BAB 4

89 48 22
                                    

                  ~KEJUTAN~

"kadang kala, ada saatnya rindu terjawab oleh waktu pada waktu yang tak terduga"
:
{Alvivinur}
•<Takdir Dari Sang Pencipta>•
                         

3 hari setelah melakukan pendaftaraan,semua siswa yg mencalonkan diri ikut bergabung menjadi anggota OSIS berkumpul di tempat GOR. Tentunya sebelum kami dipilih menjadi anggota OSIS akan ada banyak tahapan-tahapan yg harus di lalui untuk si calon anggota OSIS.

Kegiatan hari ini adalah kami si calon OSIS akan ditanyakan alasan mengapa ingin ikut bergabung menjadi anggota OSIS dan masih banyak pertanyaan yg akan keluar dari mulut para OSIS SENIOR yg akan memberi pertanyaan itu kepada kami.

Sekitar ada 100 siswa yg berminat mendaftar menjadi anggota OSIS,karna jumlah siswa yg ada di sekolah SMA ini bisa sampai ribuan.

Aku duduk dikursi menatap seorang gadis yg berada di hadapanku yg siap meluncurkan beberapa pertanyaan untukku.
Ia adalah anggota OSIS senior.
Aku cukup tenang berada disana.

Jika aku gagal dalam tahapan yg pertama kali aku tidak apa-apa.toh memang aku tak punya niatan untuk mendaftar menjadi anggota OSIS.
Pikirku.

Pertanyaan pun dimulai

5 menit kemudian..

Aku sukses menjawab pertanyaan dari sang kakak kelas, aku tidak merasa gugup sama sekali. Aku menjawab pertanyaannya dengan sangat cepat.

1 jam berlalu.

Setelah semua calon OSIS sudah ditanyakan. Kami semua berkumpul menjadi satu di tengah GOR.

"Pengumuman-pengumuman!!!
besok akan ditentukan siapa saja yg berhasil melewati tahapan pertama ini dan akan dilanjut tahapan-tahapan seterusnya , sekarang kalian bisa kembali ke kelas masing²,dan terima kasih karna sudah mau memberanikan diri untuk menjadi anggota OSIS."
ucap sang ketua OSIS senior.

Sejumlah siswa yg tadi berkumpul lalu kemudian langsung berpencar menuju jalan keluar GOR, jalan keluar GOR ada sebelah utara dan barat.
Sedangkan aku sibuk mencari sosok gadis berambut panjang nan ceria itu, aku bingung aku mau kearah utara atau barat.

Dimana Vila?

Akhirnya aku memutuskan untuk berjalan menuju pintu barat walaupun tak berhasil menemukan sosok Vila.

Dari kerumunan tersebut ada sejumlah siswa yg tidak sabar untuk keluar dari GOR,sehingga terjadilah berdesakan,saling dorong mendorong dan bertbrakan.

Hei... Aku tidak suka situasi seperti ini!!!
Gerutkku sebal didalam hati.

Saat aku mulai berjalan melawan arus dari kerumunan dan mulai menggapai menuju pintu keluar GOR,tiba-tiba dari arah belakang ada yg menubruku sehingga tubuhku hampir saja terjatuh ke lantai jika saja tidak ada seseorang yg langsung menangkapku dengan cepat.
aku hanya bisa merasakanya karna mataku tiba-tiba saja terpejam saat hampir terjatuh.

Kubuka mataku perlahan,yg Kulihat dihadapanku sekarang adalah sosok lelaki dingin yg bernama Ulum.

Beberapa detik aku dan Ulum saling bertatap muka tanpa ada yg mengedipkan mata diantara aku dan Ulum. Kontak mata kami saling bertemu. Seakan dunia berhenti berputar.

Deg..

Jantungku seperti berhenti berdetak,dia memelukku seperti adegan dansa .

"Astaghfirulloh."

Aku melepaskan pelukan yg tak sengaja itu dengan rasa malu,lalu dengan cepat mengambil posisi berdiri sempurna. Tersadar dari lamunanku setelah bertatap muka denganya.

Takdir Dari Sang PenciptaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang