BAB 15

51 20 10
                                    

~PINGSAN~

"Syifa ayolah, cepet sadar dan jangan buat gue khawatir kaya gini. Gue mohon sama loe!"
:
{Galang Syahputra}

"Kalo gitu biar gue aja yang akan nemenin Syifa ke UKS "tungkas Galang memotong kata Syifa.

Aku menatap Galang terkejut. Bagaimana mungkin aku akan berjalan dengan lelaki yang akrab disebut sang idola di SMA ini. Membayangkanya saja sudah mampu membuatku takut dan gugup, takut jika nantinya akan menjadi bahan gosip dan gugup karena dia mahramku. Bukan hanya aku saja yang terkejut, dilihat dari gelagat Disya, tampaknya ia juga tak menyangka dengan apa yang di ucapkan oleh Galang.

"kak Galang serius? "tanya Disya meyakinkan bahwa telinganya masih normal.

"ya serius lah, Disya"

"iya udah kak, Fa aku duluan ya. Hati hati dijalan. "ucap Disya berlalu.

Kini rasa canggung mulai menyelimuti diriku. Pikiran ku saat ini sedang berkelana, entah apa yang akan terjadi nanti. Walaupun sebenarnya aku kurang nyaman dan ragu, tapi mau bagaimana lagi, meski hanya berjarak 50 M dari GOR menuju ruang UKS tetap saja akan terasa sangat jauh jika dalam keadaan sakit seperti ini.

"kita keluarnya lewat belakang panggung kok. Lagian para siswa siswi kan lagi pada aktif ikut acara Gebyar Literasi ini,jadi nggak bakal ada yg ngikutin kita"ujar Galang membuyarkan lamunanku.

"i..iya kak"jawabku singkat dengan pandangan menunduk.

Aku tersentak kaget saat Lelaki itu kemudian memegang pundakku hingga menciptakan jarak hanya beberapa cm diantara kami yang menurutku ini terlalu dekat.

"tenang aja, kulit kita nggak bakal bersentuhan kok"ucapnya lembut dihiasi dengan senyum manisnya yang mungkin membuat para siswi bisa meleleh ditempat.

Lelaki yang kini berada di sampingku,seolah mengerti apa yang sedang kupikirkan saat ini. Aku berjalan beriringan membelah jalan yang sepi dengan langkah kaki secara bersama. Tak henti henti nya aku beristighfar dalam hati kecilku guna menghilangkan rasa cemas  yang sedang ku alami saat ini. Hanya ada keheningan diantara kami selama dalam perjalanan menuju UKS.

Hatiku sungguh tidak nyaman saat ini, berdegup terlalu keras karna rasa cemas,mataku juga selalu was was melihat kanan dan kiri berharap tak ada satu siswa maupun siswi yang melihat kejadian ini.Jika sampai hal itu terjadi bisa panjang urusanya.

Lain hal nya dengan hati Galang saat ini. Rasa itu pun muncul kembali pada dirinya. Hatinya kembali merasakan gelora cinta yang mengalir pada dirinya saat ia bertemu maupun berdekatan dengan Syifa,si gadis polos nan ayu yang mampu mencuri hati Galang. Kini hatinya berdegup tak normal, ia bahkan berharap jika detak jantungnya yang berdenyut terlalu keras itu tidak terdengar oleh Syifa.

Hati, hati! Tolong jangan kaya gini.
Batin Galang sambil memejamkan matanya cukup lama.

Ia benar benar tak bisa mengontrol hatinya saat ini. Bagaimana tidak, gadis yang ia kagumi diam diam kini tengah berada di sampingnya.

Tak selang lama ditengah perjalanan tiba tiba saja aku merasakan tubuhku yang begitu amat lemas, rasa sakit yang berada di kepalaku ini terus saja bertambah pening. Muka yang pucat, badan yang tidak enak serta rasa cemas dan tak nyaman yang juga trus menyelimuti diriku membuat ku rasanya ingin mual saat ini juga.

"kamu kenapa? Udah nggak kuat jalan ya? "tanya Galang peka menghentikan langkah kakinya.

Memang dalam keluarga Galang menggunakan panggilan aku-kamu, namun diluar rumah Galang menggunakan panggilan loe-gue dengan sesama teman kecuali pada Syifa.

Takdir Dari Sang PenciptaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang