BAB 13

41 20 2
                                    

~SAKIT~
"sakitmu adalah sakitku juga, melihatmu sedih adalah kepedihan untuk diriku, karna saudara bagaikan bunga yang berbeda namun tumbuh dalam taman yang sama"
:
{Khoirul Azzam Fauzi}

Aku membuka mataku,kepala ku terasa sedikit pening.
kupegang  benda yg menempel pada dahiku.
Ternyata itu adalah sebuah handuk kecil, aku juga melihat ada sebuah baskom berisi air bening yg berada di nakas samping ranjang kak Azzam.

Aku lalu mengambil posisi duduk bersilah.

'Siapa yg melakukan ini padaku?apakah aku sakit? '
Pikirku bingung menatap sebuah handuk kecil yg kini berada di tanganku.

Aku baru ingat jika semalam aku tidur di kamar kak Azzam,setelah mengeluarkan air mata yg cukup banyak.  
Aku mulai mencari keberadaan kak Azzam ketika aku tak mendapati dirinya di dalam kamar. Oh shit, aku melupakan sesuatu, aku lalu bergegas mengambil air wudhu dan segera bangkit dari ranjang kak Azzam.setelah usai mengambil air wudhu aku berniat melakukan sholat tahajud di kamarku. Namun ketika aku melihat jam dinding yg berada di kamar kak Azzam, expresi ku berubah menjadi terkejut.

"Apa!! Jam 05.00?jadi aku melewatkan sholat tahajudku? Kenapa kak Azzam nggak bangunin aku coba? Trus kak Azzam sekarang dimana? "ucapku bermonolog dengan nada kesal.

Bisa-bisanya kak Azzam tidak membangunkanku untuk melakukan sholat tahajud di sepertiga malam seperti biasa.

Sudah lebih dari 2 minggu ini aku bisa tetap istiqomah dalam menjalankanya, dan baru kali ini aku melewatkan sholat tahajudku. Rasanya rugi sekali.
Tak ingin berkalut dalam rasa sesal , aku pun akhirnya memutuskan untuk pergi kekamarku melaksanakan sholat subuh serta harus mempersiapkan diri untuk pergi bersekolah.

***
Azzam melangkahkan kaki cepat menuju rumahnya, ia melirik arloji yg menempel ditanganya. Jam menunjukan pukul 05.30,usai melaksanakan sholat subuh di masjid,ia akan bersiap untuk pergi kekantor menggantikan posisi ayahnya.

Keberadaanya dirumah bisa membantu pekerjaan ayahnya menjadi ringan, _Abdulloh Imam Fauzi_(ayah Azzam) mempunyai kantor yg diwarisi oleh ayahnya, namun ia memilih untuk menunjuk orang kepercayaan yg mengurus bisnisnya bukan ia tak mampu menjalankanya, karna dirinya pun telah bekerja di sebuah rumah sakit dan sudah menjadi peran yg sangat penting dalam rumah sakit tersebut. Itu sebabnya ayah Azzam sangat di sibukkan oleh kedua pekerjaanya itu. Sesekali ia menyempatkan waktu untuk pergi kekantornya, hanya sekedar mengecek apakah ada kendala dalam kantornya.

"Assalamu'alaikum ",ucap Azzam sambil mendorong pintu lalu berjalan masuk ke dalam rumah.

"wa'alaikum salam, "sahut _Nabila_dan bi Minah yg berada di dapur mempersiapkan masakan untuk sarapan pagi.

Azzam berjalan kearah Uminya dan bi Minah lalu mecium punggung tangan keduanya.

"Umi,Syifa kayanya sakit. Tadi Azzam cek badanya panas bgt, trus tadi Azzam kasih kompresan deh, "

"kalo gitu, kamu ke kamar dulu ya. Cek suhu tubuhnya Syifa udah turun belum, Umi mau buatin bubur dulu buat Syifa, "
perintah Nabila kepada Azzam.

"iya Umi"jawab Azzam singkat.

Azzam mulai menaiki tangga satu persatu, langkah kakinya terhenti ketika ia sudah sampai di ambang pintu kamarnya,niatnya ia akan membangunkan Syifa untuk melaksanakan Sholat Subuh.
Azzam memutar kenop perlahan hingga terbuka lah pintu kamar Azzam. Netranya tertuju pada ranjang miliknya, namun ia terkejut ketika kamar miliknya sudah tak berpenghuni.

Takdir Dari Sang PenciptaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang