26 | Malam Minggu Kelabu

254 50 1
                                    

Mau tanya dong.

Kalian ingat gak, ada masalah apa aja?hehehe

Balas ya^o^

Tapi kalau enggak ya, gak apa sih^.^

Happy reading~\(≧▽≦)/~ maap kalau jelek(^ω^)

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Hujan deras di malam Minggu membuat semua rencana penghuninya gatot alias gagal total. Chan gagal malmingan bareng pacar, Sandy gagal kulineran bareng Hansol, Diki dan Haikal, Mirza juga Eisa gagal nongki keren, dan Ceri gagal buat ke rumah Anin. Cuma rencana Wayu yang berjalan dengan mulus, yaitu nonton anime di dalam kamar.

Karena rencananya gagal, Ceri pun memilih membuka laptop dan segala kertas-kertasnya lalu melanjutkan proposal skripsinya di kamar Joshua. Ditemani suara lembut dan alunan gitarnya Joshua, jari-jemarinya menari-nari di atas keyboard laptop.

"Gila.. Ngerjain proposal lu, Cer? Kesambet apa? Speechless gue." tanya Johan yang udah berdiri di belakang Ceri.

"Alay lu!"

Melihat Joshua yang lagi nyantai sambil gitaran, Johan langsung meletak kedua tangannya di pinggang.

"Lo ngapain?" tanya Johan dengan wajah nyari gara-gara. "Belajar, bodoh! Malah santai-santai. Empat hari lagi lo sidang, bego!"

"Gue udah belajar." jawab Joshua santai.

"Kapan?"

"Tadi."

"Gue gak liat!"

"Pokoknya udah, anjir!" balas Joshua sedikit berteriak karena mulai merasa terganggu. Bahkan ia menghentikan aktivitas gitarannya.

"Belajar lo sekarang! Ntar gue tes!"

"Berisik lo, njir!"

"Dikasih tau malah ngatain!"

"Pfft hahahaha." tawa Ceri yang pecah, membuat kedua orang yang lagi bersiteru tersebut menoleh ke arahnya. "Gue jadi keinget someone."

Ucapan Ceri yang tiba-tiba tersebut membuat kening Johan berkerut. "Siape?"

"Anin." jawab Ceri yang masih tertawa.

Masih teringat jelas di kepala Ceri hingga saat ini. Pada saat semester satu, mereka berempat, Ceri, Johan, Joshua dan Anin dipertemukan di kelas yang sama. Mata Anin sama sekali gak lepas dari dua orang yang selalu bersama itu, awalnya Ceri mengira kalau Anin menyukai salah satu dari teman sekosnya tersebut. Tapi ternyata, ia malah penasaran apakah Joshua dan Johan adalah pasangan gay atau bukan. Ceri akui, kedekatan duo Jo itu emang sering bikin orang lain salah paham.

"Anin?" ulang Johan dan Joshua bersamaan. Setelahnya mereka saling pandang dan menertawakan kekompakan mereka.

"Iya. Anindhitya. Gue inget banget waktu itu dia nanyain kalian." jelas Ceri setelah tawanya benar-benar reda.

"Nanyain apa emangnya?" tanya Johan sambil menjatuhkan tubuh di kasur Diki.

"Jangan bilang yang waktu itu." tebak Joshua kembali memetik senar gitar di pangkuannya.

"Apaan?"

"Tya nanyain gue homo atau enggak ke Ceri. Udah lama, sih. Semester satu, kan, Cer?"

Mendengar jawaban Joshua atas pertanyaan Johan, membuat Ceri kaget. Padahal, ia belum pernah menceritakan hal ini pada siapapun.

"Loh? Kok lo tau?" tanya Ceri penasaran.

"Dia cerita ke gue."

"Jelek amat first impressionnya Tya ke gue." gerutu Johan sambil menatap layar handphone yang baru keluar dari sakunya.

Ode to Youth | Journey of the YouthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang