BAB 5

87 46 21
                                    

~PERTEMUAN ~

"siapa dirimu? "
:
{Asyifatul Khasanah}

***
Aku dan kak Azzam duduk di bagian penumpamg di belakang pengemudi.

"kok kak Azzam baru pulang sekarang? Kenapa tahun kemarin nggk bisa pulang? "
Tanyaku bersandar di pundak kak Azzam.

"maaf y dek, tahun kemarin itu masih banyak tugas yg harus
diselesaikan,"
Ucapnya sambil menggenggam jari jemariku.

Aku melirik kearah kak Azzam dan mengangguk menanggapi jawaban dari kak Azzam.

"oh iya ngomong-ngomong gimana hari pertama kamu di SMA? "
Lanjutnya.

"Baik kok kak, tapi ya gitu, ada aja orang yg nyeselinya minta ampun."
Merubah expresiku menjadi kesel jika membayangkan tentang lelaki bernama Ulum.

"Loh kenapa dek? Kamu di buly? sama siapa? Bilang sama kakak."
Tanya kak Azzam mulai cemas.

Aku hanya tertawa kecil saat melihat expresi kak Azzam yg mulai khawatir.

"Lah kok malah ketawa."
Tanya kak Azzam bingung.

"Kak,kalo nanya tuh satu-satu.
Kak Azzam bawel"
Ucapku sambil tertawa lagi.

"Oh.. Jadi sekarang kekhawatiran kakak dibilang bawel nih."
Ucap kak Azzam memalingkan wajahnya.

"Yah malah ketus gitu bilangnya, ya nggak lah, kak Azzam itu kakak yg paaa..ling sempurna untuk Syifa."
Ucapku sambil melingkarkan tanganku ke pinggang kak Azzam.

"Makasih ya kak, udah jadi kakak yg baik buat Syifa, udah pengertian sama Syifa. Pokonya kak Azzam is the best deh."
Puji ku sambil tersenyum menampilkan deretan gigi.

"Iya-iya"

Jawabnya sambil mencium puncak kepalaku,
lalu mengacak-ngacak jilbabku.

"ih kak Azzam nakal deh,"

Keduanya kemudian tertawa..

Perbincangan aku dan Kak Azzam pun berlanjut sampai kami ditempat tujuan.

***
Dua minggu telah berlalu, ..

Aku menikmati hijaunya hamparan rumput dan udara yg sangat sejuk.

Sesekali aku menarik nafas menikmati udara yg begitu sejuk.
Sembari menunggu sang kakak membeli es krim, sang kakak ternyata rajin sekali membawa adiknya ini pergi jalan-jalan bersamanya di setiap minggu.

Tentunya untuk melepas rindu yg sudah lama tertahan. Selama kak Azzam masih berada dirumah, hari-hari ku menyenangkan sekali, tambah riang, tambah gembira, dan mungkin juga akan tambah manja.
Hihihi...

Terlihat disudut taman sana tampak 3 anak kecil berusia 5 tahun berlari kesana kemari sambil membawa balon yg mereka genggam, tawa mereka, cara berbicara mereka,canda tawa mereka.

Imut sekali rasanya jika sedang tertawa bahagia, ingin sekali aku ikut bergabung menjadi bagian dari mereka. Mungkin aku akan mencubit pipi gembulnya, karna aku tak pernah tahan jika melihat anak kecil yg pipinya kya bapau.rasanya gemes.
Tanpa kusadari aku telah tersenyum melihat anak-anak kecil tadi.

"Tolong.. Tolong... !!"

Teriakan yg kudengar dari arah samping taman yang membuatku harus mengalihkan pandang lalu bangkit dari tempat dudukku berlari kecil menuju sumber suara.

Kulihat di tepi jalan dekat taman terdapat kerumunan,karena rasa penasaran menyelimuti diriku. Aku melirik seorang lelaki paruh baya berniat bertanya apa yg sudah terjadi.

Takdir Dari Sang PenciptaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang