PDF TERSEDIA DI TRAKTEER
https://trakteer.id/autumn_ginkgo
Kesalahan terbesar Lee Je No adalah ketika membiarkan orang yang begitu mencintainya terluka dan meninggalkannya beserta permata kecil mereka. Dan Tuhan terus memberinya cobaan dalam perjuan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
saya kembali lagi weh
Ehemmmm
Yang dibawah umur langsung tutup ini chapter ya
🔞🌚
Buat PERUSUH dan pembaca setia yang dah legal
selamat membaca wkwkwkwk
terima kasih sudah mampir dan atas dukungan, kesetiaan serta komen"
yang seru nya ya
AKU CINTA KALIAN
🍀🍀
Setibanya di mansion lee, Jeno menggendong Jaemin memasuki rumah. Istrinya itu begitu malu sampai menyembunyikan wajahnya di perpotongan lehernya. Jeno mendusel pada surai yang menguarkan aroma persik yang semerbak itu, gemas dengan istrinya yang begitu manis.
Kaki jenjang dalam balutan sepatu sneaker itu menapaki lantai marmer dengan mantap. Dia telah membawa kembali istrinya dan mulai sekarang tak akan pernah ia lepaskan. Jaemin sendiri tak percaya jika pria yang ia cintai nyatanya adalah suaminya sendiri. Pria itu hampir membuatnya melakukan dosa besar dengan melepaskan janji pernikahan mereka, untung saja Jaemin mengingat kenangan itu. Atau hubungan mereka akan benar - benar hancur.
Jaemin tersenyum membayangkan detik, menit, jam, hari, minggu, bulan dan tahun bersama suaminya itu. Membayangkannya saja sudah bahagia dan malu setengah mati di tambah keadaannya yang di gendong bridal style oleh ayah Jisung itu.
"Jen..tu-turunkan..aku...bagaimana jika eomma...appa...Jisungie dan orang lain melihat kita"
"Kenapa memangnya? Semua nya tahu kau istriku jadi siapa yang akan melarangku?"
"T-tapi aku malu...Jen"
"Hahaha..."
Cicitan malu Jaemin membuat Jeno tak kuasa untuk menahan dirinya mencuri ciuman di bibir sang tercinta. Hingga Jaemin terkaget oleh kecupan - kecupan kecil itu dan memandangnya dengan wajah yang memerah. Jeno terkekeh, ia tak heran jika saat itu juga kepala Jaemin mengepulkan asap.
"Jen...sudah....jangan cium aku"
"Kenapa?"
"Jika ada yang melihat perbuatan kita bagaimana?"
"Heum? memangnya kita berbuat apa? kau tahukan suami istri melakukan yang lebih?" Jaemin ternganga. Ia langsung menutupi wajahnya yang lebih merah padam lagi. Jeno menahan tawanya tapi tidak bisa. Jaemin ingin sekali menoyor kepalanya.
"L-lee Jeno! B-berhenti...menggodaku"
"Baiklah Lee Jaemin sayang"
Jaemin memukul kecil lengan Jeno supaya menghentikan kelakuan menggodanya yang membuat jantung Jaemin berdebar - debar. Bagaimana bisa suaminya itu membuatnya malu setengah mati. Keduannya kini diam dengan senyum bahagia yang tersungging di bibir mereka. Pasangan itu saling memandang satu sama lain, menyalurkan perasaan cinta dalam relung hati mereka lewat tatapan hangat itu. Hingga mereka sadar kalau rumah dalam keadaan sepi tak ada seorang pun.
