Under Series -2

7.3K 1K 27
                                    

Scene terakhir...

Tangan Jungkook meremat pinggulnya. Nafas mereka memberat, wajah mulai mendekat dengan ragu, sebelum suara klakson entah dari mana, membuat keduanya terkejut dan langsung menjaga jarak, Hasa kembali duduk di kursi samping. Jungkook menelan air liurnya.

Apa yang barusan akan terjadi? Jungkook rasa ada yang salah dengan Han Sarang. Atau dirinya, sehingga berniat mencium gadis itu.

So, enjoy it~
____________________________

"Kenapa dia bisa menjadi targetmu, Sir?" tanya Hasa ketika mereka terlibat hening selama kurang lebih sepuluh menit. Walaupun sebentar, tapi ketika terdiam bersama Jungkook, terasa seperti satu jam.

"Aku sudah menyiapkan sebuah file untukmu. Berikan aku alamat email dan kau akan tau semuanya."

Gadis itu menaikan sebelah alis. Matanya kembali menatap lurus ke depan. Lalu sekarang mereka kembali terlibat dalam satu hal yang paling Hasa benci di dunia ini, keheningan ketika kau memiliki kesempatan untuk meramaikan.

"Menurutku akan lebih baik jika kita pernah terlibat pembicaraan lebih jauh sebelum benar-benar menjalankan satu misi berdua. Itupun kalau dirimu satu jalan denganku."

Jungkook meliriknya dari kaca tengah mobil.

"Apa dirimu selalu seperti ini?"

"Apa maksudmu?" tanya Jungkook. Mobil itu menepi. Jalanan sudah cukup sepi untuk terlihat dalam keheningan yang sebenarnya saat itu.

"Angkuh dan terlihat egois. Ketika dirimu membutuhkan sosok partner, kau harus bisa mempercayai dia, setidaknya terbukalah. Kau mengerti apa itu partner, kan? Jangan sampai aku mengajarimu apa maknanya malam ini, Sir Jeon yang bisa melakukan semuanya sendirian."

Hasa memutar tubuhnya untuk menghadap Jungkook yang masih diam dengan posisi tatapan lurus ke depan.

"Tatap aku ketika berbicara, agar dirimu tau orang seperti apa aku ini, Sir."

"Jangan terlalu banyak bicara. Aku sebenarnya tidak masalah ada dirimu atau tidak."

Setelah mengatakan itu, Jungkook kembali melajukan mobilnya dengan Hasa yang menahan gejolak emosi sebisa mungkin. Sialan, sombong sekali ternyata detektif Jeon itu.

Mobil Jungkook memasuki kawasan basement gadis itu. Setelah mesin mobil dimatikan. Hasa membuka sabuk pengamannya dan keluar dari sana tanpa mengatakan apapun. Sampai Jungkook tidak bisa melihat punggung itu lagi.

"Sial, aku tidak cocok dengannya. Memang seharusnya Hana," gumam Jungkook dengan kepala sedikit berkedut.

Namun lima menit setelahnya, pria itu turun dari mobil dan menyusul Hasa. Setelah keluar dari lift, Jungkook segera berjalan menuju pintu apartment gadis itu. Sedikit bergulat dengan pikiran dan egonya, jemari Jungkook menekan bel dan tidak lama, pintu itu terbuka dengam Hasa yang terkejut atas keberadaannya.

"Besok lusa, aku akan menjemputmu di sini. Dan tolong lupakan perkataanku tadi. Selamat malam, Kid."

Jungkook berniat berbalik namun Hasa menahannya. Gadis itu mendekatkan tubuhnya dan berjinjit guna mencium rahang Jungkook.

"Night, Sir."

+++

Keesokan harinya, Hasa kembali mendapat panggilan untuk tampil di sebuah acara penting. Peresmian sebuah pameran seni paling bergengsi di Seoul.

Kakinya melangkah ke dalam sebuah ballroom yang cukup besar, namun ia tau dengan jelas, pasti semua benda di sana memiliki nilai yang tinggi.

"Tidak terkejut bisa bertemu denganmu di sini. Pianis ternama seperti Han Sarang tentu memiliki jaringan yang banyak."

