Akhirnya kamu kembali

311 16 4
                                    

“Bu Arumi!...Bu arumi!
Teriakan Bu Romli membangunkanku sekaligus membuatku terkejut, ku lirik jam di ponselku jam menunjukkan pukul 05.00
Aku segera membuka pintu untuk melihat apa yang sedang terjadi.
        “Bu Arumi ...Pak Rasyid dan 2 anak buahnya terbawa arus banjir tadi malam.
Semalam hujan deras tanggul desa hampir jebol Pak Rasyid dan anak buah nya mencoba memperbaiki tapi sepertinya mereka gagal, akhirnya tanggul jebol dan membawa mereka. Tentara yang lain dan warga sudah mencari mereka dari semalam tapi belum ketemu juga.” Cerita Bu Romli sambil menangis.
          Entah kenapa mata ini terasa berat, ingin rasanya mengeluarkan semuanya yang mengganjal di dalamnya. Tak terasa bulir-bulir air itu pun tumpah, aku memeluk Bu Romli.
Kulihat Shila di depan pintu menatapku sendu.
“Shila..”.Aku langsung memeluk Shila.
“Bagaimana, apakah ada hasil?”Tanyaku penasaran.
“Apakah mereka sudah menemukan pak Rasyid dan anak buahnya.”
Tanyaku tercekat.
Shila hanya menjawab dengan menggeleng kan kepalanya.
Aku hanya bisa menghela nafas. Semalam aku bermimpi bertemu Rasyid. Aku sudah memaafkanmu Rasyid.
Takdir macam apa ini. Mungkinkah aku tidak boleh bahagia.
Lindungilah Rasyid ya Allah jeritku dalam hati.
Aku langsung berlari keluar, berlari sekuat tenaga menerjang hujan yang dari semalam tidak lelah turun. 
Aku akan mencari sendiri Rasyid. Aku berlari terus berlari menyusuri tepian sungai.
“Rasyid..... Rasyid.”Aku berteriak sekuat tenaga aku yakin dia masih hidup.
Kamu tidak boleh pergi Rasyid.Teriakku dalam hati.
“Arumi....”Teriakan Shila tidak aku pedulikan. Namun dia terus mengikuti ku . Aku terus menyusuri pinggiran sungai yang mengalir deras. Mencoba menguatkan hati. Menyakinkan diri bahwa Rasyid akan mendengar.
Aku tidak peduli badanku yang mulai basah kuyup terguyur hujan.
Pak Musa dan warga mencoba menenangkan ku.Tetapi entah mengapa hati ini menyuruhku untuk terus menyebut nama Rasyid.
Aku terus berjalan dan mulai terhuyung karena medan yang mulai tidak mendukung, jalan yang mulai licin dan banyak pohon yang tumbang. Aku tidak henti-hentinya memohon kepada Allah SWT , selamatkan dia. Aku sangat mencintainya.
“Pak Musa... tolooong.”
Rombongan beberapa orang datang membopong tubuh seseorang.
Aku langsung menghampiri tubuh itu.
“Allahu Akbar.. Rasyid!”Aku langsung memeluk tubuh yang basah dan penuh lumpur itu.
“Bagaimana keadaannya pak? Tanya ku sambil tak bisa menahan tangis.
“Masih ada nafas Bu...tapi sepertinya dia tidak sadar.”jelas Pak Musa.
“Ayo cepat bawa ke ke rumah pak Musa .” Ajak salah satu warga yang membantu.
Shila yang seorang dokter segera memeriksa keadaan Rasyid. 
“Alhamdulillah dia hanya pingsan.” Jawabnya sambil memandangku untuk menyakinkan aku bahwa Rasyid baik-baik saja.
          Aku langsung menarik nafas lega, terimakasih ya Allah. Aku jalan perlahan disamping tubuh Rasyid yang masih terbaring. Di belakang terdengar teriakan-teriakan dari beberapa warga yang ternyata telah menemukan salah satu anak buah Rasyid. Dan dalam keadaan selamat. Berarti masih ada satu lagi yang belum jelas keberadaannya . Semoga Allah SWT selalu melindungi nya dimana pun dia berada. Doaku dalam hati. 

         Sesampainya di rumah pak Musa, Shila dengan cekatan langsung memberikan pertolongan kepada Rasyid. Kemudian beberapa warga membantu membersihkan tubuh Rasyid dan beberapa lagi menyiapkan tempat. Aku hanya diam terpaku tak henti henti memandang Rasyid yang belum membuka matanya.Sentuhan tangan dipundakku membuatku tersadar. 
“Ganti baju Bu Arumi, jangan sampai Bu Arumi sakit.” Tegur Bu Romli sambil memberikan handuk.
“Terimakasih Bu.” Jawabku
“Tenang  Bu, Pak Rasyid biar saya yang jaga.”
Aku hanya bisa mengangguk dan segera pergi membersihkan diri. Kudengar ada rombongan yang datang membopong seseorang. Seperti nya anak buah Rasyid yang satunya sudah ditemukan semoga dia juga baik-baik saja.
          Kulihat tubuh yang selalu kurindukan selama dua tahun ini. Terbaring lemah.
“Belum sadar juga Shila.” Tanyaku kepada Shila yang sibuk memeriksa keadaan dua anak buah Rasyid yang ternyata sudah sadar. Tetapi mengapa kamu masih belum membuka matamu Rasyid.
Tanpa sadar aku menggenggam tangan Rasyid, kucium punggung tangannya dengan lembut.
“Arumi.....” Akhirnya Rasyid sadar. Dia menyebut namaku. terdengar lirih tapi jelas.
“Aku disini Rasyid.”
“Minum....” Pintanya lirih. Aku langsung segera untuk mengambilkan nya segelas air.
“Arumi...maafkan aku.”
Aku terkejut mendengar perkataan Rasyid. Aku langsung menutup bibir Rasyid dengan jari telunjuk ku.
“Iya, aku sudah memaafkanmu.”
“Sekarang istirahat ya, yang penting kamu pulih dulu.”
Seperti Rasyid belum mempunyai tenaga untuk melawan kata kataku. Dia hanya tersenyum dan mengangguk. Kemudian memejamkan mata lagi.
“Jangan pergi.” Tiba tiba tangan Rasyid memegang tanganku, ketika aku ingin beranjak pergi.
“Iya aku tidak akan pergi.” Jawabku dengan lembut.
Aku tidak dapat berbohong lagi, aku sangat merindukanmu Rasyid. Bisikku dalam hati.
“Akhirnya, Bu Arumi sudah memaafkan Pak Rasyid.” Tiba-tiba suara Raditya terdengar dari belakangku, entah sudah berapa lama dia disana. Aku hanya bisa tersenyum. Tidak bisa berkata-kata.
“Semoga kalian bisa meraih kebahagiaan yang tertunda.”
“Terimakasih, Raditya. Ternyata Allah SWT memberikan kesempatan lagi kepadaku aku tidak akan menyiakanya.” Tegasku kepada Raditya.

              Setelah beberapa hari lambat laun kesehatan Rasyid pulih, aku tidak pernah beranjak dari samping nya. Sepertinya semua orang tanpa aku jelaskan sudah tahu hubunganku dengan Rasyid, entah Shila atau Raditya yang menceritakan kepada semua orang. Biarlah semua orang tahu, tahu jika sekarang aku telah menemukan kebahagianku yang hilang selama dua tahun. Biarlah mereka tahu bahwa aku adalah istri dari seorang Rasyid. Akhirnya ku menemukan kamu kembali.... selamat datang kebahagiaan dan jangan pergi lagi.

Tamat

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 04, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta BugenvilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang