Scene terakhir...
Ya, Jungkook berharap gadis itu juga akan mengalami hal yang sama dengannya, ditinggalkan, dilupakan, tidak dianggap dan dibiarkan menghilang begitu saja.
Suka katanya, Jungkook bahkan tidak pernah percaya dengan satu kata pun yang diucapkan gadis itu. Tidak sama sekali dan tidak akan pernah mau percaya.
So, enjoy it~(Jangan lupa tekan vote dan berikan komentar yaaa)
____________________________Tidak ada yang istimewa selama di perjalan pulang, Hasa juga tidak banyak bicara dengan Jungkook karena suasana hati pria itu benar-benar sedang sangat buruk. Bahkan untuk bisa sampai di apartmentnya saja berkat Jimin.
"Hasa," panggil Jimin saat gadis itu berniat menekan tombol lift.
"Ya?"
"Aku sudah lama mengenal Jungkook. Dia memang monoton dan tidak dekat dengan gadis manapun. Hanya saja yang tadi itu, aku tidak pernah melihatnya seperti itu, kau mungkin berpikir dia membencimu atau apa, tapi tolong jangan menyerah ya? Kau bilang suka dengannya."
Gadis itu mendekat ke arah Jimin. Menepuk-nepuk pundak pria itu.
"Tidak apa, yang lebih parah juga sudah ku dengar. Lagi pula waktuku menjadi partnernya tersisa tiga minggu. Kau tau kan? Waktu itu kalau dijalankan dengan baik akan terasa sangat singkat. Aku tidak akan memikirkan perkataan atau perbuatan Jungkook yang menyakitkan."
Jimin tersenyum lalu mendahului Hasa untuk menekan tombol lift. Mereka saling menunduk sebelum pintu besi itu benar-benar tertutup. Si pemuda Park berjalan cepat menuju mobilnya terparkir. Masuk dengan kasar, membuat Nara berjengit terkejut.
"Mr Park?" panggil gadis itu pelan, menahan Jimin yang ingin menjalankan mobil, tidak dengan keadaan seperti sekarang.
"Ada apa? Tenangkan dirimu dulu baru menyetir, kalau tidak darurat, tunggulah sampai kau tenang."
Nara menatap sendu ke arah pemuda itu, Jimin mengusap wajahnya berulang kali. Kehabisan akal, apa yang dilakukan Jungkook saat di bandara itu sangatlah tidak baik dan cenderung bisa menyakiti perasaan orang.
"Jungkook benar-benar sudah kelewatan, kalau memang dia tidak mau mengantar Hasa, tidak perlu membentak ataupun menjatuhkan kopernya. Astaga, aku tidak habis pikir, anak itu harus diberi pelajaran."
+++
Hasa terkejut saat mendengar suara bel apartmentnya, kedua mata gadis itu melirik ke arah jam dinding, jarum jam menunjukkan pukul delapan malam, bisa disimpulkan bahwa ia tertidur di sofa ruang tengah sejak dua jam yang lalu.
Kakinya melangkah gontai menuju pintu utama, melihat ke arah layar dan terkejut ketika melihat Taehyung dengan keadaan sedang tidak baik-baik saja. Maka secepat mungkin, Hasa membuka pintu dan pria itu menabrak tubuhnya, memeluk dengan erat.
"Apa, apa yang terjadi padamu?"
Gadis itu mengelus punggung Taehyung. Indra penciumannya bisa menangkap aroma anyir yang berasa dari luka di wajah pria itu.
"Masuklah," kata Hasa dan ia mendorong pintu dengan kakinya, menopang tubuh Taehyung menuju ruang tengah tempatnya tertidur tadi. Hasa berniat pergi ke dapur, namun tangannya ditahan.
![](https://img.wattpad.com/cover/236161449-288-k669802.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Under Shades ✓
Fanfic[Be wise: Mature Content, Erotic] Sebagian diprivat, follow untuk membaca! -Agegap- Sebagai secret agent paling muda. Jungkook, sama sekali belum diberikan partner dalam misi. Awalnya, hanya menggunakan partner sementara, yang kerap direkomendasika...