Takdir Dari Sang Pencipta

BAB 8

~JATUH CINTA~

"Kamu serius suka sama dia? "
:
{Asyifatul Khasanah}

"fa! "
Panggil vila yg sedang mengunyah makanannya.

"Hmm"
Jawabku hanya mendehem tetap fokus dengan novel yg sedang kubaca.

"Aku mau ngomong sesuatu sama kamu.Urgent!"
Ucap villa mulai serius menghadap kearahku.

"Hmm.. "
Lagi-lagi aku hanya mendehem tanpa mengalihkan pandang sesekali menyeruput minuman yg ada dihadapanku.

"Syiffaaa!! "
Ucap vila mecibirkan bibirnya mendengus kesal padaku.

"Iya,ada apa?"
Tanyaku yg kemudian beralih pandang ke vila dengan raut wajah tak berdosa telah membuat vila kesal padaku.

"Tau ah, kamu terlalu sibuk sama novelmu"
Kemudian menghadap menyampingiku sambil melipat kedua tanganya di atas meja dengan menenggelamkan wajahnya.

Ah ternyata di kesal beneran padaku.

"kamu marah ya? Ya udah deh aku minta maaf karna terlalu fokus sama novelku,mau jadi cerita nggk nih? "
Ucapku santai. Kalian tau sekarang mood ku sedang turun, entah karna apa aku pun tak tau.

"Iya, aku tetep mau cerita, tapi jangan diulangin lagi ya? "
Perintah vila menghadapku.

"Ok, siap bozquu"
Jawabku cengingisan. mengangkat tanganku dipelipis,seperti pasukan yg hormat kepada komandanya.

"Jadi.. Aku mau bilang, aku kayanya lagi jatuh cinta deh"
Ucapnya to de point sambil senyum-senyum sendiri.

"h.. Hah!! Serius?? "
Ucapku tercengang. Pasalnya aku tau vila ini gadis yg polos, dia bahkan belum pernah pacaran.

Walaupun aku baru beberapa bulan mengenal vila, tapi aku sudah tau semua tentang vila, karna selain ceria,dia adalah gadis yg sangat bawell,dia menceritakan kisah kehidupanya padaku,karna aku adalah teman terdekat vila.
jelas saja aku tercengang ketika vila bilang dia mencintai seseorang,itu adalah bagian yg baru kuketahui dari sosok vila.

Vila hanya mengangguk pelan.

"Kamu serius suka sama dia? "
Tanyaku dengan tatapan tak percaya.

"Iya Syifa. Aku juga nggk tau kenapa aku bisa langsung jatuh cinta sama dia,dari pertama masuk sekolah aku udah langsung suka fa"
Jelas vila mengenggam tanganku.

"Emangnya dia anak kelas apa? Kelas berapa? "
Tanyaku penasaran dengan raut wajah masih tak percaya.

"Dia kelas MIPA dia juga seangkatan sama kita"

"Sekelas sama kita? "
Tanyaku masih penasaran.

"Dia... "

Krriiingg...

Bel masuk berbunyi. Memutus perbincanganku dengan vila.

Kenapa se menyebalkan ini.
Gumamku kesal dalam hati.

"Ya udah kapan-kapan aja aku kasih tau"
Ucap vila.

"Ya udah deh terserah kamu aja"
Ucapku cuek.

Bukanya aku tak peduli atau tak penasaran dengan cwok yg dicintai vila. Justru aku sangat penasaran.
Tapi aku jelas malas jika harus diajak bicara tentang CINTA. Sebab aku tak ingin memikirkannya dulu, bisa berantakan sekolahku jika harus memikirikan soal itu.

***
Seperti biasa,aku duduk di halte bis menunggu sang kakak menjemput.
Dan seperti biasa, tempat ini hanya ada beberapa orang saja. Karna murid di SMA memang banyak yg menggunakan kendaraan sendiri.