15. Finally

60 8 0
                                    

Pagi itu Shasha sudah dibuat pusing oleh Chenle. Bagaimana tidak? Dari pagi si anak China itu sibuk berteriak dan berdecak kagum. Entah dia habis dapat kepiting, dapat kerang, dapat batu yang bentuknya unik dia teriak.

Belum aja liat ikan paus.

Tapi untungnya saja cewek berambut model laki laki itu sekarang sudah bisa beristirahat. Chenle dan Johnny ada di rumah pohon, tidak tahu sedang apa sementara dirinya dan Jef duduk di batu karang berdua.

"Hah, akhirnya Chenle berhenti teriak teriak juga. Capek bae?" Kata Jef. Shasha menoleh, mengangguk kemudian merebahkan kepalanya di bahu Jef. "Capek aku tuh, berasa punya anak kecil. Lagian aku sama Chenle itu seumuran tapi bisa aja Chenle kelakuannya kayak anak kecil."

Jef terkekeh, mencubit ujung hidung Shasha dengan jari telunjuk dan tengah. "I miss you."

Shasha memutar bola mata, "Akunya nggak kemana mana gimana caranya kamu kangen?" Katanya. Jef tidak memedulikan itu, malah memeluk pinggang Shasha dan membenamkan kepalanya di ceruk leher pacarnya.

"Semoga ada tim penyelamat yang nemuin kita ya. Jangan sampai kayak pas kita dulu, malah nggak ada sama sekali." Ucap Shasha. Jef mengangguk, membuat rambut dan telinga mancungnya bergesekan dengan leher Shasha.

"Iih, geli Jef." Sungut Shasha. Jef terkekeh, membuat suara serak dan beratnya keluar. "Love you."

"EKHEM,"

Shasha menoleh kaget, mendapati Chenle dan Johnny berdiri disana. Persis bapak dan anak. Sementara Jef masih tetap pada posisinya, sudah terlalu nyaman untuk berpindah.

"Mentang mentang punya pacar mesra mesraan terus," cibir Johnny. Jef mengangkat kepalanya, menjulurkan lidahnya. "Iri bilang bos."

"Sha aku nemuin ini," Chenle melihatkan seekor anjing serigala yang sudah cukup besar di pelukannya. Shasha tersenyum, "Iya, itu Bubu namanya." Jawab Shasha.

Lelaki berambut hitam itu memekik senang, "Ih bener ada namanya?" Pekiknya. "Lah, Taeyong dong?"

Shasha mengernyit mendengar perkataan Johnny. "Taeyong?"

Oh, Shasha tau. Taeyong itu idola kakaknya, setelah ganti idola dari Jaehyun.

Johnny mengangguk, "M-hm, sijeuni manggil Taeyong bubu." Jawab lelaki jangkung itu. Shasha membulatkan mulutnya, mengangguk walaupun tidak tahu sijeuni itu apa.

Johnny beranjak duduk didepan Shasha dan Jef, tepatnya di tepi pantai membiarkan kakinya disapu ombak. "Tim penyelamat mana ya? Biasanya kan kalau ada kecelakaan kayak gini tim penyelamat bakalan cari korban hilang." Celetuk Johnny.

Jef yang sedang memeluk Shasha menggendikkan bahunya, "Nggak tahu, pas aku sama Shasha aja nggak ada."

Chenle duduk di sebelah Johnny, tapi menghadap Shasha dan Jef. "Harusnya ada tau," katanya sambil menguyel uyel Bubu. Shasha mengangguk, "Berdoa aja biar ada tim penyelamat yang datang."

"Kalian berdua hebat tau, bisa bertahan hidup hampir setahun disini." Celetuk Chenle tiba tiba. Lelaki berambut cokelat disebelahnya mengangguk, masih tidak menolehlan kepalanya.

"Iya, kalian hebat."

Jef mengangguk, tersenyum bangga. "Woiya lah, Jung Jaehyun gitu lho." Sahutnya. Shasha menggelengkan kepala, menoyor kepala Jef. "Sombong amat."

"EH EH EH, ADA KAPAAAL!!!!" Seruan Chenle membuyarkan lamunan mereka semua. Tiga orang itu menatap arah yang Chenle tunjuk dengan jarinya, dan benar saja, ada sebuah kapal yang kelihatannya dari tim penyelamat sedang berlayar.

Johnny, Jef dan Chenle buru buru berdiri, melompat lompat sambil melambaikan tangan dan berteriak.

"DISINI!!!"

From Singapore to Indonesia; ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang