🌻7🌻

5.9K 704 113
                                    

Pagi itu, Jaemin terbangun dengans seluruh peluh membasahi tubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi itu, Jaemin terbangun dengans seluruh peluh membasahi tubuhnya. Ingatan menyakitkan di masalalu menamparnya pada kenyataan. Ketakutan dan rasa sakit langsung menyergap dan menghimpit dadanya. Kini angin musim semi yang akan berganti menjadi musim panas membelai tubuhnya membuat Jaemin bergidik. Bibir Jaemin terkatup namun matanya bergulir kesana kemari mengindikasikan dirinya benar - benar ketakutan.

Pada akhirnya, Jaemin ingat siapa pemilik suara dan sosok yang selalu ada dalam mimpinya. Yang tak lain dan tak bukan adalah Lee Jeno,suami juga cinta pertamanya yang melukiskan kisah sedih bergelimpangan duka. Mata kosong Jaemin mendongak dan mendapati Minhee yang memandangnya khawatir hingga otot - otot mukanya tegang.

"Jaemin-hyung, kau baik - baik saja? apa ada yang sakit?"

"Minhee....hyung takut..hiks...dia...dia akan menemukanku...hiks"

"Tenanglah, hyung. Dia tidak akan bisa menemukanmu, karena aku akan menjaga hyung"

"Minhee...hiks....hiks"

"Sakit...sesak...hiks"

Jaemin memeluk tubuh Minhee erat, dan Minhee membalasnya pula sembari menepuk - nepuk punggung Jaemin agar tenang. Hati Minhee terasa sesak melihat Jaemin yang begitu tersiksa dan mengenaskan. Setan dalam diri Minhee membisikinya untuk balas dendam pada Lee Jeno tapi dirinya tak kuasa saat mengingat Jisung yang mungkin akan sedih jika Minhee berniat buruk pada Jeno. Hati malaikat dalam diri Minhee meyakinkannya untuk mengorek lebih dalam selama dirinya bekerja di perusahaan itu. Dan tujuan Minhee sekarang adalah mempertemukan Jisung dan Jaemin.

"Hyung, aku harus bekerja. Nanti saat jam makan siang aku akan pulang dan membawakan ice americano untukmu. Aku akan meminta bibi Kim menemanimu ya? Jangan khawatir aku akan menjagamu dari dia"

Mau tak mau Jaemin mengangguk dan Minhee tersenyum hangat lalu bergegas pergi ke kantor sebelum Jaemin berubah pikiran. Dan pada akhirnya, Jaemin sendirian di kamar itu. Pria itu memandang ke halaman belakang, terfokus pada hydrangea yang mulai mekar. Menandakan musim semi akan segera berakhir dan digantikan dengan musim panas. Wajah Jaemin kembali mengeras dengan tatapan kosong dan bibir pucatnya yang terkatup rapat. Kini hanya perasaan muram dan kelabu yang menyelimuti sosok itu.

Minhee memasuki bangunan perusahaan tempatnya bekerja dengan bimbang dan penuh perasaan campur aduk. Tetapi Minhee meyakinkan dirinya untuk mewujudkan tujuannya yaitu membawa Jisung pada Jaemin, ia yakin naluri seorang ibu akan muncul dalam diri Jaemin dan dapat membantu Jaemin sembuh karena Jaemin punya alasan yang bisa mendorongnya untuk lepas dari masalalu yang menyakitkan itu.

Dan sekarang Minhee tak tahu harus bagaimana di hadapan bossnya yang notabenenya orang yang selama ini Minhee cari - cari untuk meninju mukanya. Tapi Lee Jeno, bagaimana mungkin dia bisa melakukan itu. Terlebih lagi, jika dipikir - pikir bagaimana cara membawa Jisung pada Jaemin jika ayah yang begitu protektif itu selalu menempel Jisung selain ketika bekerja. Hal itu membuat Minhee pusing hingga tak menyadari Haechan yang baru saja datang memandangnya heran lalu memutuskan menepuk bahu Minhee membuat empunya terkejut.

Love Again | Nomin 🍁✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang