Alqa menjawab seraya menampilkan raut muka datar

"Satu lagi jauhi kami berdua," sambung Alqa, membuat Mila menjadi geram sendiri.

"Udah, Al. kita kesana aja ya, udah mau baris tuh." Zahra mengalihkan pembicaraan Alqa dan Mila yang makin lama makin panjang.

"Ya udah, nggak penting juga disini."  Alqa segera menarik tangan Zahra menjauh dari sana, sangat menganggu bersama Mila disini. Mila yang merasa diabaikan mencak-mencak kesal.

Liat aja lo bakal bertekuk lutut dihadapan gue, batin Mila.

🌹🌹🌹

"Ayo, baris-baris!" titah laki-laki dengan nametag Dirga Libreo, tertulis di Almamater OSIS-nya. Dirga adalah anak kelas 12 yang menjabat menjadi Ketua OSIS. Dirga sangat populer di SMA Arkana, karena ketampanan dan karena sifat playboynya. Dirga berpacaran dengan siswi di SMA Arkana karena menurutnya semua wanita itu murahan. Dirga juga merupakan ketua REFOUR, yang beranggotan Deno Fernando dan Ilham Azzaki. REFOUR hanyalah lambang persahabatan mereka bukan geng yang membuat keributan atau beranggota banyak orang.

"Adek-adek baris dong!" Yang kali ini bicara Zaskia Frakila, dia adalah Kakak dari Mila yang otomatis di juga anak pemilik Sekolah. Dari kelas 10 Zaskia selalu mengejar ngerjar Dirga. Namun bagi Dirga, Zaskia bukan mainan yang menarik karena akan sangat mudah mendapatkan Zaskia. Zaskia menjabat sebagai sekertaris OSIS.

"Dir, kayaknya ada mainan baru tuh," ucap Deno menunjuk kearah Zahra. Laki-laki itu berdiri di sebelah Dirga padahal ia bukan anggota OSIS, namun Dirga meminta teman-temannya membantunya selama MOS.

"Bener lo. tuh kayaknya mainan menarik." Dirga menatap antusias Zahra, gadis dengan perawakan mengemaskan itu membuat Dirga lamgsunt tertarik.

"Ada cowonya." Ilham berucap singkat seraya menunjuk kearah lelaki yang berdiri disebelah Zahra dengan dagunya, laki-laki itu adalah Alqa.

"Tenang, Bro. kalo memang itu cowoknya bakal gue bikin putus," ucap Dirga dengan nada penuh percaya diri.

🌹🌹🌹

Setelah seluruh siswa-siswi baru berkumpul di lapangan dengan mengunakan setelan seragam SMP masing-masing, Dirga segera mengecek kondisi mic sekolah. Setelah dirasa bagus, ia segera memulai MOS.

"Adik-adik kenalin, nama Kakak Dirga. Kakak ketua osis disini," ujar Dirga memasang tampang cool-nya yang membuat seluruh siswi disana ribut karena terpesona dengan kekaguman Dirga. kecuali Zahra, dia merasa aneh kenapa seluruh siswi menjadi heboh sendiri cuman gara-gara seorang Dirga.

"DIAM!!!" sentak Zaskia dengan nada lantang, Zaskia tampak emosi karena ia tidak suka jika ada cewek yang genit kepada Dirga. seluruh siswi langsung diam seketika.

"Udah ya, udah. Adik-adik sekarang Kakak bakal bagi kalian menjadi beberapa kelompok," ucap Dirga yang kemudian melirik kearah Zahra. kemudian niat modusnya keluar.

🌹🌹🌹

Jangan lupa Vote dan Komen Yaaa...

🌹🌹🌹

FOLLOW JUGA IG. @rafandha_syfa
Dan ig wattpad_rafandhaarsyfa
Okee guys makasih

My FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang