30 | Berjumpa

251 46 2
                                    

Sesuai dengan rencana dan perjanjian yang dibuat oleh Ceri, Johan, dan Joshua kemarin malam, pagi ini Ceri udah rapi. Bukan untuk kencan, tapi untuk mengantar Joshua bertemu ayahnya. Sebenarnya, tujuannya hari ini adalah ke kampus untuk menyerahkan proposal skripsinya pada kepala jurusan, tapi karena udah bikin janji duluan dengan Joshua, ia menunda niat awalnya. Toh, menyerahkan proposal skripsi bisa siang.

Sambil menenteng helm, Ceri berjalan keluar untuk memanaskan motornya. Tapi, langkahnya terhenti karena melihat perempuan yang gak asing di balik pagar. Ia pun berlari menuju perempuan itu.

"Hani?" sapanya pada perempuan yang bersandar pada dinding di samping pagar.

Mendengar namanya dipanggil, perempuan tersebut langsung menoleh dan mengembangkan senyumnya. "Kak Ceri!"

"Kamu- loh kamu bolos?" tanya Ceri ketika sadar bahwa perempuan itu mengenakan seragam putih abu-abu lengkap dengan sepatu dan tas. "Sama siapa ke sini?" tanyanya lagi sambil memperhatikan kiri-kanan.

"Hehehe iya, sendirian hehe."

"Duh kenapa bolosnya ke sini?" tanya Ceri sambil membuka pagar berisik yang sejak tadi tertutup. "Johan lagi ke kampus ngambil undangan sidangnya Joshua. Masuk gih, duduk di sina." ucapnya sambil menunjuk gazebo di sebelah kanan dengan dagu. "Bentar ya, Kakak telpon Johan."

"Aku gak apa kok, Kak. Hehehe."

"Gak apa gimana? Kakak mau ngantar Joshua, kamu jadi gak ada kawannya. Ck! Gak di angkat, lagi."

Gak lama kemudian, pandangan Ceri yang tertuju ke hendphone beralih ke arah pintu kosan. Tampak di sana Joshua yang lagi berjalan ke arahnya.

"Jo!" panggil Ceri sambil melambaikan tangan.

"Loh Hani ngapain di sini?" tanya Joshua begitu melihat adik dari sahabatnya.

"Bolos hehehe." jawab Hani yang sama sekali gak merasa berdosa.

"Kenapa bolosnya ke sini? Di sini mah gak ada apa-apanya."

Kreeek.

Mendengar suara pagar yang bergeser akibat kedatangan seseorang, membuat tiga orang yang berada di gazebo menoleh.

"Nitip Hani ke Jun gak apa kali ya?" ucap Ceri pada Joshua.

"Hani udah gede, gak perlu dititip. Iya kan, Han?"

"Aku tuh udah delapan belas tahun, Kak. Gak apa, gak usah khawatir."

"Jun! Sini deh!" panggil Ceri pada Jun yang kaget ketika melihat ada perempuan berseragam SMA di hadapannya. "Gue titip adeknya Johan ke lo ya." setelah menepuk pelan bahu Jun berkali-kali, Ceri menoleh pada Hani. "Hani, Kakak ini namanya Jun, dia gak bakal ngapa-ngapain kamu karena dia penakut. Ajak Kakaknya ngobrol ya."

"Bang! Apaan dah?" tanya Jun yang gak terima dengan apa yang diucapkan Ceri. Bagaimana bisa ia dibiarkan berduaan aja dengan seorang perempuan?

"Temenin bentar. Tolong." pinta Ceri yang lagi-lagi menepuk bahu Jun sebelum berlalu menuju parkiran.

"Bang! Kok gue?"

"Siapa suruh lo lewat." jawab Joshua sambil berlalu menuju luar pagar.

"Bang Jo! Gue mana bisa, Bang. Dia.. Dia.. Cewek, Bang." rengek Jun yang mengikuti Joshua. Tapi langkahnya langsung terhenti begitu Ceri menghentikan kendaraan roda duanya tepat di samping Jun.

"Gue percaya sama lo Jun." ucap Ceri yang semakin membuat Jun merasa terbebani. "Udah, Kakak tinggal ya!" pamitnya pada Hani yang tersenyum sambil melambaikan tangan.

Sepeninggalan Ceri dan Joshua, Jun cuma diam aja. Ia membiarkan perempuan yang duduk di sampingnya itu bermain handphone. Sesekali perempuan itu tertawa, berteriak pelan, dan menghentakkan kakinya. Sebenarnya Jun kepo dengan apa yang dilihat perempuan itu, tapi ia gak berani untuk melirik.

Ode to Youth | Journey of the YouthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang