"Gimana caranya gue balik ke dunia gue sendiri?"
Happy reading, gesssss!
•
•
•Tempat antah berantah.
------------Hal yang Savana lihat ketika ia membuka mata adalah seorang wanita paruh baya duduk di samping tubuhnya. Siapa dia? Dan ... astaga! Kenapa Savana masih berada di kamar mewah bin elit ini? Jadi, si tampan yang ia lihat sewaktu bangun tidur tadi bukan mimpi?
"Kata Jonas kamu sakit." Savana mengalihkan atensinya ke arah wanita itu. "Kamu hamil?" Beliau bertanya dengan binar penuh harap yang jelas sekali terlihat di matanya.
Hamil? Hey! Punya suami saja belum, lalu bagaimana ia bisa hamil? Oke, lupakan soal suami. Jangankan berhubungan badan, berciuman saja Savana tidak pernah. Nah, jadi pertanyaan itu sangat tidak masuk akal, 'kan, untuk Savana?
Lagi pula ... siapa wanita ini?
"Savana ... kamu hamil?"
Ya salam! Kenapa dia terus mengulang pertanyaan yang sama. Dan pula, kenapa mulut Savana seperti diberi lem tikus? Susah sekali rasanya ia ingin menjawab, mengatakan kalau ia tidak mungkin hamil karena belum pernah berhubungan intim.
Wanita itu mendesah kecewa. Sumpah, Savana tidak bermaksud membuat beliau kecewa karena ia tidak kunjung menjawab pertanyaannya. Sembari mengembuskan napas panjang, Savana bangkit dari posisi, lalu bersandar di kepala ranjang.
"Belum, Ma."
Savana terbelalak. Ini mulut kenapa bisa nyahut begitu? Dan ... apa tadi? Ma? Sebenarnya Savana ini kenapa, sih? Ia di mana? Kenapa ia tidak bisa mengatakan apa yang ingin ia katakan dan bertindak sesuai apa yang ia inginkan?
"Coba terus, Sayang." Wanita itu menghela napas. "Mama takut kalo Bu Mitha meminta Jonas untuk menikah lagi."
Siapa pula Bu Mitha ini? Pun apa salahnya jika Jonas menikah lagi? Toh Savana tidak merasa dirugikan di sini. Savana juga tidak peduli. Mau Jonas nikah seribu kali pun Savana tetap tak acuh. Peduli setan kalau kata Rayyan.
Namun, lain dengan kata hati dan tindakan. Savana justru menangis bahkan mengeluarkan isakan kecil. Hey! Ada apa ini? Semua orang yang mengenalnya tahu kalau Savana Dinescara bukan gadis cengeng. Akan tetapi, hari ini air matanya keluar dengan sebab yang tidak ia mengerti.
"Besok kamu ikut Mama, yah." Wanita berhijab itu mengusap lembut wajah Savana, menyapu jejak air mata di sana. "Mama akan bawa kamu ke tempat Mbah Mila. Kata temen Mama, beliau bisa ngurut supaya cepet hamil."
"Enggak perlu, Ma. Aku ke dokter aja kayak biasa."
Wanita itu menggeleng tegas. "Enggak, Fana. Untuk kali ini kamu ikutin kata Mama. Ini juga demi kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dilarang Jatuh Cinta! (TAMAT)
HumorSiapa, sih, yang bisa menolak pesona Jonas Baswara? Pria tampan, kaya, yang romantis. Itulah yang dirasakan Savana Dinescara, gadis yang baru saja menjadi Maba di Universitas Nusa Pelita itu dibuat pusing tujuh keliling ketika takdir membawanya ke d...