Under Shades ✓

Prolog[ue]

From : UNDER SERIES

Ini adalah seri kedua dengan judul Under Shades (Who will fall first?)

1. Under Suit
2. Under Shades

So, enjoy it~

____________________________

Darah, keringat dan air mata. Tiga kata yang selalu diucapkan oleh Jungkook kepada Hyungnya. Dia sudah melalui semua itu, walaupun tetap saja menjadi Secret Agent termuda yang dipandang belum siap memiliki partner misi.

Sedangkan yang lain, setidaknya sudah punya yang paten. Jungkook? Tidak. Dia harus memakai jasa orang-orang yang bersedia mengikuti kegilaan dan kemonotonannya. Beruntung saja, dia sekarang memiliki partner yang begitu cocok, Han Hana. Aktris ternama.

"Kook, Hana bilang dia pensiun."

Jatuh. Baru saja dipuji-puji setinggi langit oleh Jungkook.

"Kenapa?" tanya Jungkook.

"Kau tentu tidak ketinggalan berita, bukan? Dia dilamar Park Seojoon tiga bulan yang lalu. Aktor yang kemarin membuat dunia drama, gonjang-ganjing. Dan sekarang akan menikah."

"Oh ya? Tidak tau. Tapi dia sudah menandatangani kontrak selama sebulan denganku."

"Mau dengarkan saranku tidak?" tanya Jimin sambil duduk dan menikmati cemilan yang ada di ruangan Jungkook.

"Jangan yang buruk-buruk" kata Jungkook.

"Hana punya adik, namanya Han Sarang. Tidak tau lagi, kan?"

Jungkook menggeleng dan Jimin tertawa. Sebenarnya dia sudah tau jawaban Jungkook, tapi memang dasarnya saja suka banyak tanya sekaligus meledek. Habisnya, Jeon Jungkook itu tidak pernah terlihat 'main'.

"Pianis, Taehyung pernah kencan satu malam dengannya."

Baru saja disebut, si empunya sudah masuk ke dalam ruangan Jungkook tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Keadaannya kacau. Tapi dia masih sempat tersenyum kotak lalu mendudukkan bokongnya di sofa seberang Jimin.

"Tae, masih ingat Han Sarang, tidak?"

"Hasa?" tanya Taehyung dan Jimin mengangguk.

"Iya masih, dia meninggalkan aku setelah mengguyur wajahku dengan minumannya. Sialan sekali."

"Kau tidak membalasnya?" tanya Jungkook penasaran. Taehyung menggeleng lalu ia tersenyum miring.

"Sebenarnya ku balas dengan memukul bokongnya."

"Berengsek, Taehyung!" kata Jimin.

"Ada apa memangnya?"

"Hana kan sudah mau menikah, jadi dia pensiun. Sementara, gadis itu sudah menandatangani kontrak menjadi partner Jungkook lagi bulan depan."

"Hubungannya dengan Hasa?" tanya Taehyung lagi. Karena kalau dugaannya benar. Jimin pasti ingin Hasa yang menggantikan Hana. Itu artinya, Taehyung akan bertemu lagi dengan pianis cantik namun galak tersebut.

"Adiknya harus jadi partner ku, Hyung. Aku sudah membayar lunas ke Hana noona."

"Tunggu, Jungkookie. Kenapa tidak minta uang kembali saja?"

"Tidak bisa seperti itu. Misi ku dua hari lagi, kalau mencari gantinya akan lama dan susah. Lagi pula, dia adik Hana. Setidaknya sudah tau kan, apa yang dilakukan kakaknya?"

Taehyung memilih bungkam. Sedangkan Jimin tersenyum jahil.

"Siap-siap bertemu gadis galakmu lagi, Tae."

+++

Bibirnya tersenyum ketika pintu ruangan diketuk. Asistennya masuk dengan sebuah paper bag yang tercetak merk salah satu brand yang digilai Hasa. Chanel.

"Park Jimin di luar, katanya ingin mengobrol sebentar denganmu."

"Biarkan dia masuk" ujar Hasa.

"Kau tidak berniat untuk kencan buta lagi, kan? Ini teman Kim Taehyung lho."

"Nara, aku tau dia teman Taehyung. Sekarang, suruh dia masuk."

Tidak lama kemudian, Jimin masuk diiringi pintu ruangan yang ditutup. Hasa tersenyum ke arah pantulan wajah Jimin yang ada di cermin tepat di depannya.

"Park Jimin, ada apa mencariku?"

Hasa berdiri dari posisi duduknya, Jimin meraih tangan gadis itu lalu mencium punggung tangannya tanpa melepas tatapan mereka.

"Ku dengar, kakak mu ingin menikah ya? Dia sudah menandatangani kontrak dengan Jeon Jungkook. Maksud kedatanganku kemari, mewakili pria itu untuk memintamu menggantikan Hana."

"Yakin, dia mau memintaku jadi partnernya?"

"Asal kau tidak keberatan" kata Jimin.

"Begini, Mr Park. Nanti malam, aku akan datang ke pesta. Malangnya, pasangan kencan ku tidak bisa datang karena sakit. Jika Jeon siapalah itu ingin aku menggantikan Hana. Jadilah pasanganku nanti malam. Jemput aku di apartment ini," gadis itu menyerahkan secarik kertas ke arah Jimin.

"Oh ya, sebelum jam tujuh malam, sudah harus di depan pintu ya. Sampai jumpa, Mr Park. Senang bertemu denganmu."

Hasa keluar dari ruangannya sendiri, sedangkan Jimin menggeleng melihat kelakuan gadis itu. Pantas saja, berani mengguyur orang seperti Taehyung.

Apa jadinya, jika Jungkook harus memiliki partner seperti Han Sarang. Jimin tidak mau membayangkan itu. Sudah pasti, hancur sekali jadinya.

Tbc
Temen-temen, ayo beri dukungan untuk story ini. Mulai dari vote dan beri komentar ya, ramaikan kalau suka. Thank youu💜