Suara itu, Hasa tentu masih mengenalnya dengan begitu baik. Pria tersebut memposisikan dirinya di hadapan Hasa. Penampilannya masih sama seperti dulu, hanya saja, rambutnya jauh lebih panjang sekarang.

"Haruskah aku memperkenalkan diri lagi?"

Taehyung membungkukkan tubuhnya.

"Aku, Kim Taehyung. Salam kenal, Cantik" setelah mengatakan itu, Taehyung meraih pinggangnya dan memberikan ciuman di sudut bibir Hasa.

Hasa menggeleng, gadis itu berjalan menuju belakang. Dia harus bersiap-siap, dan untungnya pemuda Kim itu tidak mengikuti. Gadis itu mulai naik ke atas panggung. Di sana sudah terdapat salah satu piano yang biasanya ia pakai untuk tampil.

Matanya menyisir kumpulan orang-orang yang ada di sana. Lalu dengan sialnya lagi kembali menangkap sosok Kim Taehyung yang mengangkat gelas winenya dengan senyuman tipis yang manis.

Jemari Hasa mulai menekan not piano dengan lincah. Malam ini, dirinya membawakan lagu Can't Help Falling In Love. Lagu yang cukup sering Hasa mainkan. Setelah selesai dengan lagunya. Hasa berdiri guna membungkuk ke arah pengunjung yang datang. Suara tepukkan tangan selalu menjadi hadiah bagi gadis itu.

Kakinya kembali berjalan ke belakang panggung dan mulai mengambil mantelnya lagi lalu berniat pergi dari sana. Dia butuh istirahat lebih, sebab besok Jungkook bilang akan menjemputnya.

"Kalau dirimu tidak keberatan, aku ingin mengantarmu."

Hasa menghela nafas.

"Berhenti mengganguku, Kim."

"Dalam beberapa waktu ke depan, kita pasti sering bertemu. Aku satu misi dengan Jungkook. Kalau dirimu masih menganggap aku berengsek, kita tidak akan menjadi tim yang baik."

Gadis itu merotasikan matanya dan berjalan lebih dulu, Taehyung tersenyum. Ia mendahului Hasa setelahnya, pria itu membukakan pintu, lalu setelahnya masuk ke dalam mobil.

"Masih apartment yang sama?"

"Hm."

Taehyung tersenyum mendengar itu. Mobilnya mulai berjalan. Selama di perjalanan pun mereka tidak pernah berbicara, hanya saja sesekali Taehyung menyulurkan tangannya guna mengelus kepala Hasa. Gadis itu awalnya menatap marah, namun akhirnya hanya diam. Lelah menghadapi kelancangan Kim Taehyung.

"Sudah sampai," ujar pria itu dan Hasa buru-buru melepas sabuk pengamannya lalu keluar dari sana tanpa mengatakan satu kata pun. Taehyung menjilat bibir.

Pria itu menemukan satu kemungkinan hari ini, dirinya masih mengharapkan gadis itu untuk menjadi miliknya. Dan sepertinya akan sedikit susah, sebab mereka sempat saling berjauhan.

Hasa kini sudah berbaring di atas ranjangnya. Ada sebuah pesan masuk. Dan itu Taehyung menjadi pengirimnya. Di sana, pria itu mengucapkan selamat malam dan sebuah harapan bisa berbaikan.

Baru saja akan mematikan layar ponsel. Hasa terperanjat ketika mendapat telepon dari orang yang sejak kemarin sukses membuatnya merasa penasaran.

"Halo, Sir. Kenapa menelepon malam sekali?"

'Aku akan menjemputmu jam delapan pagi, jangan membuatku menunggu lama.'

Belum sempat menjawab, sambungan sudah terputus. Hasa mengerutkan keningnya. Kenapa bisa ada orang seperti Jeon Jungkook ya?







Tbc
Besok belum masuk ke dalam misi, besok itu lebih ke proses Hasa dekat dengan Jungkooknya karena mereka... Tungguin part selanjutnya yaaa!

Under Shades ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang